Tragikomedi Bachrul Alam, Stand Up soal Kecilnya Gaji Guru

Gaji guru di Indonesia memang masih memprihatinkan. Padahal Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan dana untuk pendidikan, termasuk di dalamnya gaji guru harus 20 persen dari APBN.

Kondisi yang umum di Indonesia ini, dirasakan juga Bahrul Alam, komika dari komunitas Stand Up Indo UIN Jakarta yang merupakan sarjana pendidikan dan juga putra dari ibu yang berprofesi sebagai guru.

Dia menggubah humor-humor tragikomedi tentang guru. Tragikomedi, menurut situs Study Smarter, sejatinya adalah gaya dalam sastra. Gaya ini sering muncul pada drama, namun tak sedikit juga muncul pada puisi dan prosa. Menurut situs Britannica, tragikomedi adalah drama, film, situasi, dan sebagainya yang menggabungkan tragedi dan humor.

Humor tentang kecilnya gaji guru yang dibawakan dalam komedi tunggal (stand up comedy) Somasi Community di Jakarta, Minggu (20/10/2024) itu jelas lucu, tetapi nuansa yang dihadirkan dalam humor itu sejatinya menceritakan kemirisan.

Humor-humor Bachrul Alam

Bachrul Alam bercerita banyak hal soal gaji dan peran guru, yang dengan humor itu dia memenangkan ajang Somasi Community yang dipandu Deddy Corbuzier, bersama komika Ate, Boris Bokir, dan bintang tamu Dinar Candy tersebut:

1. Slip gaji guru tipis, tipis banget Bang! Yang tebal kan Slipknot, yang macet kan Slipi, yang panjang kan sleep call.

2. Karena gaji guru rendah, banyak guru yang nyari sampingan. Nyokap gua dulu sambil ngajar sambil jualan kerudung, ada tetangga gua jualan LKS, bahkan dulu ada guru IPA gua masuk ke kelas bawa risol. "Anak-anak yang mau nilai 8 beli risol ibu," Ya gua beli dua biar nilai gua 16.

3. Gua bukan merendahkan pekerjaan kurir, tapi guru yang risikonya besar gajinya tidak sebanding. Kurir itu cuma mengantarkan paket dari titik A ke titik B. Guru mengantarkan murid dari kebodohan ke kepintaran. Gajinya bercanda.

4. Gaji guru di DKI ada yang satu juta tiga ratus. Geser dikit ke Cirebon, ada yang tiga ratus. Sejutanya mana? Geser lagi ke Lombok, ini demi Allah ada guru yang digaji buah-buahan. Guru lho, bukan Harvest Moon.

Bachrul juga bercerita tentang guru ketika Jepang dibom dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki, serta nasib miris lainnya yang menghinggapi guru.

Cara Menyampaikan Keresahan

Dalam surat elektronik kepada detikJabar, 'The Smiling Teacher' julukan Bachrul Alam mengatakan bahwa kemenangannya dalam Somasi Community bukan sebatas prestasi pribadi, melainkan bagi komunitas tempat dia tumbuh: Stand Up Indo UIN yang berbasis di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan kemenangan itu, Bachrul berhasil membawa pulang hadiah senilai Rp 12,5 juta.

"Keresahan saya akan dunia pendidikan terutama gaji guru semoga bisa mendapatkan dapat perhatian lebih dari pemerintah, ini cara saya untuk menyampaikan aspirasi dengan cara komedi, namanya juga komedian ya kan," katanya.