Selain menikmati konser, West Java Festival 2024 juga memberikan penghargaan pada musisi di Jawa Barat. Ni Mursih, sang pencipta lagu legendaris dari Jawa Barat, Es Lilin mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari Pemprov Jabar.
Lagu daerah yang penciptanya sempat dikatakan anonim selama puluhan tahun itu, sejatinya sudah mengharumkan Tanah Sunda sampai mancanegara. Dedikasi Ni Mursih begitu tinggi, setia berkarya menghasilkan lagu daerah asal Jawa Barat.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Penghargaan yang disertai dengan kadedeuh dari Pemprov Jabar senilai Rp20 juta itu, diterima oleh H Endang Hidayat (91), cucu dari Ni Mursih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memberikan penghargaan, Bey bersalaman dan mencium tangan Endang yang hadir bersama istri. Meski usianya tak lagi muda, ingatan Endang masih jelas dan sempat menceritakan bagaimana lagu Es Lilin dulu diciptakan sebagai bentuk protes dari musisi lokal.
"Lagu Es Lilin itu suatu protes pada penyusun rekaman yang pada saat itu pilih kasih. Kalau ke penyanyi biduan, lebih besar royaltinya dan membayarnya tepat waktu. Tapi kalau ke musikus daerah diabaikan, harganya murah, itu sangat lucu pisan," ucap Endang, Minggu (25/8/2024) malam.
"Padahal di Belanda dan Malaysia tersohor, tapi di Indonesia malah seperti itu. Ya mudah-mudahan dengan ulang tahun Jawa Barat ini, Es Lilin bisa tampil lagi. Terima kasih pada pak Bey, sebetulnya saya sudah pikun, tapi mendadak bisa cerita," sambungnya bercerita.
Pada layar panggung, turut dimunculkan cuplikan lagu Es Lilin yang diciptakan oleh Ni Mursih, seniman Jawa Barat yang berjuang lewat karya. Turut ditampilkan sang pencipta lagu yang sudah tak muda lagi, menatap sertifikat penghargaan lagu es lilin yang melegenda.
Kejutan khusus pun diberikan di atas panggung kepada penonton di Lapangan Saparua. Diputarkan versi asli lagu Es Lilin yang dinyanyikan oleh Ni Mursih dan sempat ditayangkan dalam stasiun radio Belanda, Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM).
![]() |
Dalam rekaman turut dihadirkan video wajah Kota Bandung zaman dulu seperti adanya Hotel Savoy Homann hingga foto keluarga Ni Mursih. Tak sampai di situ, Endang juga turut menyanyikan cuplikan lagu yang diciptakan mendiang neneknya itu.
"Dengan diserahkan Lifetime Achievement ini, saya makin yakin Jawa Barat ini gudangnya seniman dan budayawan. Semua pasti kreatif, bahkan penerima penghargaan ini datang dari dua zaman dan genre yang berbeda. Tapi keduanya sama-sama mengharumkan nasional dan internasional," ucapnya.
Bey juga mengaku senang dengan gelaran musik yang kembali hadir di Lapangan Saparua. Sambil bernostalgia, ia pun mengingatkan pada wargi Jabar agar hafal dan melestarikan lagu daerah, terutama Es Lilin.
"Jangan ngaku orang Jawa Barat kalau nggak bisa nyanyi Es Lilin. Itu sudah kewajiban untuk bisa nyanyi lagu Es Lilin," pesannya.
Sekedar informasi, lagu Es Lilin sangat terkenal, bukan hanya di Jawa Barat melainkan di dunia. Penyanyi Idris Sardi bahkan pernah membawakannya dalam pesta musik dunia di Amerika.
Seorang wartawan di Bandung pada 1983 menuliskan kisah WNI yang tinggal di Australia bernama Iwan Natapraja, yang berkirim surat kepada saudarinya di Bandung, Netty.
Di dalam surat itu, dia mengabarkan bahwa lagu Es Lilin telah populer di Australia. Es Lilin sendiri merupakan lagu berbahasa Sunda. Lagu ini semakin populer ketika dinyanyikan dalam wanda Pop Sunda oleh Nining Meida.
Lagu Es Lilin, liriknya dibuat dalam bangunan Rarakitan, sebuah model dalam puisi lama Sunda, yakni ada sampiran-eusi atau cangkang-isi. Lagu Es Lilin, bukan bercerita tentang pedagang es berbentuk lilin dengan stik bambu sebagai pegangannya yang mendorong gerobak keliling kampung, melainkan tentang perempuan yang menimbang-nimba untuk berjodoh dengan seorang "Tuan".
Lagu Es Lilin juga ada yang mengartikan sebagai sikap perempuan yang harus lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.
West Java Festival 2024 ini menjadi momen penghargaan tak hanya pada penyanyi asal Jawa Barat, tapi juga memberi apresiasi pada pencipta lagu di Jabar. Lifetime Achievement tak cuma diberikan pada Mursih, tapi juga pada penyanyi cantik era 80-an, Nike Ardila.
West Java Festival 2024 didukung oleh Bank BJB sebagai Official Bank Partner, Le Minerale sebagai Official Mineral Water dan PT Migas Utama Jabar.
(aau/yum)