Cerita Widyanto Rawat Resep Sate Gecek Indramayu dari Leluhur

Cerita Widyanto Rawat Resep Sate Gecek Indramayu dari Leluhur

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 31 Des 2022 03:00 WIB
Widyanto dan sate gecek di Indramayu
Widyanto dan sate gecek di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Kisah menarik datang dari penjual sate gecek di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Salah satu kuliner legendaris yang nyaris punah kini dipertahankan oleh Widiyanto (37) dari resep leluhurnya.

Semula pria asal Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu itu hanya bekerja di restoran di sejumlah daerah. Ia pun seakan enggan meneruskan usaha orang tuanya menjual sate gecek yang kini keceluk legendaris itu.

Namun, suatu ketika Widi karib sapaan penjual sate gecek, sempat membantu ibunya Rohamah menjajaki sate di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Indramayu selama sepekan. Tidak banyak dilakukan Widi saat itu, hanya membantu membungkus pesanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak lama setelah itu, Ibu meninggal. Seolah saya diberi pesan agar meneruskan usahanya," kata penjual sate gecek, Widiyanto, Jumat (30/12/2022).

Widyanto dan sate gecek di IndramayuWidyanto dan sate gecek di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Usaha yang diwariskan turun temurun itu hampir tidak lagi beredar. Sebab, setelah kepergian orang tuanya, Widi dan kelima saudaranya tidak banyak memiliki keahlian khusus untuk menyajikan sate gecek yang khas tersebut.

ADVERTISEMENT

Sempat dilanjutkan oleh kakak Widi, namun tidak berlangsung lama. Penjualan sate gecek kembali redup. Sehingga, di tahun 2009 lalu, Widi mencoba mempelajari resep sate gecek itu agar tetap dinikmati oleh pelanggan setia.

"Belajar cuma 2 hari, terus mulai berjualan lagi. Tapi sebelumnya kan sering liatin orang tua ketika membuat sate gecek ini, makanya cepat bisa," katanya.

Widi merupakan penjual sate gecek di generasi ketiga. Sebab, sate gecek legendaris itu sudah ada sejak tahun 1968 silam mulai dari kakek-cicitnya.

Widi mengaku tidak tahu banyak tentang asal usul sate gecek yang penyajian nya cukup unik tersebut. Namun, kata Widi, sate ini lebih mirip ke sate kalong di Cirebon.

"Awalnya sih pakai daging kerbau. Kalau sejarah saya nggak tahu cuma alasan ini di tumbuk biar daging lebih halus dan tidak berserat," ujarnya.

Widi pun belum bisa memastikan apakah kuliner satu-satunya di Indramayu ini ke depan masih bisa bertahan.

(yum/yum)


Hide Ads