Membawa tema Food Diplomacy Majalengka Week, empat kuliner dari Kabupaten Majalengka akan ditampilkan di pameran documenta fifteen di Kassel, Jerman, 13-19 Juli 2022 mendatang.
Empat kuliner yang akan dipamerkan di Jerman itu adalah Nasi Liwet, Kopi, Roti dan minuman yang terbuat dari rempah-rempah. Masing-masing keempat kuliner itu akan membawa nilai-nilai kearifan lokal yang berbeda untuk dipamerkan dalam event itu.
Seperti Nasi Liwet yang akan dipromosikan Saung Eurih. Makna yang tertuang dalam Liwet itu akan dikenalkan dalam kesempatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan hanya liwet sebagai kuliner, tetapi nilai-nilainya juga. Semangat liwet itu adalah kebersamaan. Bagaimana orang-orang kampung bertemu, berbicara berbagai hal, dan tentu ada gotong royong," kata pemilik Saung Eurih, Eman Kurdiman, Minggu (20/3/2022).
![]() |
"Tapi tentunya ada hal-hal yang harus jadi terobosan. Karena kultur kita di sini dengan mereka di sana kan pasti beda. Kita akan eksperimen menu," jelas dia.Disampaikan Eman, liwet yang akan ditampilkan dalam acara itu, sebagaimana liwet pada umumnya. Adapun yang jadi pembeda dari liwet itu adalah rasa. Ia akan mencoba menyesuaikan kultur pada liwet itu dengan lidah orang sana.
Selain Liwet, Roti Wangi juga akan ambil bagian dalam ajang 5 tahunan itu. Roti Wangi akan menampilkan sajian yang berbeda. Produk baru akan ditampilkan dalam kesempatan tersebut.
Menurut pemilik Brand Roti Wangi, Pandu Rahadian ia akan memamerkan produk yang kental dengan nilai-nilai lokalitas dalam event itu. "Kita akan sajikan produk Tempe, tapi dengan bahan berbeda. Bahannya kita sesuaikan dengan kultur mereka di sana, Kacang Almond, bukan Kedelai," ujar Pandu.
Tak hanya memamerkan produk, festival itu juga akan ia manfaatkan untuk barter pengetahuan dengan pelaku kuliner di sana. "Nanti ada Serabi juga. Serabi atau Sorabi ini kan memiliki makna Rabi, perkawinan. Sehingga akan ada proses perkawinan pengetahuan," kata dia.
"Food diplomacy, pengetahuan lokal kita dibawa ke sana. Akan ada produk dan karya-karya yang akrab dengan kearifan lokal," tambahnya.
Selain jenis makanan, kuliner minuman juga akan ditampilkan di Kassel, Jerman. Rempah Embassy salah satu kuliner minuman yang akan ambil bagian dalam event tersebut.
![]() |
Minuman yang terbuat dari rempah-rempah hasil kekayaan alam Indonesia ini akan unjuk gigi di pameran documenta fifteen. Pemilik Rempah Embassy, Ming mengatakan dalam event itu ia akan menampilkan beragam manfaat serta khasiat dari rempah-rempah tersebut.
"Nanti di sana kita akan usung, Seduh Keluh atau menyeduh keluh kesah. Ketika ada keluhan kesehatan, bisa langsung menyeduh rempah-rempah yang disajikan," ucap Ming.
"Aspeknya mah ya tetap kesehatan. Dari awal juga kita menghimpun resep-resep jamu, obat obat tradisional. Kami akan bawa rempah-rempah yang memang memiliki khasiat kesehatan. Di sana, kami juga akan sampaikan presentasi, juga workshop. Apa aja manfaatnya, termasuk cara penyajiannya," sambungnya.
Untuk kuliner minuman lainnya yang hadir di perhelatan itu, yakni Kopi Apik. Kopi Apik adalah salah satu kedai Kopi yang berada di Majalengka.
Pemilik Kedai Kopi Apik, Gilang Pramudhita menyampaikan, tentunya kopi yang akan ditonjolkan adalah kopi khas dari Majalengka sendiri. Namun, secara umum, kopi produksinya tidak jauh berbeda dengan yang lainnya.
"Kopi yang akan kita suguhkan adalah kopi lokal Majalengka, yang ditanam di daerah Lemahsugih," jelas Gilang.
Untuk mendukung nilai-nilai lokalitas yang dipamerkan dalam kesempatan tersebut, ia tidak hanya menonjolkan kopi lokal. Peralatan-peralatan yang memiliki nilai-nilai lokalitas juga akan dipamerkan di Kassel, Jerman.
"Kalau Kopi mah universal kan yah. Karena ini performance kita juga akan tonjolkan beberapa perlengkapan yang memiliki nilai-nilai lokal," pungkasnya.
Sementara, documenta adalah salah satu acara seni kontemporer tertua di dunia, dimulai tahun 1955. Dokumenta berlangsung tiap 5 tahun sekali dan melahirkan seniman-seniman besar kelas dunia.
(yum/tya)