Top! Tiga Siswa SMK Purwakarta Rakit Alat Deteksi Longsor

Muda-mudi

Top! Tiga Siswa SMK Purwakarta Rakit Alat Deteksi Longsor

Dian Firmansyah - detikJabar
Sabtu, 02 Des 2023 18:00 WIB
Siswa SMK Purwakarta berhasil rakit alat pendeteksi longsor.
Siswa SMK Purwakarta berhasil rakit alat pendeteksi longsor. (Foto: Istimewa)
Purwakarta -

Berawal dari tugas sekolah, tiga siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cempaka, Kabupaten Purwakarta, berhasil merakit alat pendeteksi longsor. Alat itu akan memberikan data peringatan dini bahaya longsor dari sensor kelembaban tanah, curah hujan, dan pergerakan tanah.

Cahyana, Arya Saputra dan Yosep Sopian merupakan siswa kelas 11. Mereka merakit alat berdasarkan hasil riset kondisi wilayah di sekitar mereka hingga ide muncul untuk membuat alat yang diberi nama Alarm Tanah Longsor (ATL) Nemcam.

"Alat yang kami buat kami beri nama alat tanam longsor atau di singkat jadi ATL Nemcam, wilayah di Indonesia terdiri dari wilayah dataran tinggi sehingga berpotensi sekali terjadi hujan maka dari itu kami siasat dengan membuat alat Nemcam longsor alat yang dilakukan deteksi dini sebelum terjadi longsor," kata Cahyana, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahyana menjelaskan alat itu diletakkan di daerah rawan longsor, kemudian jika terjadi pergerakan tanah akan tersebut kemudian menilai kelembaban dan kondisi hujan dan mengirimkan data ke perangkat yang terhubung dengan jaringan internet.

"Cara kerja dari alat ini ada dua perangkat yang terdiri dari sensor unit yang akan disimpan ditempat terindikasi sering terjadi longsor dan unit yang kedua disimpan ditempat yang jauh dari tempat longsor," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pembuatannya alat itu sendiri, lanjut Cahyana, berawal saat ia bersama teman sekelasnya diminta untuk membuat alat yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagai tugas praktik. Dengan menggunakan peralatan dari sekolah dan memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah atau BOS. Alat pendeteksi longsor itu pun mereka rakit.

"Seperti pergerakan tanah atau kelembaban tanah, kedua alat untuk menerima data dari sensor unit, untuk level suara ada dua, level siaga suara alarm nya putus-putus, longsor suara alarm nya terus memanjang tidak akan berhenti," ungkapnya.

Sementara pihak sekolah sangat mendukung apa yang dilakukan pada siswanya, apalagi merakit alat yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini, satu unit perangkat alarm tanda longsor, hasil inovasi para siswa, telah dipasang di daerah rawan longsor, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Pihak sekolah terus berkoordinasi dengan pihak BPBD Purwakarta untuk pengembangan alat agar lebih bisa bermanfaat dan mengurangi potensi bahaya akibat bencana longsor.

"Waktu itu guru pendamping dan anak-anak mereka memikirkan suatu alat yang bermanfaat untuk masyarakat, diantaranya masyarakat di daerah rawan longsor membutuhkan alarm yang bisa memberikan notifikasi kepada mereka mau ada tanah longsor. mudah-mudahan bermanfaat," ucap Kepala Sekolah SMKN Campaka Purwakarta, Trinarti Ekajati.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads