Mahasiswa Unpad Rancang Robot Pembasmi Larva Nyamuk DBD

Mahasiswa Unpad Rancang Robot Pembasmi Larva Nyamuk DBD

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 14 Sep 2023 18:30 WIB
Robot pembasmi larva nyamuk penyebab DBD.
Robot pembasmi larva nyamuk penyebab DBD. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Demam Berdarah Dengue (DBD) jadi penyakit yang terus meneror manusia. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Atas dasar itulah, lima mahasiswa di Universitas Padjajaran (Unpad) merakit robot pembasmi larva nyamuk penyebab DBD.

Lima mahasiswa itu ialah Alifia Febriani, Dira Purwasih, Siti Sintasari, Veadora Yasminingrum dan Adinda Salsabila. Mereka membuat robot bernama 'Ofelos Larvasida Ball'.

Robot itu dibuat melalui program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dan didanai langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi RI tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alifia Febriani mengatakan, inovasi tersebut dibuat berdasarkan hasil observasi terkait tingginya potensi penyebaran kasus DBD di Indonesia.

"Sehingga dibutuhkan sebuah inovasi untuk membasmi larva Aedes aegypti sebagai vektor penyebaran DBD di tempat perindukan nyamuk seperti selokan perkotaan," kata Alifia dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, Ofelos larvasida ball adalah sebuah smart portable robot yang berfungsi mendeteksi, menyedot, dan membunuh larva Aedes aegypti. Robot ini mengusung kepraktisan dan fleksibilitas dalam penggunaannya.

"Robot dilengkapi dengan ESP 32 Cam yang berfungsi sebagai object recognition. Keadaan sekitar robot Ofelos dapat ditinjau melalui website dengan fitur monitoring, sehingga memudahkan penggunaan dan pergerakan robot Ofelos dalam mencari larva nyamuk," jelasnya.

Robot pembasmi larva nyamuk penyebab DBD.Mahasiswa membuat robot pembasmi larva nyamuk penyebab DBD. Foto: Istimewa

Menurutnya, larva nyamuk yang telah terekognisi, akan disedot dengan submersible water pump pada robot dan ditransmisikan ke layer bawah dimana terdapat granula ekstrak daun ciplukan dan kemangi.

Daun kemangi dimanfaatkan sebagai agent contact poison yang dapat merusak dan memberikan sensasi terbakar pada kulit larva, sedangkan daun ciplukan berfungsi sebagai senyawa yang mengganggu sistem saraf pada larva.

"Ofelos Smart Portable Larvasida Ball menyempurnakan teknologi terdahulu dengan mempertimbangkan aspek kearifan lokal melalui daun kemangi dan ciplukan," tutup Alifia.




(tya/tey)


Hide Ads