.webp)
Di tengah menjamurnya Coffee Shop di Kota Bandung, ada satu yang namanya menarik perhatian karena namanya justru mengingatkan kita pada toko besi atau toko bangunan.
Adalah Derry Kustiadihardjo yang membuka bisnis kopi di Bandung dengan nama yang unik itu. Makmur Jaya Coffee Roaster dibuka pada 2018 lalu, sengaja mencari nama yang agaknya mengingatkan kita pada toko bangunan. Namun sebetulnya ia hanya fokus mencari sesuatu yang mudah diingat.
"Segmentasi kami tidak berkutat di millenials. Tetapi baik nama, desain, dan merchandise kami buat yang unik. Akhirnya menarik perhatian anak muda juga, terlebih coffee shop menjadi tempat nongkrong," jelas Derry ditemui di acara Bangkit Bersama Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Jengkol-Kopi Jabar Menjelajah Dunia |
Dengan tagar #bukantokobesi, menjadi ciri khas dalam sosial media Makmur Jaya. Nama tersebut akhirnya bukan lagi menjadi lelucon namun justru jadi ikon. Terlebih dengan merchandise dengan desain unik yang rupanya tak sengaja diminati banyak orang.
"Kami ada merchandise kaos, gelas, totebag, dan beanie hat kolaborasi dengan Bodypack. Kemudian kami coba juga setiap bulan keluarkan paling tidak satu jenis biji kopi," terangnya.
Ia mengatakan sebetulnya tak punya target khusus untuk pencapaian keuntungan. Kedai kopi miliknya lebih berfokus pada kualitas produk sebagai pembeda dari kompetitor, maupun membangun loyalitas pelanggan. Mempertahankan prinsip tersebut, ia masih mengurus sendiri sosial media, marketing, dan keuangan meski sudah empat tahun berdiri.
"Kami baru ada admin sosial media sebulan yang lalu. Promo juga jarang, hanya refreshment menu dalam setahun mungkin sekali saja. Sebagai alumni IT, saya juga menghandle sendiri website kami," jelas Derry.
Konsistensi tersebut membuatnya mampu bertahan saat pandemi melanda. Ia mengklaim bahwa Makmur Jaya Coffee menjadi salah satu pionir untuk kopi literan. Hingga sekarang, menu kopi literan masih terus diburu pelanggan setianya.
"Pandemik ini bukan menjadi hambatan tetapi menjadi batu loncatan untuk ke depannya. Tidak perlu takut saat kondisi apapun mengingat kualitas produk kita bagus, sehingga konsumen pada akhirnya akan tetap mencari kita," ungkapnya.
Berlokasi di Jalan Lengkong Besar No.62, Cikawao, Lengkong, Bandung, kedai kopi ini laris dikunjungi mulai dari anak muda, pekerja kantoran, hingga keluarga. Harganya pun terbilang tak mahal dengan kisaran Rp 18.000, dan Rp 90.000 untuk kopi literannya.
(aau/tey)
