Dasanesha, Aplikasi Buatan ITB Penyambung Kepala Daerah dengan Para Pakar

Dasanesha, Aplikasi Buatan ITB Penyambung Kepala Daerah dengan Para Pakar

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 17:00 WIB
Aplikasi dananesha buatan ITB.
Aplikasi dananesha buatan ITB. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat sebuah aplikasi khusus yang dapat menghubungkan antara kepala desa dengan para pakar yang ada di ITB. Aplikasi itu bernama Desanesha.

Desanesha merupakan inovasi yang dibuat oleh ITB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di bidang pengabdian masyarakat.

Aplikasi tersebut nantinya dapat menjembatani komunikasi antara kepala desa di seluruh Indonesia dengan para pakar ITB terkait permasalahan yang ada di desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Latar belakang dibuat aplikasi Desanesha adalah karena sulitnya kepala desa di daerah untuk mengakses informasi ataupun berkomunikasi dengan para pakar dari berbagai universitas," kata Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Deny Willy Junaidy dalam keterangannya.

"Selain itu, aplikasi ini mampu memberi kesempatan bagi para dosen muda untuk turut berkarya selayaknya dosen senior yang telah memiliki pengalaman dan jejaring di daerah," lanjut Deny.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, aplikasi Desanesha merupakan perwujudan ITB sebagai kampus yang locally relevant lewat pengabdian masyarakat yang berbudaya ilmiah unggul. Saat ini Desanesha sendiri sudah dapat diunduh.

Deny mengungkapkan, alasan terciptanya aplikasi Desanesha adalah sebagai bentuk kolaborasi pembangunan antara pihak perguruan tinggi dengan masyarakat desa.

"Kita punya resource 1.350 dosen, peneliti, dan pakar ITB yang menurut pesan tridarma harus mengabdikan diri. Dari sisi aparatur desa sangat membutuhkan media penghubung, dan dosen ITB memerlukan media informasi tentang peta permasalahan desa," ujarnya.

Adapun aplikasi Desanesha sendiri memiliki tampilan antarmuka yang berbeda bagi dosen dan kepala desa. Khusus untuk dosen, pendaftaran dilakukan dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan bidang kepakaran yang spesifik.

Aplikasi Desanesha kemudian akan mengirimkan notifikasi apabila ada laporan masalah yang relevan dengan bidang tersebut. Pada halaman utama, dosen dapat menemukan 1.553 sebaran kegiatan hingga saat ini, dan akan terus bertambah seiring berkembangnya aplikasi.

Empat fitur utama yang telah ada dalam desanesha saat ini adalah sebagai berikut.

1. Jelajahi Jejak Pengabdian ITB

Fitur ini berisi database pengabdian yang telah dan sedang dilakukan.

2. Jelajahi Masalah Desa

Fitur ini masih kosong karena di bulan November baru dilakukan sosialisasi kepada para kepala desa. Nantinya fitur Jelajahi Masalah Desa akan berisi laporan berbagai permasalahan desa di seluruh Indonesia.

3. Desa ini Menunggu Respons Anda

Bekerja berdasarkan kata kunci permasalahan yang akan dilanjutkan melalui pesan WhatsApp yang dimoderasi oleh LPPM ITB sehingga akan ternotifikasi oleh beberapa pakar terkait.

4. Cari pakar ITB

Merupakan fitur yang lebih relevan untuk kepala desa agar mereka dapat langsung mencari pakar untuk permasalahan terkait.

Selain itu, aplikasi Desanesha juga memungkinkan untuk adanya diskusi masalah antara kepala desa dengan para pakar yang ada. Partisipasi dosen dalam diskusi ini bersifat sukarela sehingga Desanesha tidak menjamin suatu hasil tertentu dalam diskusi tersebut.

Pada kolom laporan di Desanesha, kepala desa wajib menandai persetujuan untuk bersedia mensinergikan sumber daya desa dan dana desa bersama aktivitas Pengabdian Masyarakat ITB yang dibiayai ITB untuk membantu persoalan desa.

"Beberapa waktu sebelumnya sudah terlaksana sebetulnya di program pengmas, beberapa kegiatan kepala desa yang datang ke ITB langsung menyatakan bahwa kami ingin menggunakan dana desa dan minta tenaga ahli serta program kegiatan pengabdian masyarakat di desa mereka," tutup Deny.




(tey/tey)


Hide Ads