Jurus Ampuh Usir Bau Kaki dengan Pewangi Alami dari Dapur

Jurus Ampuh Usir Bau Kaki dengan Pewangi Alami dari Dapur

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 07 Okt 2025 11:41 WIB
ilustrasi merendam kaki
Ilustrasi merendam kaki (Foto: Getty Images/knape)
Bandung -

Indonesia dianugerahi iklim tropis yang panas dan lembab sepanjang tahun. Kondisi geografis ini sering menjadi pemicu utama masalah keringat berlebih, yang pada akhirnya membawa pada dilema klasik: bau badan, termasuk bau kaki.

Masalah bau kaki, atau yang dikenal secara medis sebagai bromodosis, bukan sekadar urusan ketidaknyamanan, melainkan dapat menggerogoti rasa percaya diri seseorang. Kaki adalah salah satu bagian tubuh paling subur untuk menghasilkan keringat karena memiliki kelenjar keringat yang lebih banyak dibandingkan area tubuh lain.

Kelenjar keringat yang berperan pada kaki adalah kelenjar eccrine (kelenjar keringat utama pada tubuh manusia). Kelenjar ini terus aktif sepanjang hari untuk menjaga suhu dan kelembaban tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya muncul ketika kaki harus bersembunyi. Ketika detikers harus beraktivitas dalam waktu lama, kaki sering tertutup rapat oleh kaus kaki dan sepatu. Keadaan tertutup yang lembab ini menciptakan habitat sempurna bagi bakteri.

Menguak Dalang di Balik Bau Tak Sedap

Bau tak sedap ini bukanlah murni aroma keringat. Bau kaki adalah hasil dari kerja keras bakteri yang tumbuh subur karena keringat berlebih (bromhidrosis).

ADVERTISEMENT

Bakteri-bakteri ini bertugas merusak lapisan paling atas dari sel kulit dan sel keringat. Proses perusakan ini menghasilkan senyawa kimia yang memiliki bau tak sedap, yaitu asam lemak rantai pendek yang volatil, salah satunya adalah isovaleric acid (asam isovalerat). Aroma inilah yang menusuk hidung.

Menurut penelitian Ara et al. (2006), ada dua bakteri utama yang memegang peranan kunci:

  1. Staphylococcus epidermidis: Merupakan bakteri yang paling banyak terdapat di kulit, dan memegang peranan tertinggi dalam menyebabkan bau kaki, yaitu sebesar 86,5%.
  2. Bacillus sp.: Meskipun berperan sebesar 11,5%, bakteri ini patut diwaspadai karena memiliki enzim leucine dehydrogenase (enzim yang berperan dalam metabolisme asam amino leusina) paling tinggi, yang mampu mendegradasi asam amino leusina di keringat menjadi asam isovaleric, sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.
Close-up Of A Woman's Leg Near High Heels On Hardwood FloorIlustrasi bau kaki (Foto: istock)

Perbedaan Bromhidrosis dan Bromodosis

Bromhidrosis: Mengacu pada bau badan secara umum yang tidak sedap. Bau ini biasanya berasal dari ketiak dan area genital, di mana kelenjar keringat apokrin lebih banyak ditemukan. Bau tersebut muncul ketika bakteri di permukaan kulit memecah keringat.

Bromodosis: Merupakan istilah khusus untuk bau kaki yang tidak sedap. Bau ini terjadi karena penumpukan keringat pada kaki, yang kemudian dipecah oleh bakteri. Kondisi ini sering diperburuk oleh penggunaan sepatu dan kaus kaki yang menghalangi sirkulasi udara.

Cara Alami Hilangkan Bau Kaki

Berikut ini rangkuman cara alami mengusir bau kaki yang dihimpun detikJabar dari berbagai sumber, Selasa (7/10/2025).

Kekuatan Kopi, Mint, dan Serai Wangi

Sudah banyak penelitian yang menguji potensi bahan alami sebagai pembasmi bakteri penyebab bau kaki.

  • Kopi Robusta

Selain nikmat diseruput, khasiat biji kopi robusta telah terbukti sebagai antibakteri dan antioksidan. Kandungan seperti kafein, fenol, dan asam volatil di dalam kopi memiliki efek antibakteri.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Fardiaz (1995), ekstrak biji kopi robusta mampu menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus pada konsentrasi 5,0 hingga 10,0 gram dalam 100 ml medium Plate Count Agar (PCA).

