Susu Murni Dedi Astana Anyar Bandung, Viral Setelah 35 Tahun Berlalu

Susu Murni Dedi Astana Anyar Bandung, Viral Setelah 35 Tahun Berlalu

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 06 Nov 2022 05:30 WIB
Susu Murni Dedi Astanaanyar
Susu Murni Dedi Astanaanyar (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Malam itu kota Bandung usai diguyur hujan deras, membuat udara terasa semakin dingin. Sepanjang jalan Astana Anyar nampak tak begitu ramai lalu lalang kendaraan, sehingga gelapnya malam semakin terasa.

Saya putuskan untuk menepikan motor ke sebuah kedai Susu Murni di jalan Astana Anyar. Rasa penasaran lah yang menghantarkan saya langsung tertuju pada kedai ini dibandingkan kedai susu lainnya. Sebab, kedai ini sempat jadi perbincangan warganet Twitter pada akun base Food Fess.

Pada base Twitter tersebut, pengirim tweet menceritakan kedai Susu Murni Dedi Astana Anyar yang rasanya enak dengan harga sangat murah. Sayangnya, tak banyak pembeli yang mampir. Cuitan tersebut mendapat 7.205 retweet dan 34.400 likes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya saya mencoba menghangatkan tubuh dengan segelas susu sekaligus membuktikan, katanya harga segelas susu di sini tak sampai Rp 5.000.

Letaknya ada di jalan Astana Anyar nomor 63, di emperan toko atau tepat seberang Toko Plastik Berlian. Pak Heri adalah pemilik kedai susu ini. Penamaan Susu Murni Dedi sebab letaknya dekat dengan Sate Dedi yang terkenal.

ADVERTISEMENT

Saya memesan segelas susu putih panas dan setengah liter susu murni rasa coklat untuk dibawa pulang. Sembari menyeruput segelas susu panas, saya berbincang dengan Pak Heri seputar usahanya ini.

"Bapak jualan susu sudah lama neng, sejak tahun 1987 disini terus. Enggak kepikiran pindah, kalo di Cibadak atau tempat rame itu mahal sewanya. Disini enggak bayar dan dulu ramai yang beli," cerita pria 62 tahun tersebut.

Heri bercerita pendapatannya tak menentu, kadang ramai sampai harus menggelar beberapa tikar. Namun tak jarang juga hanya laku beberapa gelas untuk menyajikan para pelanggan yang lelah sepulang bekerja.

"Kadang hanya laku 8-9 gelas. Sekarang mah yang jualan banyak neng, yang jualan banyak yang nganggur juga banyak. Kalo pekerja kan mereka punya gaji tetap jadi bisa jajan, yang jualan jadi kebeli. Tapi kalo enggak kerja ya gimana, pasti buat mikir dapur aja udah pusing," keluhnya.

Heri menerawang ke beberapa tahun yang lalu saat pandemi melumpuhkan perekonomian. Ia bercerita bahwa kadang dirinya berjualan, kadang tidak karena melihat jalanan yang sangat sepi. Laku dua gelas saja sudah bersyukur.

"Nah Bapak ngerasa sejak pandemi itu keuangan kan pada jatuh, jadi meskipun sekarang kelihatannya aktivitas normal tapi ekonomi belum normal. Bahkan yang jualan itu ngerintis lagi dari nol gitu ibaratnya, jadi sampai sekarang ya belum bisa dibilang makin laris," ungkap pria paruh baya ini sembari menatap jalanan.

Namun ia tak mau putus asa. Sehari-hari ia semangat berjualan untuk memenuhi kebutuhannya dan sang istri. Kedua putrinya sudah dipinang, sehingga ia wara-wiri mengangkut dagangan dengan motor seorang diri. Heri kini fokus menyambung hidupnya dan istri, serta membayar uang sewa tempat tinggalnya.

"Enggak ada yang bantu lah neng, anak dua-duanya udah dibawa suaminya. Agak berat sih, tapi ya udah biasa semoga masih kuat," tuturnya.

Susu murni yang dijual Heri dikirim langsung dari Lembang. Ia biasa berjualan sekitar 10-15 liter susu, dibawa menggunakan motor dari kontrakannya.

"Biasanya susu dari Lembang sampai sini pukul 15.00 WIB, kemudian di cek lagi bagus enggak susunya. Lanjut siapin warung dan masak susunya. Bapak udah mulai berjualan dari jam 17.00 WIB sampe jam 23.00 WIB," ceritanya.

Karena susu olahannya murni tanpa campuran apapun selain perasa, susu ini hanya bertahan di freezer selama 1-2 hari. Sementara jika ditaruh di suhu ruang hanya bertahan satu hari. Namun sebab keasliannya terjaga, susu ini bisa dipastikan lebih sehat daripada yang biasa kita jumpai di swalayan.

Usai berbincang-bincang, saya pamit dan membayar dua susu pesanan saya. Benar saja, harga susunya sangat murah. Segelas susu murni dihargai Rp 4.500 dan setengah liter susu coklat dihargai Rp 8.500.

Dari segi rasa, susu murni Pak Heri sama lezatnya dengan kedai-kedai susu murni yang terkenal lainnya. Varian yang disajikan pun sangat lengkap seperti coklat, melon, strawberry, nangka, durian, jahe, dan masih banyak lagi.

Susu Murni Dedi AstanaanyarSusu Murni Dedi Astanaanyar Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Jelas untuk harga tak perlu ditanya lagi, paling mahal yakni ukuran satu liter hanya seharga Rp 17.000 saja! Kedai susu ini cocok untuk menemani pengunjung di malam hari sembari menatap jalanan kota Bandung.

Saat hendak membayar, saya diberi sebuah pesan yang cukup membuat tertegun.

"Pokoknya, hidup itu cuma saling berprasangka. Orang yang jualan pengen punya kerjaan supaya penghasilannya tetap, tapi orang yang kerja pengen usaha karena uangnya dirasa lebih banyak. Pesan Bapak, kalau punya kerjaan ya ditekuni aja, karena banyak orang yang pengen punya kerjaan," pesan Pak Heri dengan senyuman.

(aau/yum)


Hide Ads