.webp)
Comro atau combro merupakan akronim dari oncom dijero (oncom di dalam). Makanan ini merupakan salah satu panganan khas Sunda. Dari namanya, comro merupakan sejenis gorengan yang terbuat dari parutan singkong lalu diisi dengan sambal oncom.
Nah di Sumedang, ada salah satu warung comro yang cukup terkenal, yakni comro ganeas. Warung comro ini terletak tepat dipinggir Jalan Raya Sumedang - Darmaraja atau tepatnya di depan kantor Kecamatan Ganeas.
 Gurih dan renyahnya comro ala Ganeas Sumedang. Foto: Nur Azis |
Meski warungnya tampak sangat sederhana namun jangan salah para pembeli yang datang silih berganti dari berbagai kalangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Comro Ganeas sendiri memiliki keunikan tersendiri. Selain rasanya yang gurih juga sangat renyah saat dimakan, juga memiliki bentuk yang terbilang presisi dan rapih. Untuk harga satu comro ini dijual dengan harga Rp .1.000,-.
Uu Abuy (64), pemilik warung comro menuturkan keunikan dari comro Ganeas terletak dari cetakannya serta rasanya yang gurih, empuk dan juga renyah.
"Kalau comro yang lain kan keras, kalau comro ganeas itu empuk dan renyah dan itu rahasianya dari cetakannya," ungkap Uu kepada detikjabar.
 Gurih dan renyahnya comro ala Ganeas Sumedang. Foto: Nur Azis |
Uu menyebut, para pembeli comro Ganeas datang dari mana-mana.
"Para pembeli dari mana-mana, ya pokoknya mereka yang melintas atau yang akan menuju Jatigede atau pun sebaliknya," ujarnya.
Itu kenapa, Comro Ganeas kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Sumedang lainnya, selain dari tahu Sumedang.
Uu mulai menggeluti usaha comronya dari sejak tahun 2014. Ia sendiri awalnya berjualan nasi di warungnya tersebut.
"Awalnya disini warung makan dan mulai ngulik-ngulik comro dari tahun 2014 hingga pada tahun 2017 jualan comro inj mulai dikenal, jadi nguliknya itu tiga tahun," ujarnya.
Dari kerja kerasnya itu, usaha yang digelutinya kini telah mampu menghasilkan omzet rata-rata Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu dalam sehari.
 Gurih dan renyahnya comro ala Ganeas Sumedang. Foto: Nur Azis |
Sedikitnya ada sebanyak 25 kilogram parutan singkong yang dihabiskan untuk membuat comro-comro tersebut dalam seharinya.
Berkat ketekunanya pula, Uu telah mampu menghidupi istri beserta anak-anaknya hanya dari usaha comronya itu.
"Alhamdulilah anak-anak saya semuanya sekolah sampai tingkat SMA bahkan ada yang kuliah," ujarnya.
Warung comro ganeas sendiri mulai buka dari pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB. Bagaimana sudah tertarik untuk mencoba oleh-oleh Sumedang satu ini?
(tey/tey)
