Aktivitas motor trail belakangan kian digandrungi. Keseruan membelah hutan dengan jalur tanah berlumpur menjadi magnet bagi mereka yang mencari keseruan di baliknya.
Salah satu wadah resmi para pencinta trail itu adalah komunitas Trail Adventure Bandung Assosiation atau Trabas. Komunitas itu juga berperan besar dalam mempopulerkan olahraga trail adventure terutama di Jawa Barat sampai akhirnya menjamur ke seluruh daerah.
Tak tanggung-tanggung, sejak didirikan tahun 1995 silam hingga tahun 2023 ini, Trabas punya 1.219 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka punya satu kesamaan, tentu hobi menerabas segala rintangan dengan motor trail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Trabas berdiri di tahun 1995. Kami tidak sangka Trabas akan sampai sebesar ini sebagai organisasi trail adventure pertama di Indonesia," ujar pendiri Trabas, Hans Modja kepada detikJabar, Minggu (7/5/2023).
Trabas mewadahi mereka yang suka berpetualang ke dalam hutang menggunakan motor trail. Meskipun tak semua dan tak ada kewajiban mereka yang suka berpetualang mengeruk tanah basah dengan motor berban kotak-kotak, harus menjadi anggota Trabas.
"Anggota Trabas itu berbeda dengan yang asal-asalan main motor trail, karena kita punya tanggungjawab menjaga lingkungan. Kita punya aturan yang namanya eco riding, jadi berkendara memerhatikan lingkungan," tutur Hans.
Sebagai trend setter di dunia trail adventure, Hans mengakui jika baik dan buruk yang ditimbulkan para pelaku trail di tanah air akan dikaitkan dengan organisasi tersebut. Salah satunya apa yang terjadi di Rancaupas beberapa waktu lalu.
"Trabas jelas kebawa-bawa kalau ada dampak negatif dari aktivitas trail, seperti kupasan soal Rancaupas. Cuma kita punya diklat, di situ jadi momen untuk mengedukasi pencinta motor trail. Kita tidak sembarangan hanya bermain motor saja. Setidaknya kita punya tanggungjawa edukasi itu. Soal tata tertib dan komunikasi," kata Hans.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Trabas periode 2023-2026 yang baru dilantik, Ricky Setiawan. Dia mengatakan jika Trabas tak cuma main motor saja. Namun juga memberi dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
"Karena trabas trend setter, pasti kejadian apapun yang negatif tentang motor trail Trabas pasti kena. Edukasi mesti digencarkan, padahal motor trail belum tentu trabas. Apalagi kita juga gencar melaksanakan kegiatan baksos di jalur yang kita lewati," tutur Ricky.
Semakin berkembangnya aktivitas trail selaras dengan sulitnya mencari lahan untuk jalur terabas, Ricky dan pengurus juga menggagas inovasi berkendara dengan motor dual purpose.
"Buat mencari lahan sudah sulit karena senangnya di jalan tanah dan hutan. Kemungkinan kegiatan bertambah ke bermain dengan motor dual purpose. Ke desa terpencil sekalian baksos juga. Jadi bukan hanya bermain saja tapi ada kegiatan sosial sebagai anggota motor trail. Karena dosa kita istilahnya dengan banyaknya penggemar motor trail juga mesti mengedukasi dan memberi dampak positif," ucap Ricky.
Ricky sendiri baru saja dilantik sebagai Ketua Umum Trabas periode 2023-2026. Ia dilantik di Green Grass Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ada yang menarik, usai dilantik Ricky yang duduk di atas motor trail kemudian diangkat oleh sejumlah anggotanya.
"Itu memang tradisi di Trabas, jadi mengangkat ketua yang baru. Maknanya itu kebersamaan, jadi ketika ketua diangkat dan di bawah ada yang menopang, seperti itulah organisasi Trabas. Jadi semua punya peran penting di balik berdirinya organisasi ini," kata Ricky.
(dir/dir)