Pemerintah Kota Bandung bakal menggelar Bandung Gaming Day (BGD) pada 25-27 Januari mendatang. Gelaran tersebut menjadi wadah bagi developer game dan para pelaku e-sport di Kota Bandung untuk saling unjuk gigi.
Di dalamnya, atlet e-sport akan berkompetisi dalam turnamen game produk lokal, yakni Lokapala dan Battle of Guardian. Selain itu, para game developer akan mengerahkan kemampuan mereka selama 48 jam non-stop untuk membuat game di ajang Global Game Jam di Agate Studio pada 24-26 Januari 2025.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan, acara ini merupakan wujud upaya pemerintah dalam mendukung ekosistem game di Kota Bandung yang tengah berkembang pesat. Selain itu juga sebagai bentuk respons terhadap pemerintah pusat yang tengah ingin menggalakkan industri kreatif dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaming Day itu sebenarnya acara yang sudah mendunia, dan kita merespons cepat untuk bisa ikut menggenjot ekosistem game lokal Kota Bandung," ungkap Eddy ketika ditemui pada acara Bandung Menjawab, Selasa (21/1/2025).
Selain itu, dia juga menyoroti potensi ekonomi yang sangat besar bila masyarakat Indonesia mulai banyak memainkan game buatan lokal ketimbang luar negeri. Berdasarkan data yang dihimpun data.ai, di tahun 2022 masyarakat Indonesia menghabiskan sekitar Rp5,4 triliun untuk bermain game mobile.
"Kalau game lokal terus berkembang, dampaknya untuk pertumbuhan ekonomi itu luar biasa. Dari game Mobile Legend itu orang bisa keluar triliunan, kenapa kita tidak mengembangkan game lokal agar perputaran uangnya terjadi di Indonesia," ungkapnya.
Developer Game asal Bandung dan founder Anak Tua, Dito Wangsa mengatakan, hingga saat ini terdapat 30 developer game di Kota Bandung. Angka itu masih akan terus bertambah.
Berbagai game hasil pengembangan warga Kota Bandung tersebut akan ikut dipamerkan pada Bandung Gaming Day. Dia mengatakan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk semakin memajukan ekosistem game.
"Kerjasamanya tidak hanya dengan Dispora, kami sudah menjelaskan roadmap ke depannya, mana saja yang bisa didukung pemerintah. Ada banyak sekali kolaborasi yang bisa dilakukan," ungkapnya ketika ditemui dalam kesempatan yang sama.
(mso/mso)