Mengenal Buah Maja Ikon Kabupaten Majalengka

Mengenal Buah Maja Ikon Kabupaten Majalengka

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Minggu, 09 Okt 2022 07:30 WIB
Buah maja yang jadi ikon Kabupaten Majalengka
Buah maja yang jadi ikon Kabupaten Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Buah Maja merupakan salah satu ikon Kabupaten Majalengka. Buah yang memiliki nama latin Aegle Marmelos itu dianggap cikal bakal lahirnya penamaan Majalengka.

Buah maja memiliki ukuran sebesar bola pingpong. Buah ini berwarna hijau saat masih mentah, jika sudah agak matang warnanya akan kekuning-kuningan. Namun jika sudah busuk maka akan berwarna cokelat.

Ukuran pohonnya mirip seperti pohon asem, rindang dan besar. Namun yang membedakan dari pohon ini adalah ukuran daunnya. Pohon buah maja memiliki daun yang tidak terlalu lebar, tapi agak lancip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, Dinar menyampaikan, pohon buah maja termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Khusus di Majalengka pohon ini mudah ditanam di berbagai jenis tanah dan lahan.

Akan tetapi, lanjut dia menjelaskan, pohon buah maja lebih tepat ditanam di dataran rendah dan memiliki suhu yang tidak terlalu dingin.

ADVERTISEMENT

"Jadi topografi Majalengka itu ada dataran rendah dan ada yang tinggi, saya rasa bisa tumbuh dengan baik. Tapi lebih idealnya (ditanam) di dataran rendah dan menengah, kalau tinggi kan sudah agak dingin suhunya," kata Dinar saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (8/10/2022).

Pohon buah maja bisa saja tumbuh dan dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Akan tetapi, jelas dia, butuh modal besar untuk biaya perawatannya. Modifikasi cuaca dan tanah adalah cara perawatan yang tepat agar pohon tersebut bisa tumbuh subur di dataran tinggi.

"Kalau ingin mencoba menanam buah maja di dataran tinggi ya harus dengan modifikasi cuaca atau iklim. Artinya lingkungan sekitar itu dimodifikasi supaya suhu kelembapannya sesuai dengan kebutuhan tanaman, kaya sinar matahari, terus tanah juga harus dimodifikasi," ujar dia menjelaskan.

"Cara pemeliharaan pohon buah maja sebetulnya tidak dirawat secara intensif, ya dibiarkan, ditanam bisa tumbuh. Tapi kalau kita ingin memproduksi tanaman yang bagus maka harus ada pemeliharaan yang baik seperti mendapatkan bibit yang bagus, tanaman dengan jarak yang sesuai, dikasih pupuk, air dan pemangkasan," jelas dia menambahkan.

Rasa Buah Maja

Pohon buah maja bukan merupakan tanaman musiman seperti tomat atau cabai. Pohon ini hanya bisa menghasilkan buah satu tahun sekali saat musim kemarau.

"Masa panennya yang saya lihat cuma musim kemarau atau tepatnya hanya satu tahun sekali. Iya ini bukan tanaman musiman," ujar dia.

Adapun rasa yang terdapat pada buah maja sendiri memiliki dua rasa, yakni pahit dan agak kemanisan. Tidak manisnya buah ini, karena kandungan air yang terpadat pada 'dagingnya' sedikit.

"Malau masih mentah agak kepahitan, tapi kalau agak kuning ya agak lumayan, kalau manis mah enggak sih. Kandungan air di buahnya juga sedikit tidak seperti apel. Seperti halnya kawista," ucap dia.

Pada dasarnya buah ini bisa dikonsumsi. Namun karena buah ini jarang ada yang mengkonsumsi, semisal ada yang baru mencobanya kemungkinan lidah akan merasakan sensasi yang aneh.

"Mungkin apabila masyarakat yang baru mencobanya, pasti rasanya enggak srek di lidah. Dan kalau dicoba pada saat mentah itu gak enak, tapi katanya kalau agak kuning itu agak enak. Tapi kan masih banyak buah lain yang bisa dikonsumsi, jadi banyak orang yang tidak mengkonsumsi buah itu," jelas dia.

Manfaat Buah Maja

Konon, menurut cerita yang melegenda pada masyarakat buah ini bisa menyembuhkan segala macam jenis penyakit. Namun, kata Dinar, hal tersebut belum bisa dipastikan karena belum ada penelitian khusus.

"Konon buah maja untuk pengobatan segala jenis penyakit yang ada ditubuh kita. Tapi kan kita tidak tahu ya, mungkin kalau di riset atau diteliti kemungkin iya atau enggak," kata dia.

"Tapi kalau menurut artikel yang pernah saya baca dan menurut informasi orang lain itu katanya untuk panas dan demam. Kita secara akademisi belum mengamati, belum meriset apa saja khasiatnya buah maja itu. Tapi kalau kita amati dan teliti mungkin banyak manfaatnya," sambungnya.

Ia juga berharap buah ini ada perhatian dari pihak terkait khususnya pemerintah setempat. Pasalnya, jika diteliti lebih serius kemungkinan besar akan menjadi 'harta karun' bagi Majalengka sendiri.

Karena buah yang menjadi ikon Kabupaten Majalengka ini tidak memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat enggan membudidayakan buah maja.

"Saat ini nilai ekonomi buah maja itu tidak ada, rendah. Kan orang tidak menjual, orang ada tidak yang membeli buah maja, berapa harganya? sulit kan menentukan harganya, peminatnya kan tidak ada," jelas dia.

"Coba kita booming-kan dulu buah maja itu apa, makanya harus di teliti dulu. Saya harap ada keseriusan dari pemerintah juga untuk mendorong riset dan penelitian buah maja agar kita tahu khasiatnya untuk apa," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, dalam penelusuran detikJabar pohon buah maja sendiri terdapat di halaman Kantor Pendopo Majalengka dan di kawasan makam Mbah Badori.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads