Kesuksesan bisa datang kepada siapa saja yang mau berusaha dan bekerja keras. Seperti yang dialami Ropiana Muntaha (27), seorang pemuda asal Ciamis.
Dari seorang pengamen kostum jalanan di Bandung, kini sukses usaha produksi kostum robot Transformer dengan omset puluhan juta per bulannya.
Kisah sukses Ropiana diawali dari seorang pengamen kostum di Jalan Dalem Kaum Bandung pada tahun 2015. Ropiana memakai kostum Pokemon yang dibelinya menunggu orang atau anak untuk berswafoto dengan karakter Pokemon lalu nantinya mendapat bayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya Ropiana memakai kostum Pokemon karena sedang ramai game android Pokemon Go. Tapi seiring waktu pokemon mulai redup dan tak banyak lagi orang atau anak yang ingin berswafoto dengan karakter Pokemon Go. Sedangkan temannya membeli kostum Transformer dan banyak diminati pengunjung.
"Kalah bersaing dengan kostum lain. Mau beli kostum Transformer kan mahal tidak ada modal. Waktu itu saya berinisiatif untuk membuat kostum Transformer sendiri. Bahkan saya juga pernah usaha lain seperti jualan," ujar Ropiana ditemui di rumah produksinya, Dusun Maparah 1, Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Kamis (25/7/2024).
![]() |
Ropiana pun mulai membuat kostum Transformer dengan modal Rp 2,5 juta dari tabungan usaha ngamen sebelumnya. Ia pun membeli bahan-bahan seperti spons, cat semprot hingga besi. Untuk membuat kostum itu, Ropiana membutuhkan waktu cukup lama sekitar 4 bulan.
"Setelah kostum Transformer jadi, lalu saya pakai sendiri untuk ngamen. Setelah punya modal, saya bikin kostum robot lainnya untuk dititip ke teman atau buka cabang membentuk tim di daerah lain. Waktu itu buat kostum dari 4 bulan bisa jadi 1 bulan karena sudah biasa. Sistemnya 25 persen pemilik kostum, 75 persen yang makai. Pernah di Cirebon, di Taman Rafflesia juga pernah," ungkapnya.
Seiring waktu, kostum robot Transformer miliknya mulai dilirik orang yang berminat untuk membelinya. Pelanggan pertama datang dari seorang pemilik mall. Ia pun mulai meminta mencari orang untuk ikut membantu memproduksi kostum robot tersebut agar pengerjaannya lebih cepat.
"Pertama itu pesanan dari Pak Wili yang punya mall. Pesan 6 unit untuk dipajang di mallnya. Bahkan oleh beliau diposting di media sosialnya. Waktu itu produksinya masih di Bandung," ungkapnya.
Setelah itu, pesanan pun mulai berdatangan ditambah kostum robot produksi Ropiana diunggah di media sosial. Kini Ropiana mampu mempekerjakan 6 pegawai. Dalam sebulan bisa memproduksi 4 atau 5 kostum, artinya 1 kostum per Minggu.
Dalam menjalankan usaha tentunya tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya Ropiana juga mengalami sepi order terutama pada saat Pandemi Covid-19. Karena sepi pemesan, Ropiana sempat beralih usaha menjadi pedagang sosis.
Pada tahun 2021, pria asal asli Garut ini menikah dengan perempuan asal Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Ropiana pun kemudian menetap di Ciamis. Pada saat di Ciamis ini Ropiana pun kembali membangun usaha produksi kostum robot.
Media sosial pun digunakan Ropiana untuk mempromosikan kostum robot buatannya. Pesanan pun mulai kembali berdatangan. Memanfaatkan rumah kosong, Ropiana bersama 6 pegawainya memproduksi kostum robot Transformer dan Hulkbuster.
"Alhamdulillah setelah menikah, usaha kembali dijalankan sampai sekarang. Ini ada 20 pesanan lagi yang menunggu untuk diproduksi. Mungkin mau menetap di sini karena kan membina pegawai untuk membuat kostum robot ini butuh waktu lama harus dari awal lagi. Kalau yang sekarang sudah bisa tinggal berjalan," pungkasnya.
(mso/mso)