Tak ada habisnya kita membahas makanan khas Sunda. Salah satu yang menjadi ciri khas dan selalu ada di setiap restoran Sunda yaitu nasi timbel atau dalam bahasa Sunda disebut sangu timbel. Ciri khasnya dari nasi ini adalah dibungkus daun pisang.
Nasi timbel adalah nasi yang dibungkus daun pisang dan dibentuk bulat lonjong. Bagi masyarakat Sunda, nasi timbel menggambarkan suasana pedesaan.
Yang menarik, orang Sunda memiliki kebiasaan jika bepergian jauh kerap membawa bekal nasi timbel ini karena hemat dan praktis. Umumnya, nasi timbel merupakan makanan yang dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah karena dulu piring masih sulit ditemukan. Sehingga masyarakat harus menggunakan daun sebagai alas makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan lainnya mengapa nasi timbel dibungkus daun pisang adalah agar nasi beraroma daun pisang yang menggugah selera. Seiring berjalannya waktu, nasi timbel dimodifikasi dengan berbagai bentuk seperti bulat, segitiga, atau segiempat. Bahkan di beberapa restoran, kini nasi timbel disajikan di dalam bakul nasi beralaskan daun pisang sesuai orang yang akan makan.
Resep dan Cara Membuat Nasi Timbel
Bahan:
300 gram beras
500 ml air
Daun pisang untuk membungkus - secukupnya
Alat:
Panci
Dandang
Cara Membuat:
Cuci bersih beras.
Masukan beras yang sudah dicuci bersih ke dalam panci, masak hingga setengah matang. Setelah nasi setengah matang, pindahkan nasi ke dandang dan kukus hingga matang.
Nasi yang sudah matang kemudian dibungkus dengan daun pisang yang sudah dibersihkan dan dibentuk segitiga, lonjong, atau segiempat.
Cara penyajian:
Nasi timbel bisa disajikan dengan berbagai lauk seperti sayur asam, tahu, tempe, ikan goreng, ayam goreng beserta sambal dan lalapan
(orb/orb)