Menjawab Ingin Tahu Anak Tentang Astronomi dan Alam Semesta Lewat Buku

Menjawab Ingin Tahu Anak Tentang Astronomi dan Alam Semesta Lewat Buku

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 19 Feb 2024 22:00 WIB
Peluncuran Buku Mengenal Alam Semesta di Observatorium Bosscha.
Peluncuran Buku Mengenal Alam Semesta di Observatorium Bosscha. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Astronomi dan alam semesta menjadi suatu hal yang menarik dan selalu mengundang penasaran anak-anak di seluruh dunia, tak terkecuali mereka yang tinggal di Indonesia.

Banyak literatur dari sumber terbuka, namun terkadang justru menyesatkan lantaran tak tervalidasi kebenarannya. Tak jarang informasi yang diserap itu baru sebagiannya bahkan sama sekali keliru.

Berangkat dari hal itu, Prof. Dra. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D menuangkan segala buah pikiran serta keilmuannya ke dalam sebuah buku berjudul 'Mengenal Alam Semesta'. Sebuah buku yang secara khusus memuat pertanyaan dan jawaban yang seru diperuntukkan bagi anak-anak, namun juga bisa dinikmati orang dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buku ini menjadi sangat bernilai, karena untuk anak-anak tapi bisa dinikmati orangtua. Memuat apa yang jadi tanda tanya besar buat anak-anak," kata Premana usai peluncuran buku di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (19/2/2024).

Ia mencontohkan bagaimana penasarannya seorang anak yang bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru? Mengapa pelangi begini? Kenapa sih bulan seperti mengikuti terus? Semua jawaban akan pertanyaan itu terangkum secara menarik dalam buku yang ditulisnya.

ADVERTISEMENT

"Itu pertanyaan yang hampir semua anak tanyakan. Maka anak-anak merasa terkoneksi dengan anak lain di seluruh dunia. Jadi pertanyaan astronomi itu pertanyaan yang universal, bukan yang lokal. Nah buku seperti ini bukan hanya untuk sains saja, tapi sebagai pengkoneksi antara satu orang dengan orang lainnya," ujar Premana.

Lantas bagaimana bahasa sains mengenai astronomi yang mengundang rasa penasaran anak-anak itu dituangkan dalam buku yang di dalamnya dilengkapi dengan gambar tersebut? Menurut Premana, kuncinya ada pada menyelami pikiran anak-anak.

"Buat saya yang terpenting ikut menyelami dunia pikiran dan imajinasi anak-anak. Anak pengin tahu banyak sekali, jadinya penting kita bisa berbicara dengan mereka, bisa mendengar apa yang mereka mau. Tadi kita dengar pertanyaan anak-anak, mereka tidak malu bertanya. Semua diucapkan," kata Premana.

Poin penting lain dari penerbitan buku tersebut, kata Premana, yakni membantu guru melengkapi materi pembelajaran yang diberikan di sekolah namun tak termuat di kurikulum.

"Sebagiannya itu tidak termuat dari apa yang mereka pelajari di sekolah. Nah ini kesempatan belajar dengan ritme dan alam pikiran mereka," kata Premana

"Guru juga akan terbantu karena tidak semua yang ada di buku ini termuat di kurikulum. Bukan berarti yang tidak ada di kurikulum tidak perlu tahu atau tidak penting, bahkan bisa jadi lebih penting.
Lebih substansial" imbuhnya.

Premana yang juga merupakan Kepala Observatorium Bosscha, mengatakan apa yang ia tuangkan di dalam buku tersebut merupakan apa yang diketahui umat manusia saat ini. Hal itu merujuk pada terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di alam semesta.

"Soal kebaruan, sains dan teknologi maju terus. Sehingga di dalam sains itu tidak ada yang selesai, pengetahuan itu sifatnya tentatif. Buku ini bukan pengetahuan semuanya, tapi apa yang kita ketahui terkini," tutur Premana.




(tya/tey)


Hide Ads