Keren! Pelajar SMPN 3 Ciparay Buat Alat Elektronik dari Barang Bekas

Muda-mudi

Keren! Pelajar SMPN 3 Ciparay Buat Alat Elektronik dari Barang Bekas

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 31 Jan 2024 13:46 WIB
Siswa SMP membuat berbagai karya elektronik dari barang bekas.
Siswa SMP membuat berbagai karya elektronik dari barang bekas (Foto: Yuga Hassani/detikjabar).
Kabupaten Bandung -

Para pelajar di SMPN 3 Ciparay, Kabupaten Bandung membuat sebuah karya yang menarik. Karya tersebut berupa ala-alat elektronik yang dibuat dari bahan bekas.

Hasil karyanya adalah pembuatan vacum cleaner, kipas angin, hingga sapu elektrik. Karya-karya tersebut dibuat dengan bahan dasar kardus bekas hingga dinamo bekas permainan tamiya.

Mayoritas yang membuat karya-karya tersebut adalah kelas delapan. Setiap kelompok dari para siswa itu membuat sejumlah karya yang menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswi kelas 8 E, Shavira Khaerunisa (14) mengatakan, dalam tugas yang diberikan gurunya, dirinya bersama kelompok membuat kipas angin dengan bahan dasar kardus bekas. Dengan fungsi yaitu untuk mendinginkan ruangan.

"Kelompok aku membuat kipas angin sederhana, fungsinya untuk pendingin udara intinya. Karena kondisi di kelas kita kan gerah, jadi kita membuat ini dan cukup menarik untuk dibuat sehingga tercipta ini," ujar Shavira, saat ditemui detikJabar, di SMPN 3 Ciparay, Rabu (31/1/2024).

ADVERTISEMENT

Bersama kelompoknya, dia mengaku, butuh waktu selama dua hari untuk membuat kipas angin berbahan barang bekas. Dengan mayoritas bahan dasarnya adalah barang yang sudah tidak terpakai.

"Komponennya ini ada dinamo, di dalem ada baterai ada kardus, terus pegangannya dari pipa. Jadi kita memang menggunakan barang-barang bekas dan sederhana," katanya.

Kipas angin tersebut dibuat oleh delapan orang pelajar. Saat akan membuat alat tersebut, anggota kelompoknya membawa barang-barang bekas dari rumah. Kemudian terdapat banyak kesulitan saat membuatnya.

"Kesulitan yang pertama itu memang kabel karena cukup rumit karena kalau salah memasang tidak akan berfungsi. Kedua ini baling-baling kita berulang tiga kali karena salah masang baling-baling. Jadi udaranya salah yang pertama itu kebelakang bukan kedepan. Jadi kita masang baling-baling sampai tiga kali dan akhirnya berhasil," jelasnya.

Pelajar lainnya membuat sapu elektrik, Kaisar Putrawan (14) menyebutkan, membuat sapu elektrik tersebut bersama teman-teman kelompoknya. Dia pun menggunakan bahan-bahan bekas yang tidak terpakai.

"Kami bikin sapu elektrik dari barang bekas. Ini bahan2nya ada kardus, mika, sedotan, dinamo, kabel, batre sama lem," bebernya.

Kaisar mengaku, bisa mengerjakan karya tersebut dalam waktu satu setengah hari. Dalam pengerjaannya dirinya mengaku sulit dalam memasangkan kabel-kabelnya.

"Yang sulit mah paling ini buat baling-baling yang depan sama perkabelan. Gagal ada tiga kali. Iya yang pertama baling-baling ini ga muter karena terlalu berat, terus kedua batangnya terlalu besar jadi sama engga muter," kata Kaisar.

Karya menarik tersebut sempat viral di sosial media. Hal tersebut berawal dari seorang guru ilmu pengetahuan alam (IPA) SMPN 3 Ciparay, Lusy Fajarwati yang mengunggah hasil karya para pelajarnya tersebut.

Karya tersebut dibuat para pelajar dengan menggunakan bahan-bahan bekas. Sehingga bisa menghasilkan karya yang menarik.

Lusy menjelaskan karya tersebut merupakan karya dari anak-anak didiknya dari kelas delapan. Kata dia, pada waktu tersebut tengah mempelajari materi pesawat sederhana dengan menerapkan STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) Projects.

"Saya jelaskan dulu ke mereka bahwa pesawat sederhana itu adalah berbagai alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Kemudian mereka saya kasih tantangan untuk membuat satu alat yang prinsipnya seperti pesawat sederhana," ujar Lusy, saat ditemui detikJabar, di SMPN 3 Ciparay, Rabu (31/1/2024).

Lusy mengungkapkan tahap berikutnya para anak didiknya tersebut merencanakan, mencari referensi, menganalisis alat dan bahan, hingga mendesain. Setelah hal tersebut dilakukan, kata dia, para siswanya mampu mengerjakan dengan baik.

"Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Mereka dapat membuat alat-alat sederhana, tapi yang luar biasa. Minimalnya mereka tahu bahwa prinsip kerja vacum itu seperti apa, prinsip kerja kipas angin itu seperti apa," ucap Lusy.

"Hari ini mungkin mereka membuat pesawat sederhana. Tapi mungkin di kemudian hari mereka akan dapat membuat alat-alat canggih di masa depan mereka," tambahnya.

Pihaknya membenarkan bahwa karya anak didiknya tersebut dibuat dari alat-alat bekas. Diantaranya dinamo bekas tamiya, dari kardus bekas, botol bekas, dan lain-lain.

"Karyanya macam-macam. Ada yang membuat vacum sederhana, kemudian sapu elektrik, ada yang membuat kipas angin, ada yang membuat choper. Kemudian ada yang membuat mixer juga," bebernya.

Dia menambahkan karya tersebut dibuat dalam tugas pembelajaran kepada siswa kelas delapan. Sehingga hampir semua kelas delapan membuat karya tersebut.

"Kebetulan kemarin kelas 8. Materinya pesawat sederhana IPA. Itu hanya tugas pembelajaran seluruh kelas 8," kata Lusy.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Ciparay, Yayat Hidayat mengaku bangga dengan apa yang dilakukan anak didiknya. Sehingga kata dia, karya tersebut bisa diikutsertakan dalam perlombaan.

"Luar biasa kami memberikan apresiasi. Bahkan nanti insya allah biasanya suka ada perlombaan dan kami akan ikut sertakan," ucap Yayat.

Yayat berharap adanya kreativitas anak didiknya tersebut bisa dikembangkan.

"Jadi artinya bukan hanya teoritis, tapi artinya praktek dari penerapan ilmu itu seperti tadi pelaksanaannya bisa dirasakan dan di luar juga bisa diterapkan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads