100 tahun yang lalu, sebuah pemancar radio pernah didirikan di Kawasan Gunung Puntang, Kabupaten Bandung yang menjadi salah satu dalam linimasa sejarah perkembangan radio di dunia.
Pendirinya ialah Dr. Ir. Cornelius Johannes de Groot, seorang pria berkebangsaan Belanda yang datang ke Tanah Air. Jejak sejarah dari bangunan radio tersebut sudah hancur sebagai bagian dari upaya strategi bumi hangus di masa perjuangan kemerdekaan di masa lalu.
Peringatan itu dirayakan secara sederhana oleh sekelompok orang yang tergabung dalam Organisasi Amatir Radio Indonesia atau Orari. Sebuah organisasi tunggal bagi peminat Amatir Radio Indonesia yang bersifat mandiri, sosial, non-komersial dan non-politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemarin acara itu judul kegiatannya 'Peringatan 100 tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda'. Jadi dirayakan juga di Belanda," ujar Tomi T. Prakoso, Ketua Panitia Peringatan 100 tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda saat dihubungi detikJabar, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: 7 Gunung Tertinggi di Jawa Barat |
Peringatan tak cuma dilaksanakan secara tatap muka bagi anggota Orari yang bisa hadir langsung, namun juga memfasilitasi anggota Orari yang tak bisa hadir dengan perayaan via Zoom Meeting.
Nampak hadir dalam peringatan tersebut Ketua Umum Orari, Doni Imam Priambodo. Ia bahkan sempat berkomunikasi dengan peserta yang ada di Belanda melalui perangkat amatir radio.
"Dalam peringatan ini juga kita melaksanakan seremoni pengiriman telegram dari Indonesia ke Belanda vice versa. Kemudian menggelar Special Event Stations (SES) pada HF, VHF, dan FTB," kata Tomi.
![]() |
Ia mengatakan ketika semua infrastruktur teknologi komunikasi tumbang, radio yang digunakan oleh kalangan amatir radio adalah satu-satunya yang dapat digunakan.
"Ketika gempa melanda Cianjur beberapa waktu lalu, sinyal selular tidak dapat diandalkan untuk komunikasi. Pada saat bencana komunikasi radio masih tetap dapat relevan," kata Tomi.
Menurut Tomi satu abad usia komunikasi Radio Indonesia-Belanda, kalau pun itu adalah soal sejarah, itu baru satu hal. Hal lain bagi kita semua adalah sebuah apresiasi, bahwa jalan panjang perkembangan teknologi komunikasi telah memungkinkan kita untuk dapat terhubung satu sama lain seperti sekarang ini.
"Secara nyata hidup kita telah jadi lebih baik. Yang harus kita lakukan bersama adalah memastikan bahwa segala sesuatunya adalah tetap untuk kebaikan. Untuk lebih mengaksentuasikan kemanusiaan kita," kata Tomi.
(yum/yum)