Skatepark Pasupati: Zona Bebas Berekspresi hingga Gapai Prestasi

Skatepark Pasupati: Zona Bebas Berekspresi hingga Gapai Prestasi

Asy Syifa Ramadhani Imam - detikJabar
Selasa, 08 Okt 2024 12:00 WIB
Pemuda Bandung saat bermain skateboard di skatepark Pasupati.
Pemuda Bandung saat bermain skateboard di skatepark Pasupati. Foto: Asy Syifa Ramadhani Imam
Bandung -

Riuh suara lalu lintas dari jembatan layang Pasupati seakan menjadi musik pengiring bagi aktivitas di sekitarnya. Tidak hanya dipenuhi oleh pedagang kaki lima, tepat di bawah jembatan layang Pasupati terdapat skatepark yang menjadi tempat bagi pemain skateboard.

Terdengar suara gesekan papan meluncur di atas trek yang tampaknya sudah tidak begitu terawat. Kondisi berbeda dibandingkan 10 tahun lalu saat skatepark ini diresmikan. Sejumlah pemuda tampak mengeksplorasi berbagai teknik skateboard atau sekadar bercengkerama.

Menjelang sore, detikJabar singgah ke skatepark Pasupati. Terlihat berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga para pekerja yang tengah bersiap untuk meluncur. Di antaranya Aden Lukman dan Topan Kristian, para pemuda setempat yang sudah lebih dari tujuh tahun menggeluti skateboard.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aden sudah bermain skateboard sejak tahun 2016 saat masih di bangku SD. Ketertarikannya pada skateboard berawal dari ajakan teman. Selain itu, lokasi yang tidak jauh dari rumah dan banyak senior yang sudah mahir menjadi alasan Aden mempelajari skateboard. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk Aden menguasai teknik dasar.

"Saya suka skateboard karena tempatnya dekat. Biasanya orang-orang jauh kalau ke tempat skate. Saya juga berminat karena banyak yang lebih dewasa dan sudah jago," ujar Aden kepada detikJabar, Jumat (4/10/2024).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Topan sudah lebih dahulu menekuni skateboard, tepatnya tahun 2012 saat kelas 3 SMP. Berawal dari ajakan sang ayah, Topan justru jatuh cinta dengan olahraga ekstrem yang satu ini. Saat itu, skatepark Pasupati belum dibangun. Ia memulai perjalanannya dengan bermain di berbagai tempat, di antaranya Cikapayang, Jalan Dago, hingga trotoar.

Bagi mereka, skateboard bukan sekadar olahraga dan hobi, tapi tempat di mana mereka merasa bebas dan menjadi diri sendiri. Tidak banyak orang yang berani menekuni olahraga penuh adrenalin, hal tersebut juga menjadi alasan ketertarikan Topan untuk belajar.

Meskipun memiliki risiko cedera tinggi khususnya pada area tangan dan kaki, semangat mereka tidak pernah padam untuk bermain skateboard. Bahkan, Topan sempat berhenti bermain skateboard selama beberapa tahun akibat cedera pada bagian kakinya. Semangat Topan kembali karena skatepark Pasupati terletak tidak jauh dari rumahnya dan juga dorongan dari sang ayah.

Skatepark yang terletak di Taman Pasupati ini diresmikan tahun 2014 oleh Pemkot Bandung. Sejak saat itu, tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Para penggiat skateboard dari berbagai daerah hadir, ada yang menempuh perjalanan dari Baleendah, Cimahi, Rancaekek, dan luar kota sekalipun. Biasanya setiap hari Minggu akan diadakan pertemuan.

"Setiap hari minggu biasanya ketemu, ya buat latihan atau sharing aja," kata Aden.

Dulu, hampir setiap bulan sering diadakan kompetisi di skatepark ini. Pesertanya pun datang dari berbagai daerah di Indonesia. Banyak dari mereka yang bermain di skatepark Pasupati berhasil menembus dunia profesional. Sebut saja ajang olahraga seperti PON. Banyak juga yang mendapatkan sponsor dan menjadi tim nasional Indonesia.

Sayangnya, skatepark Pasupati mengalami semakin sepi. Kurangnya perawatan pada fasilitas yang ada menjadi salah satu penyebabnya.

"Ya sekarang udah terbilang sepi, banyak tempat barunya. Tapi kalau hujan ramai, soalnya kebanyaknya skatepark baru itu outdoor. Dulu ada perawatannya, yang bolong-bolong ditambal, itu juga patungan dari yang main," jelas Aden.

Skateboard menjadi aktivitas untuk menyalurkan hobi dan energi positif yang dapat menjauhkan mereka dari pergaulan bebas. Topan membagikan cerita tentang temannya yang beralih ke skateboard dan meninggalkan pergaulan negatif.

"Teman saya di Jakarta dulu suka tawuran, jadi diajakin main skateboard buat menyalurkan adrenalinnya ke arah positif," ujar Topan sambil tertawa tipis.

Skateboard bukan sekadar hobi, tapi melahirkan generasi penuh prestasi. oleh karena itu, perhatian dan dukungan terutama dari pemerintah sangat penting untuk menciptakan fasilitas yang dapat mendukung olahraga ini.

"Harapannya buat perawatan sama fasilitas skatepark-nya, karena peminat di Bandung makin banyak. Sama pemerintah kalau mau bikin skatepark, harus konsultasi dulu sama anak-anak komunitas skateboard. Tujuannya biar hasilnya tidak asal-asalan," jelas Topan.

(sud/sud)


Hide Ads