Pemkab Sumedang Usung Aplikasi 'Simpati' di Kompetisi Inovasi Jawa Barat

Pemkab Sumedang Usung Aplikasi 'Simpati' di Kompetisi Inovasi Jawa Barat

Inkana Putri - detikJabar
Selasa, 20 Des 2022 14:16 WIB
Pemkab Sumedang
Foto: Pemkab Sumedang
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong pencegahan dan penurunan stunting. Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati).

Aplikasi ini pun menjadi inovasi Kabupaten Sumedang yang diikutsertakan pada Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2022. Sebagai salah satu tahap penilaian, Tim Verifikasi Lapangan dan Tim Penilai KIJB hadir langsung ke Kabupaten Sumedang dan diterima oleh Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan di Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (12/12).

"Aplikasi Simpati merupakan platform digital hasil kerja sama antara Pemda Sumedang dengan PT. Telkomsel yang digunakan oleh stakeholders di Kabupaten Sumedang untuk melakukan pencegahan dan penurunan stunting," ujar Erwan dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwan menjelaskan dengan aplikasi Simpati, Sumedang telah memiliki ekosistem pencegahan stunting yang komprehensif sehingga mampu menciptakan 'good data, good decision, and good result' dalam menekan angka stunting.

"Hal ini terbukti dengan tren penurunan stunting yang sangat signifikan yaitu dari 32,2 persen pada tahun 2018 menjadi 8,29 persen pada tahun 2022," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan inovasi menjadi hal penting dalam mewujudkan pemerintahan berkelas dunia dan masyarakat yang sejahtera.

"Oleh sebab itu, Pemda Sumedang menyambut baik acara KIJB. Karena KIJB menjadi motivasi tambahan bagi Pemda Sumedang untuk menyelenggarakan seoptimal mungkin," paparnya.

Erwan pun berharap kehadiran tim penilai independen KIJB dapat memberikan motivasi kepada pihaknya untuk terus bertransformasi menjadi pemerintahan berkelas dunia.

"Tujuannya pembangunan di segala sektor dapat dilaksanakan secara akseleratif dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam bingkai Visi Sumedang Simpati," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Independen KIJB Suhendrik mengatakan bibit-bibit reformasi di Kabupaten Sumedang memang sudah terlihat dari awal. Dengan demikian, tak heran jika Sumedang menjadi yang terbaik dalam setiap lomba atau penghargaan.

"Apalagi sekarang saya lihat 'leader' di Kabupaten Sumedang ini begitu kompak dan mempunyai visi yang konkrit serta strategi yang jelas untuk memperbaiki mulai dari pelayanan publik sampai kepada kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

"Bahkan Sumedang saya jadikan percontohan bagi kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat," sambungnya.

Meski demikian, Suhendrik menyebut pihaknya tidak akan mengurangi kekritisan dalam melihat lebih detail inovasi yang sedang dibahas, yakni soal anti stunting. Mengingat salah satu indikator utama provinsi, yaitu menurunkan angka stunting masih menjadi PR.

"Secara statistik kita melihat betul bagaimana tren penurunan angka stunting baik di Kabupaten Sumedang maupun kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Bahkan rata-rata Jawa Barat saat ini kasus stunting masih di atas 20 persen. Artinya targetnya belum tercapai," katanya.

"Tapi alhamdulillah karena angka provinsi ini adalah kumulatif atau agregat dari angka-angka kabupaten/kota, maka dengan adanya Sumedang yang sudah jauh di bawah angka target provinsi, saya yakin di waktu yang tersisa ini target Jabar pun akan tercapai," tutupnya.




(ega/ega)


Hide Ads