Mendengar nama kuntilanak atau orang Sunda menyebutnya dengan nama kunti, maka yang terbayang adalah sesosok hantu menyeramkan, berambut panjang dan berjenis kelamin perempuan.
Namun di Kabupaten Sumedang, nama itu justru banyak dikunjungi dan banyak diminati saat disematkan kepada salah satu makanan sejenis kudapan.
Makanan itu bernama Surabi Kunti. Dari namanya saja sudah kentara apa yang dijual di kedai itu. Ya, di sana menjual penganan serabi (red Sunda: surabi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai Surabi Kunti berlokasi di Jalan Raya Sumedang-Wado atau tepatnya di Kawasan Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara. Itu kenapa surabi ini pun dikenal juga dengan nama Surabi Kunti Rancapurut.
Buka dari jam 19.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB, kedai surabi kunti nyaris tidak pernah sepi pengunjung.
Para pembeli yang datang bukan hanya dari Sumedang, bahkan ada juga dari luar wilayah, terutama para pengendara yang melintas di Jalan Raya Sumedang-Wado maupun sebaliknya.
Surabi yang dijual di sana masih mempertahankan ketradisionalannya. Bahan adonan surabi yang telah tersaji dimasukan ke dalam sebuah cetakan yang terbuat dari bahan tanah. Lalu kemudian, dipanggang dengan menggunakan kayu bakar.
Selain menjual surabi, di sana pun menyajikan penganan lainnya, diantaranya sate telur puyuh, sate usus, sate jebred dan jenis goreng-gorengan serta beragam jenis minuman hangat.
Pemilik kedai Surabi Kunti, Cacih (53) menyebut, kedai surabi kunti sudah ada dari sejak 39 tahun silam. Adapun disebut surabi kunti, kata Cacih, lantaran dijualnya malam-malam.
"Yang menjual surabi kunti ini awalnya adalah ibu saya, saat itu ia menjual selama 23 tahun, lalu kemudian diteruskan oleh saya dan sekarang sudah berjalan selama 16 tahun," ungkap Cacih kepada detikjabar.
![]() |
Cacih melanjutkan, kedai surabi kunti dulunya hanya berupa saung kecil yang lokasinya berada di sebrang jalan dari lokasi yang sekarang ada.
"Dulumah tidak di sini, tapi di sebrang jalan sana dan dulu mah masih berbentuk saung -saung gitu," ucapnya.
Cacih menjelaskan, surabi kunti sendiri dibuat dari bahan tepung beras asli dengan tambahan parutan kelapa. Sementara untuk toppingnya sendiri cukup sederhana dengan hanya menyediakan telur dan tutug oncom.
"Di sinimah surabinya hanya ada tiga, topping telur, topping tutug oncom atau surabi polos," ujarnya.
Satu buah surabi kunti sendiri harganya beragam, seperti untuk surabi telur Rp6.000. Sementara untuk surabi telur plus tutug oncom dan cabai rawit harnya Rp7.000.
"Kalau surabi topping oncom atau polos harganya tiga ribu (rupiah)," ujarnya.
Sementara itu, Siska dan Eva selaku pembeli mengatakan, surabi kunti memang cukup terkenal di Sumedang.
"Iya memang terkenal surabi kunti ini," ujar Eva yang mengajak temannya Siska yang berasal dari Majalengka.
Menurut Siska, rasa surabi kunti ini sangat enak dengan varian toppingnya. Sementara menurut Eva, selain rasanya yang enak, surabi kunti juga memiliki tekstur yang lembut.
"Rasa dan tekstur dari surabi kunti itu enak, pokoknya mantaplah," ucapnya.
(mso/mso)