Mie instan atau mi dadak merupakan makanan populer di masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa. Mie instan lekat sekali dengan anak kosan. Tapi, terlalu sering makan mie instan bisa berdampak buruk.
Dikutip dari detikFood, meskipun mie instan bisa menjadi penyelamat perut dan kantong, sebenarnya tubuh manusia tidak dibuat untuk mencerna bentuk makanan olahan ini. Mie instan membebani sistem pencernaan. Sebab, ia tak terdegradasi.
Baca juga: Asal-usul Cireng, Jajanan Kenyal Khas Sunda |
Perut tidak dapat mencerna mie yang diproses dua jam kemudian. Hal ini menyebabkan pencernaan tertunda. Bunow dalam tulisannya menjelaskan tentang sejarah mie instan. Makanan ini sudah ada sejak 1958.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, karena kandungan pada mie instan dapat memengaruhi kesehatan, sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu sering. Racikan mie instan dan bahan tambahan lainnya juga dapat berdampak pada pencernaan. Misalnya, beberapa orang mungkin mengalami mulas atau gangguan pencernaan karena bahan-bahan pedas.
Salah satu faktor kunci yang membuat mie instan sangat tidak sehat adalah tingginya kadar natrium. Sebungkus Ramen setara dengan hampir 2/3 jumlah natrium harian yang direkomendasikan.
Sementara itu Mayo Clinic merilis sebuah artikel tentang 'How to Tame Your Salt Habit', yang mana menjelaskan tentang klaim natrium yang ada dalam makanan kita setiap hari.
Banyaknya natrium yang dikonsumsi dalam sekali makan menyebabkan tubuh melakukan kompensasi berlebihan dengan menahan lebih banyak air. Kamu juga bisa mengalami peningkatan massa air jangka pendek pada tubuh dan akibatnya bisa merasakan kembung dan lelah.
Mie instan secara praktis juga didefinisikan sebagai kalori kosong. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mie instan tinggi karbohidrat olahan, rendah protein, dan serat.
Mengonsumsi mie instan terlalu banyak bisa menyebabkan gula darah yang tidak stabil. Imbasnya, perut terus merasa lapar dan ingin makan lagi. Akibatnya, berat badan mudah bertambah.
Nah, jika ingin mengonsumsi mie, baiknya konsumsi mie dari bahan olahan yang segar. Mie yang bisa ditambah kuah kaldu sendiri.
(sud/dir)