Keren! Lukisan Anak Disabilitas Bandung Dilelang untuk Bantu Sesama

Keren! Lukisan Anak Disabilitas Bandung Dilelang untuk Bantu Sesama

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 12 Des 2023 10:30 WIB
Lukisan anak disabilitas Bandung yang dilelang untuk membantu anak-anak yang sedang mengalami menjalani pengobatan penyakit berat tidak menular.
Lukisan anak disabilitas Bandung yang dilelang untuk membantu anak-anak yang sedang mengalami menjalani pengobatan penyakit berat tidak menular. Foto: Istimewa/dok. House of Hope
Bandung -

Prestasi membanggakan ditorehkan Novra Christa Dorothea Hutauruk (16). Novra adalah penyandang cerebral palsy. Ia juga menciptakan karya lukisan yang berhasil dilelang untuk membantu anak-anak yang sedang mengalami menjalani pengobatan penyakit berat tidak menular.

Novra menjadi salah satu anak disabilitas binaan program art therapy House of Hope, tempat pelatihan individu berkebutuhan khusus di Bandung. Lukisan Novra terjual dengan nominal Rp 9 juta pada acara ulang tahun Rumah Harapan Indonesia (RHI) ke-9 di Jakarta, Minggu (10/12) lalu.

Yang lebih membanggakan, hasil penjualan lukisan Novra tersebut nantinya akan dibagi dua untuk membantu anak-anak di Rumah Harapan Indonesia. Lukisan Novra dibeli langsung oleh Alceo Sinaga (8), putra dari Founder IT's Buah, Hapasi, donator dari Rumah Harapan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan dari pembagian hasil pelelangan ini tidak hanya tentang memberikan dukungan finansial, tapi juga merupakan sebuah kisah tentang bagaimana Novra melalui karya seninya telah memberikan kasih sayang kepada saudara-saudaranya di RHI," kata Founder House of Hope Irene Ridjab, Senin (11/12/2023).

Menariknya kata Irene, Alceo membeli lukisan Novra dengan uang tabungannya pribadi. Contoh yang dilakukan Alceo ini lah yang diharapkan House of Hope supaya anak-anak bisa saling mendukung mereka yang memiliki kondisi keterbatasan.

ADVERTISEMENT

"Dan, inilah yang memperkuat ungkapan children support children, di mana anak-anak ini membuktikan bahwa mereka dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan satu sama lain," ungkapnya.

Selain Novra, 3 anak binaan House of Hope yaitu Matthew Marthen Kurnia (16) dengan autisme, Vina Risanta (21) dengan cerebral palsy dan Latisha Gabriella Miracle (11) dengan low vision juga menorehkan prestasi yang membanggakan. Lukisan tersebut dibeli Rumah Harapan Indonesia untuk mendukung House of Hope.

"Lukisan-lukisan karya dari peserta didik House of Hope bukan hanya sekadar gambar, melainkan ungkapan cinta, semangat, dan kreativitas yang menginspirasi dan memberikan harapan kepada siapa pun yang melihatnya," tutur Irene.

Irene mengatakan, House of Hope punya misi sebagai jembatan dunia kerja bagi individu berkebutuhan khusus yang sudah berusia 18 tahun ke atas. House of Hope melatih mereka untuk memaksimalkan potensinya dan mencapai kesuksesan di dunia kerja.

Dalam acara ulang tahun Rumah Harapan Indonesia, House of Hope juga turut memberikan kaus hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus kepada anak binaan RHI yang mengalami penyakit kanker hingga leukimia. Menurut Irene, hal ini dilakukan sebagai simbol bahwa seni, solidaritas, dan kasih sayang menjadi satu kekuatan yang tak terkalahkan.

"Kita belajar dari anak-anak RHI, yang di tengah kesulitan mereka melawan penyakit berat dan latar belakang ekonomi yang kurang mampu, tetap memiliki empati dan kasih untuk membantu teman-teman berkebutuhan khusus dari House of Hope. Children support children bisa mengingatkan kita bahwa kepedulian dan keinginan untuk menolong sesama tidak harus menunggu masa kejayaan seseorang, melainkan bisa dimulai sejak dini dengan memberikan bantuan materil dan non-materil," kata Irene.

Founder Rumah Harapan Indonesia, Valencia Mieke Randa, mengatakan bahwa ulang tahun ke-9 lembaganya menjadi momentum untuk saling menguatkan anak-anak binaannya. Mengusung tema #GrowingStrong dan misi #GrowingStrongGivingMore, RHI yang dibentuk pada 2014 menaruh harapan supaya anak-anak tersebut tumbuh kuat, memberi lebih, dan mendukung satu sama lain.

"RHI merupakan rumah singgah, tempat tinggal sementara dan fasilitas pendukung bagi anak-anak berusia 0-17 tahun yang sedang menjalani pengobatan penyakit berat tidak menular. Pasien di RHI umumnya berasal dari keluarga tidak mampu di luar kota-kota besar di Indonesia, dan acara ini jadi momentum untuk merayakan hak anak-anak sakit untuk tetap sehat, bermain, dan belajar," pungkasnya.

(ral/sud)


Hide Ads