Kota Bandung surga kuliner, terutama makanan dengan bahan utama mi atau bakso. Bagi Anda yang suka dengan mi dicampur kikil atau tulang sumsum, boleh icip-icip Mi Kocok Cepay yang telah berdiri sejak 1979. Kekhasan mi kocok ini dibanding dengan yang lainnya adalah, kuah mi dimasak dengan arang.
Mi Kocok Cepay bisa Anda temui di Kompleks GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran. Perintis Mi Kocok Cepay, Mamat Rohman (57) mengatakan keunggulan menggunakan arang adalah kuah disajikan lebih panas dan tahan lama panasnya. Arang juga, katanya, memberikan aroma tersendiri yang membuat cita rasa kuliner asal Kota Kembang ini lebih istimewa.
"Pakai arang kayu karena panasnya lebih lama, enggak cepat lama. Kalau pakai api dari gas, cepat mendidih tapi cepat dingin lagi kuahnya," ujar Mamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mamat juga memiliki teknik khusus dalam pengolahan kikil dan tulang sumsum, sehingga rasa bumbunya pun lebih meresap. Ia juga turun langsung berbelanja ke pasar untuk mengetahui kualitas dari kikil dan tulang sumsum yang akan diolah menjadi mi kocok nantinya.
Sejumlah kalangan pun dari rakyat biasa hingga pejabat dan artis ibu kota pun menjadi langganan dari Mi Cepay ini.
"Mbak Dessy Ratnasari pernah ke sini, presenter Farhan juga pernah makan di sini," ujar Mamat saat ditemui detikcom di GOR Pajajaran belum lama ini.
Selain orang-orang terkenal, Mamat bercerita bahwa ia pernah ditunjuk mengisi stand makanan dalam rangkaian acara KTT Non Blok di Nurtanio (sekarang IPTN) pada tahun 1991. Mamat berkisah, ketika itu orang-orang bule awalnya enggan memakan sajian kulinernya.
"Saat ada seseorang dari mereka yang mencoba, katanya lekker... lekker... akhirnya yang lainnya juga pada ikut mencoba. Bapak ketika itu sampai satu minggu mengisi stand, dari awalnya puluhan sampai ratusan porsi habis setiap harinya," ucapnya.
![]() |
Kilas balik ke belakang saat merintis Mie Cepay, Mamat awalnya berjualan mi dengan cara berkeliling dengan mendorong gerobak. Ia biasanya menjajakan mi kocok ke komplek-komplek pecinan. Konon dari sana lah awal nama Mie Cepay berasal.
"Ya pelanggan bapak orang China, kadang kalau bapak lewat suka berteriak itu si cepay datang, si cepay datang. Mungkin berasal dari kata cepe, karena dulu mi kocok ini harganya hanya Rp 100 tahun 70-an," ucapnya.
Untuk satu porsi Mi Cepaykikil dibanderol dengan harga Rp 25 ribu, sedangkan bila ingin sekalian menyantap sumsum, pembelitinggal merogoh kocek Rp 35 ribu saja.
Saat ini, Mamat bersama anak-anaknya membuka cabang Mie Cepay di Jl Samiaji Bandung dan foodcourt Miko Mall.
(yum/ern)