Bubur kerap dinikmati dengan tambahan kerupuk. Biasanya, makanan ini disantap saat pagi atau malam hari. Penggemarnya pun cukup banyak. Namun berbeda dengan bubur lainnya, di salah satu tempat di Jalan Baranangsiang, Kota Bandung, bubur yang disajikan tanpa tambahan kerupuk. Namanya Bubur Bejo.
Bubur Bejo lebih dikenal sebagai kuliner malam. Saat malam hari, Anda harus bersabar untuk menikmatinya karena banyaknya pengunjung yang datang.
Bubur Bejo sudah ada sejak 1978 dan cukup terkenal bagi pecinta kuliner di Kota Bandung. Rasanya juga khas dan gurih. Detikers bisa menyantap Bubur Bejo dengan merogoh kocek Rp 15 ribu untuk satu porsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian, salah satu pengelola mengatakan dulunya Bubur Bejo buka 24 jam tapi sejak satu bulan yang lalu Bubur Bejo hanya buka dari jam 15.30 - 09.00 WIB. Namun apabila masih ada sisa, akan dijual sampai habis.
"Iya dulunya memang 24 jam, tapi udah sebulanan ini jadi cuman jualan dari jam setengah 4 sore sampai jam 9 pagi. Kalau buburnya masih ada, ya saya yang jualin sampe abis," ujar Dian, belum lama ini.
Dian mengungkapkan, setiap harinya Bubur Bejo menghabiskan 30 kilogram beras untuk membuat bubur dan 45 kilogram saat akhir pekan.
"Kalau di sini biasanya rame dari sore menjalang malam atau di pagi sampe jam 12 siang itu masih rame. Apalagi di malam minggu, itu kita bisa pake satu kuintal ayam," ucap Dian.
Bubur Bejo ini memiliki dua cabang yang berdekatan. Berikut tempat bubur Bejo yang bisa detikers kunjungi.
1. Bubur Ayam Bejo (Jl. Baranangsiang No.41)
2. Bubur Ayam Bejo Special Kosambi (Jl. A. Yani No.221-223)
(iqk/iqk)