Respons Anies soal Elektabilitasnya yang Masih Rendah

Respons Anies soal Elektabilitasnya yang Masih Rendah

Dian Firmansyah - detikJabar
Sabtu, 07 Okt 2023 21:28 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Purwakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi santai terkait hasil survei yang selalu rendah. Anies selalu di urutan ketiga di banding dua pesaingnya.

Seperti hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) dirilis pada Jumat (6/10/2023) dan dilakukan pada periode 20-30 September 2023 di 38 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Hasilnya, Prabowo Subianto memperoleh 40,9%, Ganjar Pranowo 33,1% dan Anies Baswedan 22,2%.

"Kami menghormati mereka-mereka yang menyelenggarakan survei dan kita memiliki optimisme yang tinggi apalagi kita merasakan apa yang terjadi di masyarakat, jadi kami paham mereka perlu mencari nafkah," ujar Anies Baswedan usai berdialog dengan petugas kesehatan di salah satu kafe di Purwakarta, Sabtu (07/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menegaskan, meski selalu menjadi urutan bontot dalam survei, namun ia tetap optimis dalam kontestasi politiknya di pemilihan presiden 2024 mendatang. Ia bersama partai pengusungnya yaitu NasDem, PKB, dan PKS akan bekerja secara maksimal untuk memenangkannya menjadi Presiden RI.

"Dihormati, di sisi lain kita tau itu adalah gerakan perubahan, dari sisi lain yang mungkin luas dan terbukti hal serupa ketika di Jakarta, kami tidak pernah di posisi nomer 2 apalagi 1, kita nomer 3 dan hasilnya temen-temen juga tau, jadi kita dengarkan sebagai penghormatan tapi kita tetap bekerja dan makin optimis," katanya.

ADVERTISEMENT

Anies menegaskan dia akan melakukan perubahan jika terpilih menjadi presiden. Terdapat empat aksi yang akan dilakukan, pertama peningkatan program yang sudah ada, korelasi antarprogram, menghentikan program tak perlu, dan menghadirkan inovasi baru.

"Nah jadi 4 aspek ini, kami terbuka sekali dengan prinsip semangat perubahan, itu bukan sekedar spesifik satu undang undang, satu regulasi, tapi kami ingin agar ada perubahan yang memberikan rasa kesetaraan, keadilan dan kenyamanan bagi semua," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads