4 Wisata Kuliner di Cirebon dengan Pemandangan Keren

4 Wisata Kuliner di Cirebon dengan Pemandangan Keren

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 04 Mar 2022 13:00 WIB
Warung Jadul.
Warung Djadul. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Cirebon -

Kawasan Jalan Soekarno-Hatta di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, disulap jadi kawasan wisata kuliner. Mayoritas tempat kuliner di kawasan ini menawarkan pemandangan hamparan sawah, Gunung Ciremai, dan konsep tempat nongkrong yang unik.

Di sini bisa jadi lokasi tepat untuk destinasi wisata kuliner saat akhir pekan. Sedikitnya ada empat tempat wisata kuliner yang wajib dikunjungi pelancong.

1. Warung Djadul (Wardja)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namanya RM Abah Wardja (Wardja) Wedangan 90an. Dari nama saja sudah dipastikan warung atau restoran ini mengusung tema zaman dulu. Bangunan warungnya mirip joglo yang didominasi kayu.

"Sesuai dengan namanya, konsep yang diusung Warung Djadul ini, ya konsep lawas, zaman dulu. Kita sengaja berlokasi di pinggir sawah," kata H Haerudin Abdi Yudha, pemilik RM Abah Wardja beberapa waktu lalu saat berbincang dengan detikJabar.

ADVERTISEMENT

Wardja menyuguhkan menu-menu tradisional, seperti sayur asem, tempe goreng, ampas kecap, tempe goreng, dan lainnya. Kemudian, ada wedang jahe, ronde, bajigur dan lainnya.

"Pekerja di sini juga mengenakan pakaian zaman dulu. Lokasi warung ini berada di pinggiran kota. Jadi, kesan pedesaan dan zaman dulunya sangat terasa," kata Heru.

Selain itu, pengunjung dimanjakan alunan musik 1990-an. Hamparan sawah di sekitar warung juga seolah menambah kesan tradisionalnya.

Jika cuaca cukup cerah, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan Gunung Ciremai di sebelah kanan Warung Abah Wardja 90-an. Harga makanan dan minumannya pun ramah di kantong pengunjung, berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu per itemnya.

Warung Kopi Manis.Warung Kopi Manis. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)

2. Warung Kopi Manis (WKM)

Beberapa meter dari Wardja, ada Warung Kopi Manis (WKM). Warung yang terletak di area pesawahan ini cocok untuk wisata kuliner keluarga. Bangunannya berkonsep joglo dan limasan.

Pengunjung bisa menyaksikan pembuatan sajian minuman kopi yang kolot. Ya, menggunakan tungku dan kayu bakar. WKM menawarkan menu tradisional rumahan, sayur asem, sambal terasi, aneka gorengan, pepesan, dan lainnya.


"Warung Kopi Manis (WKM) bisa menjadi destinasi wisata kuliner baru bagi pelancong ketika jalan-jalan ke Kota Udang," ujar Anton Octavianto, pemilik Warung Kopi Manis.

Untuk harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp 3.500. Waktu terbaik mengunjungi Warung Kopi Manis ialah pagi hari. Namun, apabila ingin menikmati suasana hening dan ketenangan, pengunjung bisa datang malam hari atau saat jam makan malam.

WKM merupakan salah satu destinasi wisata kuliner di Cirebon yang populer di tahun ini. Selain unik, WKM juga salah satu warung yang instagramable. Furnitur dan arsitektur bangunannya dikonsep laiknya bangunan di pedesaan. Terbuka, menyatu dengan alam.

"Bisa tambah imunitas kalau di sini. Terbuka, sinar matahari masuk semua ke sini. Jadi, ngopi dan makan pun enjoy," kata Anton.

Paddi Cafe Bistro.Paddi Cafe Bistro. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)

3. Paddi Cafe & Bistro

Paddi Cafe dan Bistro, kafe yang lokasinya berdampingan dengan WKM. Pemandangan di kafe ini terbilang cukup menarik, selain pemandangan area pesawahan. Pada bagian selatan, pengunjung juga bisa melihat penampakan gagahnya Gunung Ciremai. Tentunya saat cuaca sedang cerah. Ketika mendung, pemandangan Gunung Ciremai tertutup kabut.

Pemilik kafe menyediakan ruangan non-AC atau tanpa pendingin ruangan di bagian samping. Lokasi ini sangat cocok bagi penikmat kopi yang ingin memandang area pesawahan. Tak hanya itu, desain bangunan juga didominasi dengan kaca. Tujuannya agar pengunjung dari dalam kafe bisa menikmati pemandangan sawah.

"Kita ingin mengakomodir orang-orang yang pengin ke sawah, nongkrong, menikmati suasana, mengopi, dan lainnya. Kita sediakan tempat duduk di samping persis dekat sawah," kata Anton Octavianto, pemilik Paddi Cafe Bistro.

Anton menjelaskan alasan menggunakan nama Paddi untuk kafenya. Paddi, lanjut Anton, terinsipirasi dari tanaman padi yang memiliki nilai filosofis.

"Tanaman padi kan semakin berisi, semakin menunduk. Kami harap (kafe) ini bisa seperti padi. Kemudian karena memang kita berada di persawahan," kata Anton.

Pengunjung cukup merogoh kocek Rp 12 ribu hingga Rp 33 ribu untuk menikmati makanan dan minuman sembari menikmati pemandangan sawah. Kafe ini buka setiap hari.

Saung Kopi Gowes.Saung Kopi Gowes. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)

4 Saung Kopi Gowes (Sakowes)

Jalan Soekarno-Hatta merupakan salah satu akses menuju Jalan Raya Cirebon Girang, Kabupaten Cirebon, salah satu jalur sepeda favorit. Di jalur favorit bagi pesepeda itu ada kedai kopi unik.

Namanya Saung Kopi Gowes atau Sakowes. Kedai Sakowes ini berada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kedai ini bergaya joglo dan limasan. Uniknya, ornamen kedai ini menggunakan sepeda.

Meja kedainya gabungan dari kayu dan sepeda onthel. Sejumlah sepeda unik digantung menjadi hiasan. Sebagian onthel juga terparkir di bagian belakang kedai. Tak hanya bangunan kedai dan hiasannya yang membuat kita nyaman, pemilik kedai juga menyediakan spot berswafoto.

Kedai Sakowes juga menyuguhkan pemandangan yang keren, pengunjung bisa melihat Gunung Ciremai. Bagi para pesepeda, untuk bisa menikmati menu favorit di Sakowes tentu butuh perjuangan. Pesepeda bakal melintasi jalur menanjak sebelum mencapai kedai.

"Kita tahu ini (Jalan Raya Cirebon Girang) salah satu jalur favorit. Saya kan gowes juga. Jadi awalnya sering lewat sini, kan ada trek menanjaknya di sini. Setelah menanjak capek, mencari warung atau tempat buat istirahat, belum ada waktu itu. Akhirnya terpikir membangun kedai ini," kata Muhammad Ramdani, pemilik kedai Sakowes.

"Menu favorit memang kopi dan teh tarik. Untuk makanan ada sayur asem, ikan gurame dan lainnya. Intinya menu rumahan," kata Ramdani.

Pengunjung cukup merogoh kocek dari Rp 2 ribu hingga Rp 50 ribu untuk bisa menikmati makanan di kedai Sakowes. Sementara, untuk harga minuman dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.




(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads