Keren! Dosen Asal Bandung Ini Sulap Bonggol Jagung Jadi Rumah

Kreasi Kampus

Keren! Dosen Asal Bandung Ini Sulap Bonggol Jagung Jadi Rumah

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 14 Jun 2023 10:00 WIB
Bandung -

Tak hanya dapat membuat produk seni, merchandise hingga furnitur berbahan baku bonggol jagung. Dosen program studi Desain Produk sekaligus Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Itenas Bandung Andry Masri juga bisa membuat rumah dari bahan baku bonggol jagung.

"Kita buat rumah di Rancakalong Sumedang dari bonggol jagung," kata Andry kepada detikJabar dijumpai di Galeri Matahati Kreasi yang berada di Jalan Ciliwung, Kota Bandung, Selasa (13/6/2023).

Rumah yang terbuat dari material bonggol jagung itu, dinamai Andry Glamping House Bonggol Jagung yang didirikan sejak tahun 2021 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lantai dan dinding terbuat dari bonggol jagung. Ukuran rumahnya 4x6 meter, kita sebut Glamping House Bonggol Jagung," ujar Andry.

Andry mengungkapkan, bahan baku bonggol jagung yang digunakan untuk rumah tersebut hanya bagian dinding dan lantainya saja.

ADVERTISEMENT

"Dinding dan lantai saja, lainnya gunakan material rumah pada umumnya, atap pakai baja ringan, kaca ya pakai kaca. Komposisi saya tidak dapat mempersentasekan yang jelas dinding dan lantai semua dari bonggol jagung," ungkapnya.

Disingung terkait ketahanan rumah ini, Andry menjelaskan ketahanan terjamin asal jangan kena air hujan.

"Untuk ketahanan, selama tidak terkena hujan langsung Alhamdulillah kuat. Dari rancangan awal bagian dinding dan lantai tidak terkena hujan, jadi perancangannya teliti menghindari hujan. Biaya sekitar Rp 185 juta seluruhnya," tuturnya.

Untuk banyaknya bonggol jagung yang digunakan, Andry menyebut jumlahnya cukup banyak dan beratnya hingga ratusan kilogram.

"Tidak terhitung, sampai ratusan kilogram. Waktu itu kita juga buat furniturnya, tak hanya dinding dan lantai saja. Rinciannya kita ga hitung, yang jelas ratusan kilogram dan bonggol jagungnya dari Sumedang langsung," paparnya.

Mimpi Tertunda dari Bonggol Jagung

Meski berhasil membuat 33 jenis komoditi dari bonggol jagung, dari mulai produk seni, merchandise hingga furnitur dan lainnya. Usai membuat rumah dari bonggol jagung, Andry bermimpi ingin membuat tempat wisata edukasi dari jagung.

"Rencananya kita buat tempat wisata edukasi dari bonggol jagung, jadi rumahnya itu dari bonggol jagung, disekitarnya ada IKM yang dari bonggol jagung dan ada kebun jagung, dilengkapi kuliner dan sentra kerajinan jagung," ungkapnya.

Namun mimpi membuat wisata edukasi jagung harus tertunda, karena belum ada investor yang tertarik membiayai. "Progresnya terhenti karena gak ada investor, kita waktu itu kebetulan dalam bantuan dari Kemendikbud untuk pengabdian masyarakat di sana, cuma nggak berlanjut," tuturnya.

Andry menyebut, dibutuhkan peran pemerintah dalam mengembangkan produk bonggol jagung hingga wisata edukasi dari jagung.

"Paling dibutuhkan komitmen, dana enggak besar, kita waktu itu kasi mesin dan pendirian rumah yang memakan Rp 185 jutaan serta mesin enggak sampai Rp 50 juta," ujar Andry.

Menurut Andry, ketika bahan baku berlimpah dan masyarakat mulai memproduksi produk dari bonggol jagung, peran pemerintah dibutuhkan dalam proses pemasaran.

"Masyarakat nggak meneruskan, karena produk ini kalau mau berlanjut butuh pemasaran. Disitu peran pemerintah dibutuhkan sekali. Masyarakat kan punya bahan, selama ini mereka buang, kalau mereka bisa ngolah nah mereka bisa mendirikan satu kawasan wisata, hidup tuh dan itu perlu stimulus dari pemerintah," jelasnya.

"Mereka sudah dikasi mesin, dikasi pelatihan, tapi ketika sudah menjadi produk mereka juga terbatas dalam penjualan," tambahnya.

Bahkan menurut Andry, ketika masyarakat sudah mengetahui ilmunya. Berkreasi dengan memanfaatkan bonggol jagung bukan hal sulit, tidak perlu memilki latar belakang pendidikam tinggi dan Andry menilai jika ini cukup mudah.

"Salah satu hasil disertasi saya membuktikan bahwa berkreasi itu bisa dari orang yang tidak berpendidikan sekalipun. Semua orang bisa buat dan ini bukan sesuatu yang sulit," tuturnya.

(wip/mso)


Hide Ads