Tanaman kacang Sacha Inchi atau kacang gunung belum begitu dikenal masyarakat dan masih sedikit yang budi daya. Padahal tanaman asal hutan tropis Amazon itu memiliki segudang manfaat. Bahkan memiliki harga jual yang cukup tinggi.
Kacang Sacha inchi digunakan untuk membuat minyak, kosmetik hingga obat-obatan. Menurut Kemendikbud, kacang Sacha inchi dikonsumsi setelah diolah sangat kaya akan asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak.
Ade Suci Permana (38), Pria asal Kabupaten Ciamis, menangkap peluang itu untuk menghasilkan cuan. Memanfaatkan lahan seluas 100 bata miliknya di Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Ade mulai menanam kacang Sacha inchi pada pertengahan 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Benih yang ditanam sebanyak 5 kilogram, dengan jumlah 800 butir per kilogramnya. Ade memperoleh biji kacang Sacha Inci itu dari rekannya. Ketertarikan Ade budi daya kacang Sacha inchi atas ajakan rekannya, kemudian mencari tahu di internet.
Akhirnya ia pun mencoba budi daya sendiri. Untuk membantunya budi daya, Ade pun mempekerjakan warga di kebunnya. Ternyata tanaman kacang Sacha inchi cocok ditanam di wilayahnya, mungkin karena iklim di Indonesia sama dengan hutan Amazon yakni tropis.
"Mulai tanam sekitar Agustus 2021, Alhamdulillah sekarang sudah bisa panen berkali-kali dan hasilnya juga lumayan," ujar Ade yang juga seorang Kepala Desa Muktisari saat ditemui di kebun kacang Sacha Inchi, Selasa (19/12/2023).
Sejak beberapa bulan terakhir ini, Ade mampu panen hingga 30 kilogram kacang Sacha inci dalam waktu dua minggu. Harga per kilogramnya berkisar antara Rp 18 ribu sampai Rp 22 ribu. Artinya Ade mampu meraup cuang Rp 540 ribu sampai Rp 660 ribu.
"Untuk perkilo minimalnya Rp 10 ribu, lebih dari itu bonus. Tapi selama ini Alhamdulillah harga paling rendah Rp 18 ribu dan paling tinggi Rp 22 ribu," ungkap Ade.
Kacang Sacha inci yang dijual Ade dalam bentuk kacang hitam atau setelah dikupas terlebih dahulu. Untuk menjualnya, Ade telah bekerja sama atau bermitra dengan sebuah perusahaan. Setiap berkala pengepul akan datang untuk mengambil kacang Sacha inchi.
"Kacang Sacha inchi memiliki usia produktif lama sampai puluhan tahun. Panen juga bisa terus menerus, bahkan bisa setiap hari. Tidak harus menunggu waktu lama untuk panen. Sekali tanam asalkan dirawat maka akan terus menghasilkan dengan waktu lama," ungkapnya.
Menurut Ade, hampir semua bagian tanaman Sacha inchi ini memiliki berbagai manfaat. Seperti daunnya bisa untuk bahan tawas.
"Kacangnya kaya dengan omega tinggi lebih tinggi dari ikan salmon. Hanya saja memang konsumsinya harus diatur. Misalkan untuk dewasa 20 biji per hari. Kalau anak cukup 5 biji kacang saja. Rasanya itu kalau sudah disangrai mirip kacang Arab," katanya.
![]() |
Ade menyebut permintaan kacang Sacha inchi dari mitranya masih tinggi. Namun kemampuannya untuk memenuhi permintaan itu masih terbatas.
"Peluang masih besar. Permintaannya hingga kuintal, sedangkan saya baru bisa memenuhi sampai puluhan kilogram," pungkasnya.
(tya/tey)