Tumbuhkan Jiwa Wirausaha, Pendukung Ganjar Gelar Pelatihan Olah Kopi

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha, Pendukung Ganjar Gelar Pelatihan Olah Kopi

Dea Duta Aulia - detikJabar
Rabu, 05 Apr 2023 21:31 WIB
Santri pendukung Ganjar Pranowo
Foto: dok. Santri Dukung Ganjar (SDG)
Jakarta -

Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Santri Dukung Ganjar (SDG) mengadakan pelatihan mengolah kopi bagi para santri dan warga di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Assaroji, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat bagi para peserta.

"Kami menggelar pelatihan mengolah kopi dari hilir ke hulu bagi para santri Ponpes Miftahul Huda Assaroji dan warga sekitar. Kami juga mengadakan doa bersama warga di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung," kata Koordinator Wilayah SDG Jawa Barat Ach Hakiki dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4/2023).

Ia mengatakan, acara tersebut terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo yang menurut mereka merakyat dan peduli terhadap santri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terinspirasi dari sosok Pak Ganjar. Beliau adalah sosok yang merakyat. Beliau sangat baik untuk dijadikan contoh sehingga kami melaksanakan kegiatan bersama santri dan masyarakat," ungkapnya.

"Kopi itu nanti bukan hanya santri dan pondok pesantren yang melakukan pengolahan, jual beli, dan sebagainya, melainkan warga sekitar juga ikut berpartisipasi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Hakiki menjelaskan ponpes tersebut telah menghasilkan biji kopi yang nantinya bisa diolah menjadi bubuk kopi yang siap dikonsumsi.

"Karena Bandung adalah salah satu kabupaten yang hasil kopinya cukup baik di Indonesia. Sehingga cocok untuk dibawa dan diperkenalkan di daerah lain di Indonesia," tuturnya.

Menurutnya, pelatihan tersebut diharapkan agar para santri bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah kopi. Sehingga mereka juga bisa mendapatkan ilmu untuk mengembangkan usaha setelah lulus dari ponpes.

"Tujuannya adalah untuk menunjang kreativitas santri. Jadi, bagaimana caranya santri setelah selesai dari pondok pesantren mendapat ilmu yang beragam, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu lain yang menunjang proses keberlangsungan hidupnya setelah dari pesantren," ungkapnya.

"Mereka juga dapat membuka usaha-usaha kopi seperti membuka kedai kopi. Bahkan, mereka nantinya bisa mengekspor kopi dan lebih mengenalkan kopi dari Kabupaten Bandung," sambungnya.

Ia pun mendorong agar para santri bisa terus berkreasi sehingga kemampuan mereka dalam mengolah kopi bisa terus terasah.

"Semoga pondok pesantren dan para santri di Kabupaten Bandung, khususnya Kecamatan Pacet, bisa terus berkreasi dengan baik, bisa mengeksplor hasil tani di wilayah sekitar," jelasnya.

Sementara itu, seorang peserta Rismayanti turut menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut mampu menambah wawasan bagi santri dan warga sekitar.

"Banyak ya, salah satunya cara pengolahan kopi. Tadi juga dijelaskan cara menanam kopi dengan baik," kata Rismayanti.

Melalui pelatihan tersebut, ia berharap bisa menjadi pengusaha kopi di masa depan, serta dapat memiliki kedai kopi pribadi.

"Kami sebagai santri agar nantinya dapat menjadi pengusaha kopi, buka kedai kopi," tutupnya.




(prf/ega)


Hide Ads