Angin segar bagi semua komunitas di Bandung Timur, Bona Talks menjadi wadah untuk mengaktualisasi diri komunitas-komunitas yang selama ini cukup sulit mendapatkan tempat untuk berekspresi.
Bona Talks merupakan kegiatan yang digelar di Bonafe, sebuah kafe di bilangan Jalan Raya Cicalengka-Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bonafe menyediakan spasi tempat duduk dan stage untuk para ekspertis dari beragam komunitas berbicara tentang hal-hal yang menarik dan penting untuk didiskusikan.
Pada Sabtu (5/10/2024) sore, Bona Talks seri pertama berlangsung. Komunitas yang menjadi 'pembicara' dalam Bona Talks ini adalah Darussalam Youth, komunitas kajian Islam populer. Darussalam Youth menghadirkan ustaz muda, Zorgy Perdana yang membahas soal keikhlasan dan penerimaan terhadap takdir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darussalam Youth juga mendatangkan Agisna Yusuf untuk sepintas berbicara tentang olahraga Gatebaal. Agis adalah atlet Gateball asal Kecamatan Cicalengka yang baru saja pulang dari Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut dan menyumbangkan medali perunggu untuk Jawa Barat.
Selain itu, ada juga dua komika lokal dari Nagreg dan Rancaekek yang tergabung di dalam komunitas Stand Up Indo Cicalengka. Setelah kajian yang khidmat, penampilan dua komika itu mengembalikan suasana menjadi cair.
Dewi Nur Aeni, Pemilik Bonafe mengatakan acara Bona Talks itu akan digelar setiap Sabtu sore, dari pukul 16.00 hingga menjelang magrib. Sejumlah komunitas sudah terdaftar sebagai pengisi acara Bona Talks itu hingga Desember tahun ini.
Dia bercerita, Bona Talks diadakan sebagai jawaban atas keresahannya terhadap terbatasnya jumlah ruang-ruang diskusi yang intens di Bandung Timur.
"Ini perdana, ada sejumlah komunitas yang sudah siap untuk hadir di Bona Talks. Misalnya ada komunitas Stand Up yang akan berbicara tentang proses kreatif pembuatan naskah Stand Up,"
"Yang lainnya seperti komunitas literasi rencana mengadakan bedah buku. Kemudian komunitas UMKM Kopi juga ada diskusi soal-soal kopi," kata Dewi kepada detikJabar.
Menurut Dewi, tema-tema diskusi sementara ini sebagian ditentukan oleh komunitas masing-masing, sambil Bonafe melihat respons peserta Bona Talks.
"Ada yang kami siapkan temanya dan itu kami yang menghadirkan ekspertis sesuai dengan tema itu. Kami siapkan tema-tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat untuk dibedah dari sisi ilmiah," kata Dewi.
Meski kafe yang merupakan lahan bisnis, khusus Bona Talks, Bonafe memberikan potongan harga drastis untuk minuman dan kudapan bagi peserta diskusi.
"Kegiatan ini memang bagian dari idealisme Bonafe," tutur lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Menurut pantauan detikJabar, Bona Talks seri pertama ini dihadiri oleh peserta yang antusias dan mereka merupakan peserta lintas generasi.
Ada peserta yang secara terang-terangan mengaku sebagai Lolita. Lolita adalah singkatan penanda umur, yaitu 'lolos lima puluh tahun', umurnya telah lebih dari 50 tahun. Peserta juga banyak yang aktif menyampaikan kesan, tanggapan, dan pertanyaan pada acara tersebut.
Jundi Ali Alghifari (24), warga Kecamatan Cimanggung, Sumedang sekaligus mahasiswa jurusan Antropologi Budaya, ISBI Bandung hadir dalam acara tersebut. Dia mengapresiasi langkah Bonafe untuk membuka ruang diskusi dan aktualisasi lintas komunitas.
"Sebagai daerah sub-urban, Bandung Timur dapat angin segar dengan adanya acara ini. Apresiasi sangat untuk Bonafe dengan Bona Talks ini," katanya.
(dir/dir)