Tanoto Foundation bersama Yayasan Cipta menggelar Lokakarya Penguatan Kapasitas Lintas Sektor dalam Implementasi Konvergensi dan Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Penurunan Stunting di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada 8-9 Maret.
Dibuka resmi oleh Kepala Dinas Pengelolaan Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut yang juga Ketua Harian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Yayan Waryana, lokakarya ini diikuti oleh perwakilan dinas terkait, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Yayan mengapresiasi Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta atas bantuan dan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Garut, khususnya dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut. Menurutnya, penanganan stunting merupakan tugas berat tapi mulia karena merupakan tugas kemanusiaan dan misi sosial yang membutuhkan peran para stakeholder.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan ranahnya Dinas Kesehatan semata, bukan hanya ranahnya Dinas PPKBPPPA semata, tetapi dalam hal sensitif maupun spesifik itu memerlukan sebuah kolaborasi, sinergitas, dan keterpaduan," ujar Yayan dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Selain menurunkan stunting, Yayan menyampaikan Pemkab Garut juga memiliki tugas mencegah munculnya stunting baru. Oleh karena itu, ia mengimbau agar penurunan dan pencegahan dilakukan bersama-sama sehingga target pemerintah pusat di tahun 2024 untuk menurunkan angka stunting sebesar 14% dapat tercapai.
"Makanya proses penurunan sama pencegahan harus bersama-sama spesifik tugasnya untuk menurunkan sementara yang spesifik para pendukung-pendukung ini berupaya keras untuk mencegah terjadinya stunting baru dengan new zero stuntingnya," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Kabupaten Garut Iman Purnama Ridho menyampaikan terima kasih kepada Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta yang telah peduli dengan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut.
Dalam kegiatan ini, Iman juga memaparkan materi terkait pelaksanaan 8 aksi konvergensi di Kabupaten Garut. Adapun 8 aksi ini dimulai dengan master analisis situasi atau master ansit, yang berkaitan dengan data stunting di seluruh desa dan cakupan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Garut.
"Setelah beresnya master ansit inikan penyusunan program kegiatan, supaya nyambung dengan apa yang nanti di Musrenbangkan menjadi ketetapan di RKPD. Jadi rencana kegiatan khususnya di tahun 2024 kaitan stunting itu dan sudah dibahas misalnya sudah ada di masing-masing SKPD, nanti bisa terintegrasi menjadi RKPD tahun 2024," papar Iman.
Iman mengatakan di tahun 2023, sebanyak 18 desa di 6 kecamatan telah ditetapkan sebagai lokus percepatan penanganan stunting. Nantinya, SKPD di lingkup Pemkab Garut akan melakukan intervensi di 18 desa tersebut.
Di kesempatan yang sama, ECED Grants Officer Tanoto Foundation Melinda Mastan mengatakan lokakarya berjalan baik dan lancar. Ia juga mengaku senang karena lokakarya ini dapat dihadiri oleh beberapa lintas sektor.
"Karena tujuan utama dari lokakarya hari ini memang untuk mempertemukan dari OPD yang berbeda-beda gitu ya dari lintas sektor, supaya penanganan stunting ini bisa diselesaikan secara multisektoral, dan semua pihak dapat terlibat," ungkap Melinda.
Melinda menyampaikan dirinya juga merasa senang dengan progres angka penurunan stunting di Kabupaten Garut. Pasalnya, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Garut menjadi 3 besar tertinggi untuk penurunan angka stunting di Jawa Barat.
"Dari 35% menjadi 23% begitu, ini pencapaian yang sangat baik, saya juga senang sekali mendengar tentang intervensi TOSS tadi ya, itu juga salah satu pencapaian yang sangat baik, inovasi yang mungkin tidak dimiliki oleh kabupaten lain, dan bisa jadi Ini kesempatan bagi Garut juga untuk menceritakan tentang intervensi ini kepada kabupaten yang lain," ucapnya.
Dengan hadirnya lokakarya ini, Melinda berharap tantangan dan kesulitan dalam menjalankan 8 aksi konvergensi dapat terpetakan, serta menghasilkan solusi dalam menangani tantangan dan kesulitan tersebut. Dengan demikian, 8 aksi konvergensi tersebut dapat berjalan lebih baik ke depannya.
Sementara itu, Program Manager Yayasan Cipta Sacha A mengungkapkan melalui lokakarya ini, pihaknya bersama Tanoto Foundation dapat berkontribusi dengan memberikan kesempatan bagi lintas sektor untuk berdiskusi dan mensinergikan programnya. Ke depan, Yayasan Cipta dan Tanoto Foundation akan terus mendampingi Kabupaten Garut, khususnya dalam kegiatan rembuk stunting.
"Nama kegiatan penguatannya adalah pra rembuk stunting karena selama ini di tingkat kabupaten/kota cenderung hanya melaksanakan rembuk stunting saja, tapi persiapannya mungkin masih bisa dioptimalkan. Nah dengan pra rembuk stunting kita harapkan melalui pertemuan-pertemuan seperti ini, lebih banyak kegiatan dan program yang bisa dibagi antar lintas sektor sehingga sinergi itu bisa lebih terbangun, dan bisa diakselerasikan lebih cepat," ucapnya..
Menurutnya, Bupati Garut Rudy Gunawan dan jajaran sudah berkomitmen dalam mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Garut. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan dan program yang dihadirkan dalam penurunan angka stunting.
"Cuma mungkin kendalanya adalah tupoksi dari masing-masing OPD tidak hanya mengurusi stunting sehingga harus berbagi juga gitu ya, sementara sumber dayanya yang ada yang orangnya itu-itu saja, dan mungkin juga ada kendala keterbatasan anggaran dan waktu, ya mungkin permasalah itu bisa sedikit teratasi mungkin salah satunya dengan pendampingan kami, kami berharap bisa berkontribusi untuk mengurangi permasalahan tersebut," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari. Dalam lokakarya pertama ini, dilaksanakan pemaparan materi dari Kepala DPPKBPPPA Garut Yayan Waryana, dan Kabid BAPPEDA Kabupaten Garut, Iman Purnama Ridho. Lokakarya yang diakhiri dengan diskusi kelompok terkait 8 aksi konvergensi Kabupaten Garut.
(akd/ega)