  • Daun Mint

Daun yang memiliki aroma kuat dan menyegarkan ini mengandung minyak atsiri seperti mentol dan cineol. Ekstraknya memiliki efek antibakteri. Penelitian yang dilakukan oleh Shalayel et al. (2017) menunjukkan ekstrak etil asetat dari daun mint memiliki potensi antibakteri yang kuat terhadap bakteri Gram-positif seperti Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus pyogenes.

Mint leaves herb on dark stone table with copy space.Ilustrasi daun mint (Foto: iStock)
  • Minyak Atsiri Serai Wangi

Tanaman dari famili poaceae ini mengandung sitronelal, sitronelol, dan geraniol. Minyak atsiri serai wangi dikenal sebagai bahan baku antiseptik dan kosmetik, dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus epidermidis.

Bahkan, Diah Ramadhani dan Kurnia Listiyanti (2021) telah berhasil memformulasikan minyak atsiri serai wangi menjadi sediaan antiseptik foot spray gel yang stabil dan beraroma aromatis, menawarkan solusi praktis yang ekonomis.

  • Kopi Arabika dan Daun Sirih

Studi lain dari Nadziroh Adela Putri, Sari Prabandari, dan Joko Santoso menguji kombinasi ekstrak biji kopi arabika dan daun sirih dalam foot sanitizer spray untuk melawan bakteri Staphylococcus epidermidis. Daun sirih memiliki khasiat antiseptik karena kandungan tanin dan bethel phenol.

Aroma kopi arabika yang wangi juga berfungsi sebagai penetralisir bau. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak, semakin besar daya hambatnya. Formula dengan konsentrasi ekstrak 23% memiliki daya hambat terbaik (1,17 cmΒ²) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.

Aneka Resep Pewangi Alami dari Bahan Sederhana

Berikut adalah beberapa resep pewangi alami yang bisa dibuat sendiri di rumah:

Foot Spray Kulit Jeruk Nipis

Ekstrak kulit jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri yang efektif mengatasi bau kaki.

  • Bahan: Kulit jeruk nipis secukupnya, air, dan alkohol 70% (opsional, sebagai pengawet).
  • Cara membuat:
  1. Rebus kulit jeruk nipis dalam air hingga mendidih.
  2. Dinginkan air rebusan, lalu saring.
  3. Masukkan air rebusan ke dalam botol semprot. Untuk daya tahan lebih lama, tambahkan sedikit alkohol 70%.
  4. Semprotkan pada kaki dan sepatu.

Bedak Alami dari Tepung Maizena dan Minyak Esensial

Tepung maizena menyerap kelembapan, sementara minyak esensial seperti tea tree oil atau peppermint memberikan aroma segar dan memiliki sifat antibakteri.

  • Bahan: 1/2 cangkir tepung maizena, 1/4 cangkir baking soda, 10 tetes tea tree oil, 10 tetes peppermint oil.
  • Cara membuat:
  1. Campurkan tepung maizena, baking soda, dan minyak esensial dalam mangkuk hingga rata.
  2. Pindahkan campuran ke dalam wadah tertutup.
  3. Taburkan bedak alami ini di kaki, terutama sela-sela jari, sebelum memakai kaus kaki atau sepatu.
Manfaat Ampas KopiIlustrasi ampas kopi (Foto: iStock)

Masker Kopi dan Minyak Kelapa

Kopi tidak hanya nikmat diminum, tetapi juga ampuh menghilangkan bau kaki. Campuran kopi dan minyak kelapa bisa dijadikan masker kaki yang efektif.

  • Bahan: Ampas kopi secukupnya, 1 sendok makan minyak kelapa.
  • Cara membuat:
  1. Cuci kaki hingga bersih.
  2. Campurkan ampas kopi dengan minyak kelapa.
  3. Oleskan campuran pada telapak kaki dan jari-jari, diamkan 5-7 menit.
  4. Bilas kaki hingga bersih.

Larutan Rendaman Cuka

Cuka memiliki kandungan asam asetat yang dapat digunakan sebagai antibakteri.

  • Bahan: Cuka putih atau cuka apel, air hangat.
  • Cara membuat:
  1. Campurkan air hangat dengan cuka dengan perbandingan 50:50 dalam baskom.
  2. Rendam kaki selama 10-20 menit.
  3. Lakukan secara rutin, sekali seminggu.

Bubuk Kayu Manis dan Cengkeh

Kayu manis dan cengkeh memiliki aroma yang kuat dan sifat antibakteri.

