Rumah Pejuang Kanker Ambu yang berdiri sejak tahun 2012, masih terus membantu para pejuang kanker hingga saat ini. Pada Rabu (17/7/2024) malam kemarin, berkat dedikasi Dewi Nurjanah, sang pendiri, Rumah Pejuang Kanker Ambu berhasil menyabet piala detikJabar Awards 2024.
Vier Fathin Fauziah, pengurus Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu, mengungkapkan ada salah satu harapan yang belum tercapai. Ialah memiliki rumah singgah sendiri.
Vier bercerita, bahwa saat ini tempat operasional Rumah Pejuang Kanker Ambu di Jalan Bijaksana Dalam, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, masih menyewa. Meskipun begitu, ia mengaku seluruh relawan masih punya semangat yang sama dari tahun ke tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keinginannya untuk punya rumah singgah ya maksudnya sekarang kan masih sewa atau kontrak ya. Kami berharap ke depannya nggak bayar sewa lagi, pengennya cita-citanya rumah punya yayasan, kami nggak usah mikir lagi untuk biaya sewa," doa Vier seusai menghadiri acara detikJabar Awards 2024.
Sekedar informasi, Dewi Nurjanah menyabet penghargaan Anugerah Figur Akselerator Kemajuan, kategori Peningkatan Kualitas Hidup. Piala berhias senjata kujang khas Jawa Barat menjadi simbol apresiasi perjuangannya.
Semua berawal dari perjuangan 2,5 tahun Dewi Nurjanah mendampingi sang anak yang berjuang melawan kanker mata. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Setelah perjuangan yang begitu panjang, anak Dewi akhirnya pergi untuk selamanya.
Kehilangan yang mendalam ini, memupuk semangat Dewi untuk mendirikan Rumah Pejuang Kanker Ambu. Didirikan pada tahun 2012, tiga tahun setelah anaknya didiagnosis kanker mata, tempat itu jadi perlindungan bagi para pejuang kanker.
Meski punya angan yang masih belum terwujud, Vier bercerita bahwa selama ini Yayasan yang didirikan Dewi Nurjanah itu mendapat banyak dukungan. Dana dari donatur itu selalu dialokasikan dengan rata untuk kebutuhan para pejuang kanker, sebab kata Vier, yayasan tersebut tak mengambil keuntungan.
"Tapi alhamdulillah sejauh ini banyak juga yang peduli ke Rumah Pejuang Kanker Ambu. Hal ini selalu jadi pacuan untuk lebih semangat lagi. Alhamdulillah program kami kan banyak," ceritanya.
"Program banyak lebih ke pelayanan ya. Pelayanan dari mulai tempatnya, makan, terus juga antar jemput ambulan, obat-obatan yang tidak di-cover oleh BPJS kita provide gitu di situ. Jadi kita 100% di situ semuanya di-cover gitu oleh Rumah Pejuang Kanker Ambu. Bahkan kalau ada yang meninggal, jenazah diantarkan sampai rumahnya," lanjut Vier.
Terakhir, ia berharap dengan penghargaan yang diterima oleh Rumah Pejuang Kanker Ambu, akan terus memotivasi memberikan dedikasi optimal. Pelayanan gratis akan terus berlangsung dengan memaksimalkan dana para donatur untuk pejuang kanker yang membutuhkan.
"Rumah Pejuang Kanker Ambu akan terus memberikan pelayanan gratis dan memaksimalkan titipan-titipan dari donatur untuk para pejuang kanker yang memang sekarang sedang membutuhkan," ucap Vier.
(aau/orb)