Kriuk Renyah Keripik Tike Olahan Rumput Liar Teki Khas Indramayu

Kriuk Renyah Keripik Tike Olahan Rumput Liar Teki Khas Indramayu

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 14 Jun 2022 12:37 WIB
Keripik tike olahan rumput teki
Keripik tike olahan rumput teki (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki atau tanam padi malah tumbuh rumput teki, itulah salah satu lirik lagu milik almarhum Didi Kempot.

Di Indramayu, rumput teki dikenal sebagai rumput liar yang muncul pascapanen padi. Siapa sangka, umbi rumput liar ini bisa diolah menjadi cemilan yang enak dan memiliki nilai ekonomis dengan dinamai keripik tike.

Seperti yang dilakukan oleh TP PKK Kabupaten Indramayu, anggotanya memanfaatkan rumput teki ini menjadi cemilan yang bisa dijual dengan dikemas dengan menggunakan kemasan yang ciamik dan menjadi oleh-oleh khas Indramayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumput teki, biasanya di Indramayu setelah panen di sawah-sawah tidak basah agak kering tubuh rumput liar, rumput teki itu. Ada umbi di akar rumput dan diolah jadi keripik tike yang sebelumnya dari rumput teki," kata anggota TP PKK Kabupaten Indramayu Aditya Nura ditemui detikJabar di pameran Bandung Internasional Food belum lama ini.

Keripik tike olahan rumput tekiKeripik tike olahan rumput teki Foto: Wisma Putra/detikJabar

detikJabar sempat mencicipi keripik tike ini, rasanya gurih dan cocok digunakan untuk lauk atau teman nasi. Bentuknya semacam cemilan emping yang biasa kkta temui di toko-toko cemilan atau toko oleh-oleh.

ADVERTISEMENT

"Komposisi utamanya umbi teki, bawang dan garam, hampir mirip dengan melinjo dia tidak ada campuran bahan lain karena dia dipipihkan. Melinjo digeprek jadi emping, kalau ini umbi teki digeprek jadi keripik tike," ungkapnya.

Selain garam dan bawang, tidak ada campuran bahan lain seperti terigu atau tepung tapioka. Keripik tike berwarna putih dan hitam setelah digoreng.

"Hitam itu kulitnya dan yang putihnya itu dalamnya. Satu keripik bisa tiga sampai empat biji," ujarnya.

Meski sudah dijual di tempat oleh-oleh, tidak semua masyarakat Kabupaten Indramayu membuat atau memakan keripik tike ini.

"Ini khas di Indramayu, cemilan saja dijual Rp 20 ribu. Enggak semua, hanya di kecamatan-kecamatan tertentu karena di Indramayu topologinya ada yang ke arah laut dan ke arah lembah, kalau ini lebih ke arah pantura di Kecamatan Losarang, daerah yang mepet ke pantura," tuturnya.

Aditya menyebut, keripik tike ini sudah sering ikut pemeran. Tak jarang, warga luar kota yang berkunjung ke Indramayu mencari cemilan satu ini.

"Banyak, orang yang ke Indramayu tanya ada keripik tike enggak, di sana dijual di tempat oleh-oleh, di pasar-pasar," ujarnya.

Keripik tike olahan rumput tekiKeripik tike olahan rumput teki Foto: Wisma Putra/detikJabar

Selain itu, warga luar kota juga bisa menemui keripik tike ini saat menghadiri hajatan warga Indramayu. Menariknya cemilan satu ini, bisa diolah hingga dijual, tapi tidak ditanam atau dibudidaya. Rumput teki tumbuh dengan sendirinya.

"Diolah, karena bisa dijual, cuman tidak ditanam, enggak ada yang nanam atau budidaya, kalau panen setahun 3 kali ya berarti 3 kali (produksi)," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads