Siang hari biasanya suasana pasar akan mulai sepi. Namun di Pasar Cihapit, Kota Bandung, saat para pedagang sudah sibuk membereskan dagangannya pada siang hari, tampak ada kedai kopi yang masih ramai melayani para pelanggan.
Kedai kopi tersebut adalah Los Tjihapit yang berada di tengah Pasar Cihapit, Bandung. Seperti namanya, 'los' memiliki arti bangsal atau pasar yang mengacu pada lapak tempat jualan di pasar.
Kedai kopi ini terletak di pojok kanan salah satu pasar tertua di Bandung tersebut. Tidak sulit menemukan lokasi kedai kopi yang satu ini. Kamu hanya perlu masuk melalui pintu masuk utama dan berjalan lurus melewati dinding bermural.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan terus hingga persimpangan ketiga, kemudian belok kanan. Pada jajaran ini kamu bisa menemukan beberapa kedai lainnya yang menawarkan berbagai menu makanan menarik, dan kedai kopi Los Tjihapit berada di ujung jalan sebelah kiri. Jika bingung, kamu bisa langsung tanya saja kepada penjual yang ada di pasar, mereka pasti akan tahu kedai kopi yang satu ini.
Mungkin bagi sebagian orang sempat muncul dalam benak, kedai kopi ini pasti akan terkontaminasi bau pasar. Akan tetapi, hal tersebut tidak seperti yang dibayangkan. Kopi dan teh yang disajikan memiliki aroma kuat dan harum yang semerbak sehingga memenuhi aroma kedai kopi tersebut.
Ketika dikunjungi detikJabar pada pukul 11.00 WIB belum lama ini, kedai kopi Los Tjihapit tampak masih ramai oleh orang-orang yang sedang ngopi sembari mengobrol di sana.
Ada yang datang bersama teman, ada juga yang datang sendirian. Ada yang kemari untuk berdiskusi, ada pula yang hanya ingin duduk santai sambil menikmati kopi. Hal yang menarik adalah meskipun datang sendirian kamu tidak perlu takut merasa kesepian, sebab pemilik kedai ini senang mengajak ngobrol.
![]() |
Bayu (60) namanya, sang pemilik kedai kopi Los Tjihapit. Ia telah menjalankan usaha ini sejak tahun 2015 dan kini dibantu anaknya. Kepribadian ramah dan supel menjadi karakter tersendiri yang mampu menarik para pengunjung untuk datang kembali. Bahkan, setiap orang yang datang ke kedai kopi ini tampak sudah sangat akrab dengan dirinya.
"Hai Om," ucap salah satu pengunjung yang baru datang menyapa Bayu.
"Eh, ke mana aja kamu? Betah amat di Jakarta," ujar Bayu menanggapi.
Percakapan antara keduanya mengalir begitu saja. Mereka terus mengobrol dan pengunjung lain pun ada yang ikut menyahuti obrolan tersebut. Jadi kedai ini tidak pernah sepi dari orang-orang yang mengobrol dan bertukar pikiran.
"Saya senang saja bikin kopi, ngobrol, dan berteman dengan orang yang datang," ucap Bayu saat ditanya alasan ia mengajak pengunjungnya untuk bercengkrama.
![]() |
Di sini juga sering diadakan sesi diskusi tentang filsafat, politik, ataupun bedah buku yang diadakan oleh para pengunjungnya. Ya, acara bedah buku seringkali tiba-tiba muncul dari salah satu pengunjung yang sedang baca buku di sana.
Los Tjihapit memiliki koleksi lebih dari 1.000 buku yang berasal dari koleksi pribadi dan donasi teman-teman sang pemilik. Jadi tidak hanya ngopi dan ngobrol, pengunjung juga bisa baca buku di sana secara cuma-cuma. Buku yang ada juga boleh dipinjam tanpa syarat apapun dan tenggat waktu yang tidak terbatas.
Bicara soal pilihan minuman, menu yang ditawarkan cukup sederhana, meliputi kopi tubruk yang dibuat oleh tangan. Ada juga teh, susu, dan beberapa minuman herbal seperti jahe dan kunyit asem. Harga minuman tersebut juga hanya berkisar mulai dari Rp 6.000-19.000. Tentu saja ini cukup terjangkau dibandingkan kedai kopi di luaran sana.
Menunya sederhana ini juga menjadi ketertarikan tersendiri bagi pelanggan setia Los Tjihapit, Rizki misalnya. Ia mengakui dalam seminggu bisa datang sampai beberapa kali ke Los Tjihapit.
"Salah satu alasan sering ke Los Tjihapit ini selain tempatnya asyik karena menunya yang sederhana. Kayak kopi jahe ini, sederhana tapi enak," ujar Rizki salah satu pelanggan yang ditemui oleh tim detikJabar.
Untuk detikers yang ingin mengunjungi tempat ini bisa langsung datang saja ke kawasan Pasar Cihapit yang berlokasi di Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Pada hari Senin-Jumat kedai ini buka pukul 06.00 WIB, dan di akhir pekan baru buka pada pukul 08.00 WIB.
(orb/orb)