Sudah rahasia umum, kalau hobi otomotif pasti hobi yang mahal. Mau itu mobil, motor, sampai sepeda pun tiap-tiap rangkanya bisa berharga fantastis.
Salah satu motor matik yang punya branding bergengsi ialah Vespa. Merek skuter ikonik kelahiran Italia ini punya harga di atas rata-rata motor matik umumnya. Tampilannya juga menawan dengan gaya yang klasik.
Di Indonesia, motor bergengsi ini juga banyak dimodifikasi. Salah satu komunitasnya adalah Modern Vespa Indonesia (MoVe) chapter Bandung. Wakil Ketua MoVe Bandung, Rahadian Dendy Pratama bahkan mengaku kalau hobi modifikasi vespa ini butuh dana yang unlimited.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ditanya, pemula itu butuh uang 'dingin' berapa untuk modifikasi, wah itu bisa unlimited ya. Karena bisa dibilang modifikasi udah habis Rp10 juta kadang nggak kelihatan apa-apa," tutur Dendy.
Ia pun menunjukkan motor modifikasi salah satu anggota MoVe, yang diperkirakan sudah habis puluhan hingga lebih dari seratus juta rupiah. Seperti bagian shock, dikatakan rata-rata harganya Rp3,6 juta, lalu rangka-rangka kecil seperti baut titanaium yang satunya seharga Rp100 ribu. Kalau diganti full set, bisa tembus Rp5 juta.
Dendy menuturkan tiap anggota punya selera masing-masing dan keinginan modifikasi yang berbeda-beda. Kalau ia sendiri, lebih tertantang banyak modifikasi bagian mesin vespa. Supaya tarikannya lebih mantap dan tentunya tak kalah bergengsi.
"Kalau baut titanium itu sebetulnya fungsinya lebih ke gengsi. Tapi memang bahannya paling oke, terus kalau pasang baut titanium itu juga perlu cairan lock-it. Tanpa cairan itu, pasti kalau kena getaran bisa kendor lagi. Pokoknya bisa dibilang modifikasi itu agak mulai kelihatan kalau udah tembus kisaran Rp20 juta," ucapnya.
Dendy ataupun para anggota komunitas yang lain, mengatakan kalau hobi modifikasi menurut mereka tak cuma nafsu. Proses saat mulai mengganti rangka-rangka dengan yang baru, itu cukup dinikmati sebagai wujud mengulik kreativitas.
Selain itu, kadang tiap-tiap rangkanya butuh ketelatenan untuk dicari. Ada yang modelnya langka, harus cari sampai ke luar negeri, sampai butuh cari dengan harga paling ekonomis di e-commerce yang menyediakan barang-barang second layak pakai.
"Tapi sebetulnya sekarang modif itu udah enak, banyak merk lokal kayak velg lokal namanya 'Soca', knalpot juga udah banyak merk lokal. Kualitasnya juga tetep bagus dan harganya murah. Misalnya velg lokal itu harga Rp5 jutaan, dulu sebelum ada merk itu bisa Rp15-50 juta," cerita Dendy.
Uang puluhan hingga ratusan juta itu tentunya tak bisa didapat dengan mudah ya detikers. Kerap kali hal ini membuat warganet bertanya, apa sih pekerjaan para anggota komunitas otomotif?
Dendy pun bersedia spill sedikit, katanya mayoritas anggota punya profesi sebagai pengusaha. Hanya sedikit yang bekerja di sebuah perusahaan, pun kalau pun ada biasanya sudah pegang jabatan yang tinggi. Jadi, tak heran ya kalau keuntungan berlipat yang didapat bisa buat main motor.
Mereka ngaku kalau pendapatan bisa tak sebanding dengan pengeluaran. Tak terhitung sudah habis berapa banyak uang untuk motor kesayangannya. Tapi, di komunitas ini juga mereka bisa mendapatkan relasi baru yang bisa jadi kolega bisnis.
"Kami di MoVe chapter Bandung ada 70 anggota, sebagai salah satu chapter awal yang didirikan tahun 2011. Di sini kita tambah kenalan baru, relasi baru, dan memperkuat silaturahmi kayak kita sering kopdar rutin dua minggu sekali touring yang agak jauh," ucap Dendy.
"Besok rencananya awal tahun kita mau ke Gunung Bromo. Startnya dari Bandung. Sejauh ini kita pernah ke Bali, paling jauh ke Makassar. Karena kan komunitas ini ada pusatnya, jadi ada acara nasional Jambore Nasional yang tahun depan mungkin di Pangandaran," sambungnya.
Di lain sisi, hobi mahal modifikasi vespa juga tak cuma gaya-gayaan doang lho, detikers. Tapi juga bisa diajak balapan, atau modifikasi vespa racing. Seperti Resa Ramdhani, Pebalap Skuter 666 yang sudah jor-joran demi memodif motor Itali itu jadi motor balap.
Dalam sesi talkshow yang mereka namai 'Gerebek Modifikasi' atau 'Germo', Resa menceritakan kalau modifikasi di bidang balap nggak cocok untuk mereka yang masih hitung-hitungan soal uang. Ia juga ngaku sudah jatuh cinta dengan vespa, makanya rela menjadikan motor matic mahal itu jadi kendaraan balap.
"Sejujurnya nggak cocok di aliran racing kalau masih hitung-hitungan soal budget ya. Jadi memang harus pinter-pinter ngolah dananya, tapi alhamdulillah di sini itu dapat banyak privilege dari teman dan kenalan baru," ucap Resa.
"Kalau ditanya kenapa pakai vespa, kalau udah jatuh cinta mau gimana sih? Ya memang udah suka sama vespa, dan bengkel saya sebetulnya jejepangan (modif motor Jepang), tapi ya tetep ke vespa aja meski basicnya jejepangan," lanjutnya.
Terus, apa saja sih yang biasanya wajib untuk dimodifikasi dari sebuah vespa? Resa mengatakan kalau bagian kaki-kaki vespa menjadi wilayan cukup penting.
Baca juga: Intip Fesyen Kece Anak Tamiya yang Serbaguna |
Selain itu baru ke segi penampilan hingga rangka-rangka yang pokoknya harus di atas standar! Tapi kalau untuk Skuter 666 bukan cuma penampilan tentunya yang dikejar, tapi juga ada ranking di arena balap yang jadi target.
"Kaki-kaki itu lumayan penting, percuma kalau keren tapi kaki-kakinya nggak support. Terus pastinya perlu direbound lagi karena nggak mungkin pakai yang standar. Terus kalau di balap, ya kejar peringkat. Alhamdulillah skuter 666 sudah peringkat kelima, semoga bisa finish dengan target tiga besar," ucap Resa.
(aau/sud)