Santri di Pesantren Darussalam Ciamis, Jawa Barat, punya cara tersendiri menyambut bulan Ramadan dengan menggelar Festival Liwet Nusantara. Kegiatan ini digelar di area pesantren, Minggu (27/3/2022).
Santri yang turut serta dalam Festival Liwet Nusantara ini berjumlah 1.750 orang dari berbagai tingkatan. Mereka dibagi menjadi 45 kelompok per koordinator daerah.
Awalnya mereka memasak nasi liwet beserta masakan kuliner khas lainnya di area pesantren menggunakan sejumlah tungku dadakan. Kemudian nasi liwet dan kuliner lainnya disajikan pada stand di Gedung Serbaguna Nadwatul Ummah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap stand yang dibuat para santri ini memiliki tema berbeda. Dari mulai tema khas Sunda, tema menyeramkan, tema gunung, dan lainnya. Hasil liwet dan masakan itu dinilai juri dari guru kemudian hasil yang juara diumumkan.
"Ini namanya Festival Liwet Nusantara. Disebut demikian karena memang santri di Darussalam ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Sabang sampai Merauke ada," ujar pengasuh Pesantren Darussalam Fadlil Yani Ainusyamsi yang bisa disapa Kang Icep.
![]() |
Festival ini biasa digelar setiap tahun dalam rangka munggahan para santri. Namun sejak pandemi COVID-19 dua tahun lalu, festival ini tidak digelar. Di tahun ini kembali digelar mengingat COVID-19 di Ciamis sudah landai.
"Dua tahun kemarin ada hambatan karena pandemi, sekarang mulai lagi. Antusiasme santri sangat kentara. Mereka ingin merasakan memasak masakan tradisional. Liwet ini sudah merupakan tradisi budaya pesantren," ungkap Kang Icep.
Festival Liwet Nusantara ini juga bertujuan melatih para santri agar bisa memasak masakan tradisional dan liwet. Meski terlihat mudah, memasak nasi liwet harus punya resep yang sesuai agar rasanya enak.
Bahkan, ada teknik tersendiri memasak nasi liwet. Jika tidak menggunakan teknik itu, nasi bisa menjadi gosong atau tidak matang sempurna.
"Yang memasak anak-anak tapi juga mendapat bimbingan dari guru yang memantau," katanya.
Menurut Kang Icep, Festival Liwet Nusantara ini menjadi hiburan anak-anak yang tidak dipulangkan selama pandemi saat menjelang bulan Ramadan. Mereka baru bisa pulang sebelum Lebaran nanti.
"Peserta santri dalam Festival Liwet Nusantara ini sebanyak 1.750 orang dari berbagai tingkatan. Alhamdulillah mereka sangat antusias," pungkasnya.
(ors/bbn)