Menjaga Tradisi Turun Temurun di Blok Kupat Bandung

Menjaga Tradisi Turun Temurun di Blok Kupat Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 26 Mar 2025 16:31 WIB
Perajin ketupat di Kota Bandung
Perajin ketupat di Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Blok Kupat, sebuah kawasan di pinggiran Kota Bandung dikenal sebagai pusat pembuatan ketupat yang telah berlangsung turun-temurun. Warga di sana terus mempertahankan tradisi leluhur di era yang semakin modern.

Setiap menjelang Lebaran, warga di kampung ini mendadak jadi perajin ketupat. Tangan-tangan mereka terampil menganyam janur dari duan kelapa muda menjadi cangkang ketupat khas Lebaran.

Salah satunya adalah Mak Iim (53), seorang perajin ketupat yang telah menekuni keahlian ini sejak kecil. Membuat ketupat, kata dia, adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kecil, dari umur 7 tahun waktu keluarga masih ada. Tradisi turun temurun dari orang tua, dari umur 7 tahun udah bisa bikin kupat," ucap Mak Iim saat berbincang dengan detikJabar.

Blok Kupat memang bukan sekadar kampung biasa. Lokasinya berada di RW 13 Jalan Caringin, Kecamatan Babakan Ciparay. Hampir setiap rumah di sana memiliki tradisi membuat ketupat, terutama menjelang Lebaran.

ADVERTISEMENT

Bagi warga, keahlian ini bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga menjaga warisan budaya agar tetap lestari.

"Tradisi turun temurun dari nenek moyang, saya juga gak tahu persis sejak kapan. Saya belum lahir katanya sudah ada (perajin ketupa), jadi kita ya melanjutkan tradisi aja," ucap Iim Rohimah (47) warga lainnya.

Saat Ramadan mencapai pekan terakhir, aktivitas di Blok Kupat semakin meningkat. Para perajin bekerja dari pagi hingga malam untuk memenuhi pesanan yang datang.

"Ini tradisi tiap tahun, setahun dua kali idul Fitri dan Idul Adha, dari zaman dulu nenek moyang. Gak tahu dari tahun kapannya sudah puluhan tahun lebih. Di sini hampir semua bikin ketupat di Blok Kupat RW 13," ungkap Usi (42).

Sementara Ketua RT 01 RW 13 Firmansyah menuturkan Blok Kupat sudah dikenal lama sebagai sentra ketupat di Kota Bandung.

"Alhamdulillah dari dulu (sudah dikenal), makanya disebut Kampung Ketupat soalnya semua warga RW 13 Blok Kupat membuat ketupat dari dulu," tutur Firmansyah.

Bahkan warga yang membuat ketupat tidak hanya saat momen Lebaran, namun juga di keseharian mereka. Hanya menurutnya, saat menjelang Lebaran warga yang jadi perajin ketupat semakin banyak.

"Tapi kalau hari raya semua pasti berjualan ketupat, beli janurnya di sini. Jangankan warga Blok Kupat, orang luar juga semuanya beli ke sini," katanya.

Meski tidak mengetahui secara pasti sejarah adanya Blok Kupat, namun kata dia penamaan itu diberikan karena banyak warga yang sejak dulu membuat cangkang ketupat .

"Awalnya banyak yang bikin ketupat terus ada bapak kita atau nenek yang bikin ketupat, disitulah jadi kampung ketupat," tandasnya.




(bba/mso)


Hide Ads