Itulah sekiranya motivasi para jastipers atau penyedia layanan jasa titip belanja. Pengunjung acara di Trans Convention Centre ini mayoritas adalah perempuan. Tapi mereka punya tenaga cukup kuat untuk mendorong kesana kemari koper-koper yang berat, berisikan barang titipan belanja para pelanggannya.
Para jastipers datang dari beragam daerah dan tak cuma membawa satu koper. Dalam sehari event, mereka sudah siapkan setidaknya 2-3 koper hanya untuk belanja.
Salah satunya Amelia (32) yang datang dari Jakarta hanya demi belanja. Ia rela gotongan lebih dari satu koper, tentunya demi memenuhi hasrat para konsumennya.
"Dari Jakarta tadi naik travel jam 08.00 WIB, sampai di Bandung jam 10.30 WIB langsung antre. Kopernya bawa dua, ada lagi yang lebih besar tapi untuk nanti. Ini bawa yang sedang dulu. Kemarin ada Jakarta X Beauty juga pertama itu juga ikut, besok Desember yang kedua juga ikut, di sini juga. Soapnya ada perbedaan promo, ada yang lebih murah dan lain-lain, dan freebies juga beda," cerita Amelia.
Ia mengaku, sudah lama menjalani bisnis jastip. Karyawati perusahaan swasta ini membagi waktunya antara bekerja dan melayani jasa titip belanja. Rata-rata pelanggannya didapat dari Instagram dan grup Whatsapp.
Cuan menjanjikan dari jasa titip belanja ini mulanya diawali dari kebiasaan teman dan saudara yang titip belanja. Terlebih, Amelia tinggal di kota metropolitan yang lebih punya banyak akses untuk membeli barang-barang merek tertentu. Lama kelamaan, ia melihat ada potensi menggiurkan dari hobi belanja.
"Live shopping gitu sistemnya nanti dishare produknya apa aja, sebelum event udah mulai share promo. Bisnis jastip ini udah lumayan lama, awalnya posting liburan terus temen-temen pada nitip. Ada biaya over bagasi jadi nambah harga. Terus kepikiran waktu Jakarta X Beauty dua tahun lalu, itu murah-murah banget. Kita iseng aja ngepost ternyata peminatnya banyak banget," kata Amelia.
"Kan memang murah-murah ya, ada yang nyetok dan beli untuk lamaran. Akhirnya buka jastip, sistemnya harga final include jastip, fee disesuaikan sama besarnya diskon. Kita open by request apa yang bisa dijastipin. Aku ngerjain bisnis ini sama adik aku," lanjutnya.
Sementara itu, jadi jastipers di tengah kesibukan kuliah dilakoni oleh Fiya (26). Mahasiswi S2 ITB yang juga bekerja sebagai freelancer content creator ini sudah menjalani bisnis jastip sejak tahun 2019. Tak main-main, bahkan keuntungan dari jastip ini bisa berkali-kali lipat dari modal perjalanannya.
"Pendapatan paling banyak itu tahun lalu 2022 di Surabaya, waktu event yang sama juga. Itu kan setelah pandemi pertama kali ya jadi rame banget. Tapi memang menjanjikan cuma capek sih. Modalnya itu kan tiket masuk, parkir, dan bensin, nah itu sih dalam hitungan beberapa jam saja sudah bisa balik modal. Sampai hari ketiga insyaallah lebih banyak keuntungan," cerita Fiya.
Sebanyak 500 barang harus Fiya angkut dengan koper-kopernya untuk dikirimkan pada para pelanggan dari berbagai daerah. Mayoritas konsumennya biasanya meminta bantuan Fiya melalui akun Twitter, karena ia memang aktif sebagai content creator di media tersebut.
"Iya banyak banget, jadi sistemnya bawa satu koper terus taruh ke mobil, terus balik lagi bawa koper kosong terus belanja lagi. Antusias memang lebih bagus di twitter, terus saya juga punya koneksi dengan beberapa brand karena review kosmetik," katanya.
Wah, menggiurkan ya detikers? Jadi detikers tertarik jadi jastipers juga ke event Bandung X Beauty 2023? Acara ini berlangsung selama 3 hari yakni Jumat-Minggu, 13-15 Oktober 2023 di Trans Convention Centre & Trans Grand Ballroom. (aau/mso)