  • Bahan: Kayu manis bubuk, cengkeh bubuk, atau batang kayu manis dan cengkeh utuh.
  • Cara membuat:
  1. Campurkan bubuk kayu manis dan cengkeh, lalu taburkan di dalam sepatu.
  2. Alternatifnya, bungkus batang kayu manis dan cengkeh utuh dalam kain tipis dan masukkan ke dalam sepatu.
  3. Diamkan semalaman untuk menyerap bau.
-Ilustrasi kantong teh (Foto: iStock)

Kantong Teh

Selain diminum, kantong teh celup bekas yang sudah kering juga dapat dimanfaatkan untuk menyerap bau tak sedap pada sepatu.

  • Bahan: Kantong teh celup
  • Cara membuat:
  1. Ambil kantong teh bekas yang sudah kering atau kantong teh baru.
  2. Masukkan ke dalam sepatu saat tidak digunakan.
  3. Kantong teh akan menyerap kelembapan dan bau

Kombinasi Perawatan untuk Hasil Optimal

Penggunaan pewangi alami hanyalah bagian dari solusi. Untuk hasil yang maksimal dan tahan lama, kombinasikan dengan kebiasaan baik:

  • Jaga kebersihan kaki: Cuci kaki setiap hari dengan sabun antibakteri, terutama di sela-sela jari.
  • Ganti kaus kaki setiap hari: Gunakan kaus kaki yang bersih dan berbahan alami, seperti katun atau wol.
  • Rawat sepatu: Gunakan sepatu secara bergantian, jemur di bawah sinar matahari secara berkala, dan gunakan penyerap bau alami.
Close-up Of A Woman's Leg Near High Heels On Hardwood FloorIlustrasi jemur sepatu (Foto: istock)

Ketika Bau Kaki Berubah Jadi Luka

Jika bau kaki tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi kulit yang lebih kompleks. Salah satunya adalah Pitted Keratolysis (PK), yang dikenal juga sebagai keratolisis plantar sulkatum.

PK merupakan infeksi bakteri yang menyerang permukaan kulit pada area penopang beban tubuh, terutama telapak kaki, dan sering didapatkan pada atlet atau pekerja yang memakai sepatu boot tertutup dalam waktu lama di lingkungan panas dan lembab.

Trias diagnosis PK meliputi bromohidrosis (bau tak sedap), maserasi kulit, dan lesi keratolitik pada telapak kaki. Penyebabnya adalah bakteri Gram-positif seperti Corynebacterium sp. dan Micrococcus sedentarius. Bau tidak sedap pada PK diakibatkan oleh produksi sulfur yang terbentuk dari produk thiols, sulfide, dan thioester oleh bakteri.

PK ini dapat diobati dengan antibiotik topikal (klindamisin, eritromisin, mupirosin) atau dengan aluminium klorida yang berfungsi sebagai antiperspirant untuk mengurangi hiperhidrosis (keluarnya keringat dalam jumlah banyak). Edukasi dan pencegahan memainkan peran besar, termasuk menghindari alas kaki oklusif, menggunakan kaus kaki yang menyerap keringat, dan mencuci kaki dua kali sehari dengan sabun antibakteri.

Pada akhirnya, baik itu masalah bau kaki yang sederhana, peningkatan risiko hipertensi pada lansia, atau infeksi kulit yang lebih dalam, penelitian terus membuktikan bahwa solusi sederhana dan alami, mulai dari kombinasi ekstrak tanaman obat hingga rendaman air garam, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan. Kunci utamanya adalah kebersihan yang baik dan pemanfaatan potensi alam Nusantara.

Ilustrasi jalan kakiIlustrasi jalan kaki (Foto: Getty Images/WDnet)

Kaki Sehat untuk Tubuh yang Prima

Kesehatan kaki tidak hanya sebatas bebas bau. Kaki yang lembab dan tertutup berisiko lebih tinggi terhadap infeksi bakteri kulit lainnya, seperti pitted keratolysis (infeksi di telapak kaki yang menyebabkan cekungan kecil dan bau). Kaki yang tidak higienis juga dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri yang lebih dalam.

Bau kaki (bromodosis) adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan bakteri seperti Staphylococcus epidermidis dan Bacillus sp. di lingkungan kaki yang lembab akibat iklim tropis. Untungnya, solusi tidak harus mahal. detikers dapat memanfaatkan solusi sederhana seperti merendam kaki dalam air garam atau cuka, atau mencoba inovasi berbasis riset dari alam, seperti minyak atsiri serai wangi dan kombinasi ekstrak kopi dengan daun mint atau daun sirih.

Jadikan ritual perawatan kaki sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehat. Kaki yang bersih dan terawat tidak hanya mengusir minder, tetapi juga membuka jalan bagi manfaat kesehatan. Mulai hari ini, mari jaga kaki kita, sebab kaki sehat adalah fondasi bagi aktivitas harian yang prima!




(bbp/bbp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads