Awal Puasa Ramadhan Tanggal 12 Maret 2024? Simak Fakta dan Penjelasannya

Awal Puasa Ramadhan Tanggal 12 Maret 2024? Simak Fakta dan Penjelasannya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Sabtu, 02 Mar 2024 09:00 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi Bulan Ramadhan (Foto: Freepik)
Bandung -

Bulan suci Ramadhan segera menjelang, semakin dekat umat muslim menjalankan ibadah wajib puasa sebulan penuh. Seiring dengan semakin dekatnya menuju bulan Ramadhan 1455 H, banyak yang penasaran kapan awal puasa Ramadhan akan dilaksanakan.

Pasalnya di Indonesia ketetapan atau keputusan awal bulan Ramadhan baru diumumkan setelah adalanya sidang isbat yang didasarkan pada pemantauan hilal. Adapun pemantauan hilal ini biasanya di lakukan menjelang pergantian bulan.

Namun, belakangan santer beredar tanggal atau waktu kapan awal puasa Ramadhan akan dimulai. Diantara yang banyak beredar luas yakni menyebut jika awal puasa Ramadhan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benarkan informasi tersebut? Berikut ini detikJabar merangkum fakta dan penjelasan terkait hal tersebut. Simak selengkapnya!

Awal Puasa Ramadhan 12 Maret 2024

Dikutip dari detikHikmah, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan pernyataan terkait memprediksi awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 H.

ADVERTISEMENT

Mereka menyebut awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada 12 Maret 2024. Adapun prediksi ini didasarkan dari pengamatan posisi hilal.

"Insyaallah fix 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024," kata Ketua LF PBNU Sirril Wafa, dilansir dari NU Online, Jumat (29/2/2024).

Pengamalan posisi hilal atau rukyatul hilal awal Ramadan akan dilakukan pada 29 Syaban 1445 H atau bertepatan dengan Minggu, 10 Maret 2024. Kiai Sirril mengatakan hilal tidak terlihat pada hari tersebut baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

"Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret," katanya.

Lebih lanjut, Kiai Sirril menyebut, langkah ikmal atau istikmal Syaban seperti yang tertulis di almanak PBNU sudah benar.

Hasil perhitungan falak LF PBNU menunjukkan, tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik pada 10 Maret 2024. Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada sore harinya yakni, pukul 16:00:50 WIB.

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Kiai Sirril menyebutkan, hasil perhitungan tersebut akan dibuktikan melalui rukyatul hilal yang dilakukan secara serentak oleh LF NU daerah di 50-60 titik dari berbagai wilayah Indonesia. Termasuk pinggiran pantai yang mengarah ke barat maupun di gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.

Proses rukyatul hilal tersebut disebutkan akan dilakukan bersama dengan sejumlah pihak terkait seperti petugas Kementerian Agama setempat, Pengadilan Agama, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan masyarakat.

Awal Puasa Ramadhan Versi Pemerintah

Pemerintah baru akan menentukan kapan mulai puasa Ramadhan 2024 melalui sidang isbat yang dijadwalkan pada Minggu, 10 Maret 2024. Penentuan tersebut akan dirujuk dari data hisab (informasi) dan hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan tim Kementerian Agama (Kemenag) pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

Pemantauan hilal awal Ramadhan tersebut akan langsung digelar oleh Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota dengan menggandeng Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat. Hasil hisab dari semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024.

Sementara itu, penetapan awal dalam penentuan 1 Ramadhan yang didasarkan dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 susunan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag menyebutkan, mulai puasa Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Dilihat dari perhitungan kalender hari libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri tercantum hari raya umat Islam itu jatuh pada tanggal 10-11 April 2024.

Namun untuk kepastiannya masih akan menunggu sidang isbat.

Awal Puasa Versi Muhammadiyah

Sementara itu, Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah sudah jika awal puasa Ramadhan jatuh pada 11 Maret 2024. Hal tersebut berdasarkan surat penetapan Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H yang ditandatangani Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Sekretaris Atang Solihin.

Berdasarkan keputusan tersebut, hilal sudah terlihat dan awal Ramadhan sudah dimulai sejak terbenamnya matahari pada 10 Maret 2024. Berpedoman pada hisab wujudul hilal, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret 2024 yakni (¢ = -07° 48′ LS dan l= 110° 21′ BT ) = +00° 56′ 28".

Kenapa Awal Bulan Ramadhan di Indonesia Sering Beda?

Di Indonesia, perbedaan awal bulan, dalam hal ini 1 Ramadhan telah menjadi hal yang lumrah. Beberapa kali sempat terjadi, sebagian muslim di Indonesia sudah berpuasa sementara yang lainnya belum. Ini juga terjadi pada penentuan hari raya Idul Fitri.

Misalnya pada puasa Ramadan tahun 2022/1443 H lalu. Ada kaum muslimin yang sudah berpuasa pada 2 April 2022. Sementara itu, pemerintah menetapkan awal puasa baru jatuh pada keesokan harinya, 3 April 2022.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, awal puasa yang berbeda tersebut terjadi lantaran adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath). Namun perlu diketahui, ini adalah hal yang lumrah terjadi.

Apakah 1 Ramadhan 2024 atau 1445 Hijriah tahun ini akan berbeda? Masih belum bisa dipastikan.




(tya/tey)


Hide Ads