Bupati Garut Rudy Gunawan menjadi salah satu pembicara Post Summit Event Women (W) 20 Communique : Road to G20 Leaders Declaration. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara G20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali Minggu (13/11).
Ia membahas sekilas tentang Garut dalam topik berjudul 'Rural Women Economic Empowerment Through Creative Economy'. Dengan julukan kota Swiss van Java ini, Garut memiliki penduduk 2,7 jiwa dengan jumlah perempuan 1,4 juta jiwa di antaranya. Menurutnya, dengan jumlah tersebut perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa.
"Tetapi bapak-ibu sekalian, kita ini merupakan daerah yang mata pencahariannya kebanyakan buruh tani, sehingga hampir 80% masyarakat kita itu adalah bagian dari kemiskinan," ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, lanjut Rudy, masyarakat Garut banyak terbantu dengan program-program pemerintah. Salah satunya melalui kredit Mekar yang banyak memberikan bantuan kepada perempuan-perempuan di Garut.
"Saya selaku bupati saat itu dan sekarang menjadi terbesar (dengan transaksi hingga) Rp 800 miliar (yang didominasi) perempuan mendapatkan akses kredit mekar dan terbesar di Indonesia, dan itu MPL nya hanya 0,7%, semuanya tidak ada yang macet," lanjutnya.
Ia juga memaparkan Kabupaten Garut memiliki industri kulit yang kini dipandu oleh Uli Silalahi sebagai Chairwomen of W20 Indonesia. Serta didukung beberapa alumni universitas ternama, seperti Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, hingga Universitas Indonesia, sehingga Kabupaten Garut berkesempatan untuk melakukan kerja sama dengan Italia dan pergi ke negara tersebut September lalu.
"Saat itu kami bisa kerja sama dan kami bisa pameran pertama kali industri kulit Indonesia bisa pameran di Italia, dan baru pertama kali, ini karena dorongan yang luar biasa dari ketua W20 dari Italia, sampai kami bisa datang, mungkin belum pernah ada lah, siapapun yang datang ke suatu pabrik, di mana pabrik itu memproduksi kulit untuk Hermes, untuk Gucci, Louis Vuitton, semua untuk itu dan Garut ternyata kalau kita semua perempuan melakukan hal yang sama, industri perempuan ini adalah (akan) memberikan keyakinan bahwa kita bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia," jelas Rudy.
Selain itu, Rudy juga berkesempatan menyampaikan pidatonya dalam acara bertajuk 'The Magnificent Garut' sebagai rangkaian acara dari Pameran Future SMEs Village yang juga dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara The Magnificent Garut. Menurutnya, acara ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan potensi dan kekayaan budaya Garut.
"(Ini merupakan) sebagai suatu kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan potensi dan kekayaan budaya Garut, yang tertuang dalam karya seni Kabupaten Garut seperti kerajinan kulit Garut yang telah mendunia, (seperti) tenun sutera yang sangat melegenda dan tentunya Batik Garutan yang memiliki nilai budaya yang luar biasa," jelasnya.
Rudy menilai The Magnificent Garut bisa menjadi wadah bagi pengrajin lokal Garut untuk berkarya. Sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai desainer ternama. Menurutnya, event ini juga mampu menunjukkan potensi besar yang dimiliki Garut, khususnya dalam industri fesyen berkualitas internasional.
"Potensi industri fesyen Garut sudah siap mendunia, salah satunya dibuktikan melalui pameran di Italia yang telah kami ikuti beberapa waktu lalu mampu menghasilkan perjanjian kerja sama produk berbahan kulit untuk jangka waktu 10 tahun," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Darsono menambahkan produk fesyen Garut tidak kalah dengan produk dari brand-brand kenamaan dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan keseriusan dalam mengangkat potensi industri fesyen Garut agar mampu bersaing secara global.
Poppy juga mengapresiasi Kemenkop UKM atas ruang yang diberikan kepada para desainer lokal, khususnya Garut, dalam mempresentasikan produk-produk fesyen lokal berkualitas internasional.
"Melalui Future SMEs Village ini, kami bisa menampilkan karya kami, sekaligus saya berharap mampu menginspirasi desainer-desainer lokal lainnya untuk berani mengambil peluang membawa produk khas daerahnya di pentas dunia," ujar Poppy.
Sementara itu, Menkop UKM, Teten Masduki di acara The Magnificent Garut menjelaskan Garut memiliki berbagai produk khas yang tidak kalah dengan Eropa. Bahkan mampu menghasilkan produk-produk unggulan lain seperti minyak atsiri sebagai produk wellness.
Menurutnya, potensi yang besar tersebut harus didukung melalui berbagai program strategis. Baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.
"Ini merupakan tugas dan peran penting bagi pemerintah untuk terus memberikan pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran pada sektor-sektor potensial agar dapat bertumbuh hingga menjadi unggulan nasional yang go global," pungkasnya.
(akd/ega)