Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon dikenal sebagai daerah tempat lahirnya Tahu Gejrot. Hingga kini, di Desa Jatiseeng Kidul masih berdiri beberapa pabrik yang aktif memproduksi tahu.
Salah satunya adalah pabrik Tahu Gejrot yang dikelola oleh Suheraneti. detikJabar pun berkesempatan melihat langsung bagaimana proses pembuatan Tahu Gejrot di pabrik milik wanita berusia 49 tahun itu.
Di pabrik tahu miliknya, Suheraneti mempekerjakan sebanyak 10 orang pegawai yang masing-masing memiliki tugas berbeda. Ada yang bertugas menggiling kedelai, mencetak adonan, hingga menata tahu yang sudah digoreng dan siap untuk dipasarkan.
Sebelum tahu siap untuk dijual atau dipasarkan, ada beberapa tahapan dalam proses pembuatannya. Pertama-tama, kedelai yang menjadi bahan dasar pembuatan tahu akan lebih dulu direndam dengan menggunakan air selama kurang lebih empat jam.
Proses perendaman ini dilakukan agar biji kedelai menjadi mengembang. Setelah proses perendaman selesai, biji kedelai selanjutnya akan dicuci beberapa kali hingga bersih sebelum kemudian digiling sampai halus.
"Pertama kedelainya itu direndam dulu selama empat jam. Setelah itu dicuci, terus digiling sampai halus, setelah itu direbus pakai uap," kata Suheraneti saat ditemui di kediamannya di Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis (15/12/2022).
Setelah proses perebusan selesai, tahapan selanjutnya adalah penyaringan untuk memisahkan antara sari kedelai dengan ampasnya. Setelah penyaringan selesai, maka langkah selanjutnya adalah proses penggumpalan tahu.
"Setelah itu, baru proses pencetakan pake alat cetak kurang lebih selama satu jam. Kalau sudah dingin, terus direndam lagi. Setelah itu baru digoreng," kata dia.
Di pabrik milik Suheraneti, proses penggorengan tahu tidak dilakukan pada siang hari. Proses ini dilakukan saat malam hari hingga menjelang pagi.
(mso/mso)