Limbah dedak padi, daun pandan dan daun mint, jika ada di tangan yang tepat bisa disulap menjadi produk kecantikan atau hair tonik yang berguna mengatasi rambut rontok dan ketombe.
Hair tonik berbahan baku limbah ini dibuat oleh sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) dan produk ini dinamai Tonic Freshair.
Produk ini dibuat oleh Ayu Nafitsya Divanian, Elsa Syafitri Suciani, Talitha Zahira Hendriadi, Salsabila Athaya dan Anindya Calista Nabila Putri dengan dosen pendamping Vira Kusuma Dewi, M.Sc., PhD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar berkesempatan berbincang dengan salah satu pencipta produk ini yakni Ayu Nafitsya Divanian yang merupakan mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian.
"Nama produk ini Freshair kami nyata pada Mei 2024," kata Ayu kepada detikJabar, Sabtu (6/7/2024).
Ayu membagikan kisah saat membuat produknya itu. Awal mula dia dan teman-temannya mendapatkan ide untuk membuat hair tonik Freshair yaitu karena saat ini tak jarang masyarakat mengalami permasalahan rambut. Permasalahan rambut tersebut dapat dipicu oleh cuaca panas di Indonesia sehingga rambut mudah berketombe.
"Selain itu, stres pada pekerja di era industrialisasi saat ini juga menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan rambut, yaitu kerontokan rambut," ungkapnya.
Selain itu, dia juga melihat adanya potensi dari dedak padi untuk digunakan sebagai bahan baku perawatan rambut. Dedak padi yang digunakannya itu berasal dari hasil samping dari penggilingan padi.
"Dedak padi mengandung antioksidan tokoferol, tokotrienol, serta gamma-oryzanol yang dapat melembabkan kulit kepala, melindungi kulit kepala dari paparan sinar matahari, serta dapat menyuburkan rambut," ujarnya.
"Oleh karena itu, kami merancang Freshair sebagai solusi untuk memperbaiki rambut rontok dan berketombe," tambahnya.
Produknya ini memiliki kandungan saponin yang terkandung dalam Freshair mampu meningkatkan aliran darah ke folikel rambut sehingga mencegah kerontokan. Selain itu, flavonoid mampu memperkuat dinding kapiler dan merelaksasi otot pada pembuluh darah di sekitar folikel rambut sehingga membantu pasokan darah serta nutrisi ke dalam sel-sel folikel rambut.
"Gamma-oryzanol dapat melindungi folikel rambut dari kerusakan oksidatif yang menyebabkan kerontokan rambut," paparnya.
Memang di pasaran sudah banyak produk serupa, namun menurut Ayu, produk yang mereka buat berasal dari bahan alami sehingga aman digunakan.
"Freshair terbuat dari bahan alami, yaitu dedak padi, daun pandan dan daun mint yang dapat memperbaiki rambut secara alami. Freshair memanfaatkan hasil samping atau limbah dedak padi menjadi produk perawatan rambut yang efektif untuk memperbaiki permasalahan rambut rontok dan berketombe. Selain itu, Freshair diproses dengan menggunakan teknologi nano yang dapat memperkecil ukuran partikel produk sehingga produk dapat lebih mudah meresap pada kulit kepala," jelasnya.
![]() |
Tak hanya itu, aroma mentol dari daun mint dapat memberikan efek menenangkan dan menyegarkan pada kepala dan kulit kepala.
Ayu berharap, kedepannya mereka berencana untuk membuat versi travel size sehingga Freshair dapat lebih mudah dipakai dimanapun dan kapanpun. Selain itu, beberapa tahun ke depan mereka berencana untuk mengembangkan Freshair menjadi usaha yang berkelanjutan sehingga dapat merekrut pekerja dan dapat membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
"Kami juga berencana untuk mengembangkan pemasaran di luar Pulau Jawa," ucapnya.
Disinggung terkait efisiensi, Ayu menyebut, sediaan nano pada Freshair dapat mudah masuk ke dalam folikel rambut karena ukurannya yang sangat kecil sehingga dapat menembus folikel rambut dan menghantarkan bahan aktif secara langsung ke akar rambut.
"Sehingga sediaan nano bekerja lebih efektif dan efisien dalam mempercepat pertumbuhan rambut dibandingkan sediaan konvensional dengan ukuran partikel yang lebih besar," terangnya.
Saat ini, Freshair dikemas dengan menggunakan botol long nozzle spray sehingga butiran yang dihasilkan lebih halus dan menyebar. Selain itu, kemasan sekunder Freshair terbuat dari bahan ivory yang bersifat ramah lingkungan.
(wip/yum)