Pemerintah Kabupaten Bandung akan merevitalisasi Pasar Rakyat Banjaran melalui kerja sama BGS (Bangun Guna Serah) dengan PT Bangun Niaga Perkasa. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pasar tradisional menjadi pasar sehat.
"Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pasar. Insyaallah, dengan revitalisasi ini keberadaan Pasar Sehat Banjaran nantinya bisa dinikmati oleh semua pedagang, menjadi pasar modern dan andalan warga sekitar," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1/2023).
Hal itu dia ungkapkan pada kegiatan Penandatanganan Keputusan Bupati tentang Mitra BGS dan Pengarahan Persiapan Investasi Pembangunan Pasar Sehat Banjaran di Ruang Kerjanya, Soreang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan kerja sama ini juga mampu mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Melalui kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan pasar rakyat yang lebih representatif.
"Kerja sama ini pula akan terus dilakukan dalam penyediaan infrastruktur dan sarana perdagangan untuk Pasar Sehat Cicalengka, Soreang dan Pasar Sehat Majalaya," jelasnya.
Ia menjelaskan pasar tradisional ke depan akan semakin berkembang dan menjadi salah satu jantung perekonomian masyarakat, sekaligus menjadi pondasi perekonomian Kabupaten Bandung.
"Kami berharap, pembangunan kembali pasar ini dapat menyerap tenaga kerja baru, serta menjadikan Pasar Sehat Banjaran semakin eksis dan mampu bersaing dengan pasar modern yang kian berkembang," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bangun Niaga Perkasa Engkus Kusnadi menjelaskan revitalisasi Pasar Sehat Banjaran rencananya menghabiskan anggaran sebesar Rp 125 miliar.
"Rencananya, Pasar Sehat Banjaran akan dibangun tiga lantai di atas lahan sekitar 1,3 hektare. Lantai satu untuk sekunder, lantai dua primer dan lantai tiga untuk parkir dan perkantoran," kata Engkus.
Pihaknya bakal terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pedagang, dan masyarakat setempat untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan. Sebab terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan seperti kesepakatan harga, tempat relokasi sementara pedagang serta tata cara pembayaran.
"Ada sekitar 1.600 pedagang eksisting, belum lagi PKL yang berada di sekitar terminal. Semuanya harus terkafer dalam satu gedung. Oleh karenanya dari bulan Januari - Maret ini kami akan terus berkoordinasi, sehingga 2024 nanti Pasar Sehat Banjaran sudah bisa diresmikan," tutup Engkus.
(akd/ega)