By Mandabeads, Tren Manik-manik dan Kerajinan Tangan yang Menguatkan

Jabar Ngagaya

By Mandabeads, Tren Manik-manik dan Kerajinan Tangan yang Menguatkan

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Selasa, 04 Feb 2025 16:07 WIB
Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025).
Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025). (Foto: Nur Khansa Ranawati /detikJabar)
Bandung -

Dalam dua tahun belakangan, tren hiasan manik-manik dalam beragam bentuk kembali digemari masyarakat. Mulai dari gelang, gantungan kunci, hingga 'bag charm' alias macam-macam hiasan yang dipajang untuk menambah estetika tas.

Tren manik-manik ini semakin viral setelah banyak digunakan oleh para penggemar artis kenamaan asal Amerika Serikat, Taylor Swift. Saat menonton konser Taylor, para penontonnya ramai-ramai memamerkan hingga saling bertukar gelang persahabatan atau friendship bracelet mereka.

Tren inilah yang kemudian ditangkap oleh Maulidina Shafira Aurum (28) sebagai inspirasi dalam membuat kerajinan tangan serupa. Bukan gelang, melainkan gantungan kunci dan tas untuk keponakan-keponakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku ngerasa penasaran, susah enggak ya bikin kaya gitu. Lalu nyoba bikin hal serupa tapi berupa gantungan aja untuk keponakan-keponakan sebagai THR lebaran, bermodalkan nol pengentahuan," ungkapnya pada detikJabar, Sabtu (1/2/2025).

Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025).Manik-manik karya Maulidina. Foto: Nur Khansa Ranawati

Maul, sapaan akrabnya, kemudian iseng mengunggah hasil karyanya di akun close friend Instagram miliknya. Tak disangka, respon positif pun bermunculan.

ADVERTISEMENT

Karena belum percaya diri untuk berjualan, ia membuatkan kerajinan manik-manik secara cuma-cuma untuk sejumlah temannya. Kala itu, wanita asal Bandung ini belum menyangka bahwa rangkaian manik-manik yang ia ronce kelak banyak membantunya melewati fase-fase sulit.

"Kata suami waktu itu, udah aja sih dijual. Akhirnya aku banyak belajar sambil jalan. Lama kelamaan bisa bedain material, mana beads yang berkualitas dan mana yang tidak, kemampuanku makin berkembang," tuturnya.

Sejak saat itu, hari-hari Maul diisi dengan meronce. Dari gantungan smartphone yang sederhana, aneka hiasan tas, bulir-bulir yang membentuk pita untuk ditempel di sepatu, hingga mengisi pot kecil dengan sejumlah batang bunga manik-manik.

Dalam satu hari, rata-rata ia bisa menyelesaikan lima hingga tujuh pesanan. Bentuk kerajinan yang dikerjakan semua bergantung dari keinginan pelanggan. Masing-masing pelanggan bisa memesan bentuk dan tema hiasan yang diinginkan. Bila sudah ditentukan, Maul kemudian akan berburu material yang dibutuhkan meski harus sampai memesan ke luar negeri.

Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025).Aksesoris manik-manik karya Maulidina. Foto: Nur Khansa Ranawati

Hingga saat ini, mayoritas pemesannya adalah wanita dewasa. Kerajinan tangan karya Maul juga kerap dipesan oleh sejumlah diaspora Indonesia di mancanegara. Dengan jumlah pesanan yang terus meningkat, muncul sejumlah tantangan yang ia hadapi.

"Kalau udah terlalu semangat ngerjain banyak itu kadang terasa sakit di puggung dan bahu, mau enggak mau ya istirahat dulu. Kadang juga material kerajinan yang kecil-kecil ini enggak sengaja tercampur, kalau sudah begitu enggak bisa dipakai lagi. Kadang yang menantang juga kalau ada pelanggan yang minta pesanannya diubah setelah selesai," jelasnya.

Selain berjualan online melalui Instagram dan Whatsapp, sejak sekitar dua bulan lalu Maul juga memutuskan untuk berjualan secara offline dengan menggelar lapak di kedai kopi Gulma Space, Kabupaten Bandung. Di lapak tersebut, ia akan mengerjakan pesanan-pesanan pelanggan di tempat, selain juga menjual stok barang yang ia buat sebelumnya.

"Aku tuh gaptek soalnya, enggak ngerti marketplace. Jadi mending jualan manual aja, via WA, Instagram dan jualan offline kayak sekarang," ungkapnya.

Menyalurkan Emosi, Mengenal Jati Diri

Satu tahun berlalu sejak mengenal dunia manik-manik, ada satu hal yang sangat disyukuri oleh Maul. Bukan jumlah materi dari hasilnya berjualan, melainkan membaiknya kesehatan mental.

Kegiatan meronce yang membutuhkan konsetrasi tinggi dan repetisi gerakan pada akhirnya mampu menjadi penyalur energi berlebih yang dimiliki Maul saat berada dalam fase mania. Bipolar, demikian sang psikiater memberi diagnosa padanya. Mengerjakan hiasan manik-manik tanpa disangka dapat menguatkan dirinya untuk menghalau hal-hal negatif yang menghampiri.

"Aku itu sangat boros karena kesehatan mentalku, kalau lagi 'kumat' suka belanja enggak jelas. Diagnosa bipolar itu sudah ada sebelum aku memulai kerajinan ini. Ternyata engak sengaja bisa jadi penyaluran ketika aku lagi di fase mania," jelasnya.

Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025).Maulidina Shafira Aurum (28) saat menjajakan manik-manik kerajinan tangannya di Gulma Space, Sabtu (1/2/2025). Foto: Nur Khansa Ranawati

Saat fase ini muncul, seorang pengidap bipolar dapat merasakan aliran energi berlebih hingga euforia rasa bahagia yang meluap-luap. Keadaan ini dimanfaatkan Maul untuk dapat menyelesaikan lebih banyak pesanan dari biasanya.

"Fase ini sebenarnya sangat menguntungkan aku saat membuat kerajinan. Jadi aku bisa lebih ngulik dan lebih bersemangat. Dalam sehari pesanan bisa selesai leih banyak. Akhirnya By Mandabeads bisa jadi penyaluran untuk situasi kesehatan mental aku itu," paparnya.

Hal tersebut pada akhirnya dapat menjadi penyeimbang ketika ia tengah berada dalam fase depresi. Di kala itu, ia mengatakan, sulit untuk mengumpulkan semangat agar pesanan bisa segera terlesaikan.

"Tapi ya tetap harus aku kerjakan karena sudah tanggungjawab. Dari kegiatan ini akhirnya jadi tahu kalau aku ternyata kreatif, bisa berjualan dan dipercaya oleh orang-orang untuk mengerjakan pesanan mereka. Aku seperti menemukan jati diri dan lebih bahagia," tutupnya.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads