Tekan Inflasi, Pemkab Bandung Salurkan 96.736 Paket Sembako ke Warga

Tekan Inflasi, Pemkab Bandung Salurkan 96.736 Paket Sembako ke Warga

Jihaan Khoirunnisa - detikJabar
Kamis, 15 Des 2022 08:04 WIB
Pemkab Bandung Salurkan Sembako
Foto: Pemkab Bandung
Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyalurkan 96.736 paket sembako kepada masyarakat. Bantuan tersebut dalam rangka mempercepat pengendalian inflasi di daerah.

Bupati Bandung Dadang Supriatna (Kang DS) mengatakan pihaknya telah membagikan secara serentak puluhan ribu paket sembako yang berasal dari sejumlah dinas atau OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Adapun peluncuran program bantuan dilaksanakan di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (14/12) kemarin.

"Uang untuk pengadaan paket sembako ini berasal dari bonus atau tambahan DID (dana insentif daerah) yang kedua sebesar Rp 11,4 miliar. Yang pertama kita mendapatkan bonus kinerja melalui program DID sebesar Rp 8,9 miliar dan itu digabung dengan BTT (belanja tidak terduga), sehingga total untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Bandung sebesar Rp 43 miliar," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).

Dikatakannya bonus DID diberikan kepada Pemkab Bandung atas penilaian kinerja sangat baik. Khusus untuk bonus kedua sebesar Rp 11,4 miliar, kata dia, baru saja dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung berupa sembako sebanyak 96.736 paket dan juga bantuan modal usaha kepada P2K (peningkatan pendapatan keluarga) serta bantuan lainnya.

"Ini semua diberikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Tentu dua kali bonus kinerja ini kita seluruhnya berikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Mudah-mudahan ini berkah, dan mudah-mudahan inflasi Kabupaten Bandung bisa terjaga dan tetap stabil," tuturnya.

Kang DS berharap upaya penyaluran bantuan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Insyaallah dengan program-program yang nyata, program-program yang berpihak pada masyarakat, di antaranya modal pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan akan mempertahankan dan dapat meningkatkan serta menurunkan angka inflasi di Kabupaten Bandung," ujarnya.

Dia menyebut untuk mengendalikan sekaligus menangani inflasi di Kabupaten Bandung, pihaknya melakukan sejumlah upaya yang berpihak kepada kepada para petani.

"Yang mana salah satunya, petani padi mulai Januari 2023 untuk lahan sawah abadi, akan saya bebaskan tidak membayar PBB," kata Dadang Supriatna.

Sementara petani lainnya, akan diberikan subsidi pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. "Dari jumlah petani sebanyak 142.000 petani di Kabupaten Bandung. Itu dalam rangka ketahanan pangan, dan juga untuk menjaga inflasi," tuturnya.

Dia menjelaskan di Kabupaten Bandung secara keseluruhan saat ini ketersediaan pangan terutama padi mengalami surplus, kecuali telur.

"Tentu dalam hal ini ke depan, saya akan melakukan inovasi bagaimana masyarakat bisa melakukan kegiatan usaha di bidang telur karena telur mengandung protein untuk kesehatan tubuh manusia," tuturnya.

Menurutnya, guna mengoptimalkan program pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa jaminan, pihaknya akan bergerilya pada bulan Januari 2023 untuk turun dari desa ke desa di Kabupaten Bandung.

"Saya ingin langsung bertemu dengan warga masyarakat, terutama berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa usia produktif di Kabupaten Bandung kurang lebih 50 persen. Ini luar biasa. Artinya, saya akan mengajak dan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat melalui program yang tentunya bisa menumbuhkembangkan dan bisa membuka peluang baru membentuk usaha-usaha baru," tuturnya.

Ia meyakini jika 2% dari penduduk terjun ke bidang usaha atau entrepreneur, maka ekonomi Kabupaten Bandung bisa tetap stabil. Dia menyebutkan pihaknya akan menggunakan teori ekonomi mikro. Dalam hal ini termasuk penyaluran bantuan dari pusat akan memanfaatkan produk yang dihasilkan warga.

Kemudian langkah selanjutnya, kata Bupati Bandung, bagaimana membangkitkan para pelaku UMKM yang dikolaborasikan dengan pola market digital. Sehingga mereka bisa terus melakukan kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat Kabupaten Bandung.

Terkait penyaluran bantuan, dia menjelaskan puluhan ribu paket sembako yang dibagikan di antaranya disalurkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 15.000 paket sembako.

"Paket sembako itu untuk para seniman, paseban, pelaku ekonomi kreatif dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian melalui Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung, pihaknya membagikan sebanyak 21.000 paket yang sudah diberikan kepada para buruh se-Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. "Sekarang ditambah lagi 10.000 paket," tegasnya

Sedangkan melalui Dinas Pendidikan dibagikan 15.800 paket yang diberikan kepada guru ngaji. Melalui Bidang Kesra sebanyak 5.000 paket yang diberikan kepada takmir dan marbot atau pengurus masjid.

"Sebanyak 18.400 paket digulirkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, untuk masyarakat rentan dan penanganan/pencegahan stunting. Sedangkan Dinas Pertanian sebanyak 620 paket. Dinas Sosial 10.000 paket dan bantuan lainnya" katanya. (ncm/ega)



Hide Ads