Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia serentak memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Puncak perayaan ini selalu ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera yang khidmat di berbagai pelosok negeri, mulai dari Istana Merdeka, instansi pemerintahan, sekolah, hingga lingkungan RT/RW.
Memasuki peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025, menyelenggarakan upacara yang tertib, terstruktur, dan penuh makna menjadi prioritas utama. Keberhasilan sebuah upacara bendera sangat bergantung pada susunan acara upacara bendera HUT RI yang telah disiapkan secara matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentingnya Susunan Acara Baku dalam Upacara HUT RI
Susunan acara baku dalam upacara bendera HUT RI memiliki beberapa fungsi krusial:
- Menjaga Kekhidmatan: Urutan acara yang teratur membantu menciptakan suasana yang khidmat dan sakral, sesuai dengan esensi peringatan kemerdekaan.
- Keseragaman Protokol: Mengikuti pedoman resmi menjamin keseragaman pelaksanaan upacara di seluruh Indonesia, mencerminkan persatuan bangsa.
- Efisiensi Pelaksanaan: Dengan rundown yang jelas, setiap petugas dan peserta mengetahui perannya, mengurangi potensi kebingungan atau kesalahan.
- Penghormatan: Setiap elemen dalam susunan acara dirancang untuk memberikan penghormatan maksimal kepada Bendera Merah Putih, Pancasila, UUD 1945, dan para pahlawan.
Susunan Acara Upacara Bendera HUT RI
Berikut adalah susunan acara upacara bendera HUT RI ke-80 yang umum dan baku, diadaptasi dari pedoman resmi pemerintah.
1. Persiapan dan Komando Lapangan
- Pemimpin Upacara Memasuki Lapangan Upacara: Pemimpin upacara (biasanya Komandan Upacara) adalah orang pertama yang menempati posisi di lapangan, memberikan tanda dimulainya persiapan akhir. Ia bertanggung jawab penuh atas jalannya seluruh upacara.
- Pasukan Disiapkan: Pemimpin upacara memastikan semua barisan sudah rapi dan siap mengikuti upacara.
2. Kedatangan Pembina Upacara
- Pembina Upacara (Inspektur Upacara) Tiba di Tempat Upacara: Pembina upacara, yang biasanya adalah pemimpin tertinggi di instansi/wilayah tersebut (misalnya Kepala Sekolah, Camat, Bupati, atau Presiden), memasuki area upacara.
- Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara: Seluruh peserta upacara memberikan hormat umum kepada pembina upacara sebagai bentuk penghormatan.
3. Laporan Pemimpin Upacara
- Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara: Pemimpin upacara melaporkan kesiapan upacara kepada pembina upacara, menyatakan bahwa upacara siap dimulai.
![]() |
4. Prosesi Inti Pengibaran Bendera
- Pengibaran Bendera Merah Putih: Ini adalah momen paling sakral. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang telah dilatih dengan cermat mulai bergerak.
- Bendera dibawa menuju tiang.
- Pada saat bendera mulai dikerek, seluruh peserta wajib memberikan hormat kepada bendera.
- Pengibaran diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan secara serentak oleh seluruh peserta dan paduan suara.
- Bendera harus sampai di puncak tiang tepat bersamaan dengan berakhirnya lagu Indonesia Raya.
5. Momen Hening Cipta
- Mengheningkan Cipta: Dipimpin oleh pembina upacara. Ini adalah saat untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan. Suasana sangat khidmat dan hening.
6. Pembacaan Naskah-Naskah Penting
- Pembacaan Naskah Pancasila: Dibacakan oleh pembina upacara, diikuti secara serentak oleh seluruh peserta upacara, menegaskan ideologi bangsa.
- Pembacaan Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Mempertegas dasar konstitusional negara.
- Pembacaan Naskah Proklamasi: Biasanya dibacakan oleh pembina upacara atau petugas yang ditunjuk, mengingatkan kembali detik-detik penting kemerdekaan.
7. Amanat dan Doa
- Amanat Pembina Upacara: Pembina upacara menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, refleksi makna kemerdekaan, dan harapan untuk masa depan, seringkali disesuaikan dengan tema HUT ke-80 RI.
- Pembacaan Doa: Doa dipanjatkan untuk kebaikan bangsa, kesejahteraan rakyat, dan mengenang jasa pahlawan. Doa ini disesuaikan dengan konteks peringatan HUT RI yang ke-80.
8. Penutup Upacara
- Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara: Pemimpin upacara melaporkan bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.
- Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara: Peserta kembali memberikan hormat.
- Pembina Upacara Meninggalkan Mimbar Upacara: Pembina upacara keluar dari area upacara.
- Upacara Selesai, Barisan Dibubarkan: Pemimpin upacara membubarkan barisan.
Tips Tambahan untuk Pelaksanaan Upacara
Agar susunan acara upacara bendera HUT RI ke-80 berjalan optimal, perhatikan hal-hal berikut:
- Gladi Bersih Menyeluruh: Lakukan gladi bersih beberapa kali, melibatkan semua petugas dan pihak terkait untuk memastikan koordinasi yang sempurna.
- Pengecekan Audio Visual: Pastikan sound system berfungsi optimal dan terdengar jelas di seluruh area. Siapkan cadangan baterai atau perangkat.
- Kondisi Fisik Petugas: Pastikan semua petugas dalam kondisi fit dan memahami durasi setiap segmen acara.
- Informasi Jelas untuk Peserta: Berikan instruksi yang jelas kepada seluruh peserta mengenai tata tertib dan aba-aba selama upacara.
- Dokumentasi: Siapkan tim dokumentasi (foto dan video) untuk mengabadikan momen berharga ini.
Melaksanakan perencanaan yang cermat dan berpegang teguh pada susunan acara upacara bendera HUT ke-80 RI ini, setiap instansi dan komunitas dapat menyelenggarakan upacara yang tidak hanya sesuai aturan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam tentang semangat kemerdekaan dan persatuan bangsa.
Simak Video "Video: Rayakan Bulan Kemerdekaan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi"
[Gambas:Video 20detik]
(bbp/bbn)