West Java Festival 2023 dipenuhi berbagai usaha ekonomi lokal dari Jawa Barat. Salah satu booth tampak menarik dengan terpampangnya beragam produk yang berasal dari sampah, yakni booth Bank Sampah Latanza yang berasal dari Karawang.
Bank Sampah Latanza melakukan proses daur ulang sampah hingga menjadi produk yang layak pakai di bawah binaan PT. Pupuk Kujang. Beberapa produk yang ditampilkan saat pameran West Java Festival pada Minggu (3/9/2023) diantaranya ada tas punggung, payung, vest, topi, tas jinjing, dan keranjang yang berasal dari sampah kemasan minyak, sabun pencuci piring, dan kopi kemasan.
Lalu, ada juga produk yang dihasilkan dari plastik yang telah diolah berupa patung tokoh atau karakter yang dapat dibuat sesuai permintaan pembeli. Yang makin unik lagi, ada paving block yang berasal dari olahan campuran sampah kering dan dapat dipakai sesuai kegunaannya, yakni sebagai pondasi jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Bank Sampah Latanza Jois mengatakan produk-produk dijual dengan harga yang beragam dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan saat membuatnya. Produk yang terbuat dari bungkus kopi memiliki harga yang terbilang terjangkau sehingga dijual mulai dari Rp 20 ribu, sedangkan patung yang berasal dari olahan sampah plastik dijual dengan harga Rp 500 ribu karena pembuatannya yang memakan waktu cukup lama, yaitu selama sekitar 1 bulan.
Produk-produk tersebut tampak tersorot saat melewati booth Bank Sampah Latanza sehingga banyak pengunjung pameran WJF 2023 yang mampir ke booth untuk menanyakan seputar produk yang dihasilkan maupun proses pengelolaan sampah. Jois juga menyatakan adanya pameran WJF 2023 sangat membantu untuk lebih memperkenalkan Bank Sampah Latanza.
Anggota Bank Sampah Latanza, kata Jois, berperan sebagai aktivis dan memiliki tujuan dalam mengurangi volume penumpukan sampah. "Ada atau tidak ada anggaran, kami akan tetap berjalan karena anggaran bisa membuat semua menjadi indah, tetapi tidak bisa membeli kesadaran kepada masyarakat bagaimana untuk memilah sampah karena sampah itu sesuatu yang bernilai," ujar Jois.
![]() |
Sampah akan selalu menjadi permasalahan tidak ada habisnya dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, pencegahan, pengelolaan, dan penanggulangan sampah perlu dilakukan dengan benar agar jumlah sampah dapat terkendali. Apalagi, dengan semakin bertambahnya penduduk di seluruh dunia.
Bank sampah merupakan salah satu upaya untuk mengelola sampah agar jumlahnya lebih terkendali. Bank sampah memiliki konsep mengubah sampah menjadi uang dengan mengumpulkan sampah-sampah kering seperti kertas, kemasan produk, kardus, plastik, kaleng, dan lain-lain dengan menerapkan 3R yang digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah, yakni reduce (mencegah bertambahnya jumlah sampah), reuse (menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai ataupun barang yang telah diolah dari sampah), dan recycle (mendaur ulang sampah).
Jois berharap agar stigma terhadap sampah dapat berubah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap sampah.
"Harapan saya ikut acara ini agar masyarakat bisa kita edukasi dan sosialisasi, lalu melebarkan sayapnya dimana bank sampah dipandang sebelah mata karena sampah itu banyak orang yang memandang dan berpikiran jorok, tetapi kami ingin menerapkan mindset dimana sampah itu keren dan tidak bau," ujarnya.
West Java Festival 2023 didukung oleh Bank BJB, Bank BJB Syariah, Grand Mercure Setiabudi Bandung, PT Migas Utama Jabar, PT Migas Hulu Jabar ONWJ, Kota Baru Parahyangan, Grand Pangandaran, Jasa Raharja, Kuaci Rebo, Sasa Santan Omega 3 dan Sasa Tepung Bumbu bervitamin & bermineral.
(yum/yum)