Menengok Pembuatan Bubur Harisah yang Hanya Bisa Dijumpai Saat Ramadan

Menengok Pembuatan Bubur Harisah yang Hanya Bisa Dijumpai Saat Ramadan

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 25 Mar 2023 15:30 WIB
Abdullah warga Cirebon yang membuat bubur Harisah saat Ramadan
Abdullah warga Cirebon yang membuat bubur Harisah saat Ramadan (Foto: Ony Syahroni/detikJabar).
Cirebon -

Bubur merupakan salah satu makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di Cirebon, Jawa Barat, ada satu sajian bubur yang dibuat dengan campuran daging kambing dan rempah-rempah khas timur tengah.

Makanan berbahan dasar beras itu adalah bubur Harisah. Selama bulan Ramadan, makanan ini menjadi menu yang rutin dibuat oleh Abdullah. Pria berusia 67 tahun itu merupakan warga keturunan Arab yang tinggal di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungku, Kota Cirebon.

Setiap hari, Abdullah membuat makanan itu untuk dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma atau gratis. Hingga kini, kehadiran bubur Harisah buatan Abdullah masih selalu dinantikan oleh masyarakat sebagai hidangan untuk berbuka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum siap untuk dibagikan kepada masyarakat, ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan bubur Harisah ini. Menurut Abdullah, bubur Harisah merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar beras, daging kambing dan dicampur dengan beberapa bumbu.

Apapun bumbu yang digunakan di antaranya adalah santan, sereh, daun salam, daun pandan, kapulaga, cengkeh, pala, kayu manis, ketumbar, lada, jinten putih, adas, dan beberapa bahan pelengkap lainnya.

ADVERTISEMENT

Untuk proses pembuatannya sendiri, pertama-tama beras dicuci hingga bersih. Setelah itu, beras kemudian dimasak di atas panci dengan air yang sudah mendidih.

Setelah air mulai menyusut, bumbu yang banyak terdiri dari berbagai macam rempah-rempahan itu kemudian dicampurkan ke dalamnya. Termasuk daging kambing yang sebelumnya sudah direbus di tempat terpisah.

Selanjutnya, masak beras yang tadi sudah diberi bumbu dan daging kambing hingga menjadi bubur. Setelah selesai, bubur Harisah pun siap dihidangkan dan dibagikan kepada masyarakat untuk berbuka puasa.

"Bubur Harisah ini dibuat setiap hari selama bulan Ramadan dan bagikan gratis. Yang jadi ciri khasnya adalah rempah-rempahnya," kata Abdullah saat berbincang dengan detikJabar, baru-baru ini.

Sekadar diketahui, membuat bubur Harisah untuk dibagikan kepada masyarakat selama bulan Ramadan ini merupakan tradisi dari keluarga Abdullah. Bahkan tradisi itu sudah berlangsung secara turun temurun sejak tahun 1924. Abdullah sendiri merupakan generasi ketiga dalam menjalankan tradisi tersebut.

Sosok pertama yang memulai tradisi membagikan bubur Harisah kepada masyarakat ini adalah kakek dari Abdullah, yaitu Syech Mohammad Islam Bayasut.

"Membagikan bubur Harisah ini sudah berlangsung sejak tahun 1924 dari kakek saya. Dan tradisi ini sudah berjalan secara turun temurun. Saya sendiri generasi ketiga," kata Abdullah.

Setiap hari, Abdullah membuat bubur Harisah ini sejak pukul 13.00 WIB. Selepas waktu Ashar atau menjelang Maghrib, bubur biasanya sudah selesai dibuat dan siap untuk dibagikan kepada jamaah masjid maupun masyarakat sekitar.

Di waktu sore hari, masyarakat biasanya sudah mulai berdatangan ke rumah milik keluarga Abdullah. Mereka rela mengantri demi bisa menikmati lezatnya bubur Harisah untuk berbuka puasa.

(mso/mso)


Hide Ads